[Sean, kamu di mana?]
Ke luar dari lokasi Persada Tivi, aku tidak langsung pulang. Sengaja memang, ada janji yang butuh kesepakatan. Mengirim pesan kepada mantan pacar untuk bertemu. Mumpung sendiri, kesempatan emas tidak datang dua kali.
[Depan resto Bintang]
Pesanku dibalas singkat. Uft, ternyata ia juga harap-harap cemas menunggu.
[Loh, samaan. Kamu pakai baju apa?]
[Hoodie abu-abu]
[Kamu di mana, Naya?]
Aku langsung memasukkan handphone ke saku jaket, meneliti ke segala penjuru mencari orang dengan warna pakaian seperti yang disebut Sean. Tapi terlalu banyak, apa mungkin ....
Ketemu! Buru-buru aku melambai pada laki-laki yang duduk di jok motor. Secara kebetulan ia menatap ke arahku pula. Yup, namanya jodoh memang takkan kemana-mana.