Papa Sam yang menentang putrinya

Setelah kepergian teman-teman Ratna orangtuanya langsung menutup pintu ruang rawat Ratna. Mereka ingin berbicara dengan Ratna tanpa ada yang menganggu satu rangpun.

"Sebaiknya kamu jelaskan semuanya dengan kami."kata papa Sam.

"Apa yang harus aku jelaskan?"kata Ratna.

Ratna sebenarnya mengerti apa yang dimakssut oleh papanya itu. Tapi dia pura-pura tak tau apa yang dimaksut oleh orangtuanya itu.

"Kamu gak usah pura-pura lagi Rat, apa kamu mau papa pukul agar kamu menceritakan semuanya."kata papa Sam.

"Sabar pa jangan main tangan, kita bisa bicarain masalah ini baik-baik bukan dengan kekerasan."kata mama Gita.

"Sabar kata mama, gimana papa bisa sadar anak kamu itu bikin aku malu. Malam-malam aku harus memohon sama Adi supaya membujuk Farel untuk datang kemari. Seandainya aku tau Farel sudah menikah aku tak akan mau menuruti keinginan putrimu itu."kata papa Sam dengan nada kesal.

"Pa aku tau sebaiknya kita dengarin dulu apa alasan Ratna tak memberitau kita. Rat kamu jelasin ke kami nak."kata mama Gita lembut ke putrinya.

"Aku gak mau kalian tau jika Farel sudah menikah karena aku ingin mendapatkan Farel."kata Ratna.

"Apa maksut kamu mendapatkan Farel Rat?"kata papa Sam.

"Papa bilang aku bisa mendapatkan apa saja yang aku mau walaupun itu dengan cara apapun. Aku hanya mengikuti apa kata papa untuk mendapatkan Farel."kata Ratna.

"Papa memang bilang begitu sama kamu tapi bukan untuk menghancurkan rumah tangga orang."kata papa Sam.

"Tapi aku sayang sama Farel pa, papakan tau sejak dulu aku sayang sama dia. Kalian juga tau alasan aku tetap tinggal disini karena siapa."kata Ratna yang tetap kekeh ingin mendaakan Farel bagaimanapun caranya.

"Kalau papa gak akan setuju, lebih baik sekarang kamu ikut kami pulang ke singapur."kata papa Sam.

"Gak pa aku mau disini."kata Ratna

"Kamu mau disini lalu siapa yang akan merawat kamu?"kata papa Sam.

"Iya sayang kalau kamu disini siapa yang akan rawat kamu? Mama sama papakan harus kembali ke sinagpur kasian Nesa disana sendirian."kata mama Gita.

"Nesa sudah gede ma, dia bisa jaga diri sendiri."kata Ratna.

"Dia gak biasa ditinggal lama-lama kayak kamu. Kamu ikut mama sama papa pulang ke singapur ya."bujuk mama Gita dengan lembut.

Mama GIta tau jika putrinya ini sama keras kepalanya dengan suaminya. Makanya dia selalu berbicara lembut dengan Ratna karena dia tau didalam hati putrinya tersimpan kebaikan yang gak mereka berdua ketahui.

"Gak ma, aku mau disini aku bisa minta Farel agar dia mau merawatku."kata Ratna keras kepala.

"Papa bilang gak ya gak, papa gak akan biarkan kamu tinggal disini kalau hanya untuk mengahancurkan rumah tangga Farel."kata papa Sam.

"Pa apa salahnya sih aku mencoba."kata Ratna.

"Cukup Ratna, papa gak tahan dengan sikap kamu ini. Kamu sadar gak sih kalau Farel selama ini hanya menganggap kamu sebagai teman gak lebih."kata papa Sam.

"Gak aku yakin aku bisa buat dia suka padaku."kata Ratna.

"Cukup Rat mama juga setuju dengan keputusan papamu. Kamu ikut kami kembali ke singapur."kata mama Gita yang gak mau jika putrinya terjatuh terlalu dalam dengan Farel.

Tanpa mereka sadari kalau Dion mendengar apa yang mereka bertiga katakan. Sebenarnya dia gak sengaja dengar karena dia ingin mengambil laptopnya yang tertinggal diruang rawat Ratna.

Tok tok tok

"Siapa?"tanya papa Sam.

"Maaf om, ini aku Dion."kata Dion.

"Ada apa Yon?"kata papa Sam.

"Aku mau ambil laptopku yang tertinggal didalam."kata Dion.

Papa Sam langsung saja melihat ke arah sofa tempat tadi Dioon duduk. Benar saja disana ada sebuah laptop. Dia langsung berjalan mengambil laptop itu dan langsung menyerahkan ke Dion.

"Maaf ya om kalau aku ganggu."kata Dion tak enak hati.

"Gak papa, om cuma mau mengajak Ratna pulang ke singapur. Dia benar-benar sangat susah dibujuk. Jadi daripada mereka mendengar bentakanku yang akan jadi tontonan lebih baik om tutup saja pintunya."kata papa Sam.

"Oh iya om gak papa, kalau begitu aku permisi dulu. Besok aku akan kesini lagi."kata Dion.

"Iya hati-hati."kata papa Sam.

Setelah Dion pergi saat papa Sam mau menutup pintu kamar rawat putrinya dia melihat kalau Adi dan istrinya berjalan ke ruangannya.

"Selama siang, apa kami menganggu kalian?"kata papa Adi yang sudah didepan papa Sam.

"Oh gak kok Di, ayo masuk."kata papa Sam mempersilahkan kedua temannya masuk.

"Loh kalian kemari?"tanya mama Gita saat melihat orangtua Farel.

"Iya kami mau jenguk Ratna. Bagaimana kabar kamu sayang? Oh ya tante bawain buah kesukaan kamu nanti dimakan ya."kata mama Dita.

"Makasih tan."kata Ratna tersenyum senang.

"Kok kalian repot-repot bawa buah tangan segara sih Dit."kata mama Gita.

"Gak apa-apa Ratnakan sudah aku anggap sebagai putriku sendiri. Apalagi kita juga sudah berteman lama."kata mama Dita.

"Maaf ya Dit, kalau selama ini Ratna selalu merepotkanmu."kata mama Gita yang gak enak hati karena selalu merepotkan sahabatnya itu.

"Gak papa kayak sama siapa saja."kata mama Dita.

Mereka semua berbasa basi sebentar setelah itu orangtua Farel berpamitan dengan orangtua Ratna untuk pulang. Papa Sam langsung pergi dari ruang rawat itu karena dia tak mau jika harus emosi lagi dengan putrinya.

Ratna yang melihat jika papanya pergi begitu saja membuat dia semakin sedih. Ratna merasa jika papanya tak pernah menyayangi dirinya. Yang papanya sayangi hanyalah Nesa karena gadis itu selalu jadi anak yang penurut dan tak pernah membantah semua keinginannya tak seperti dirinya yang selalu membantah semua keinginan papanya.

"Sayang kamu kenapa?"kata mama Gita.

"Gak papa ma, mama gak mau menyusul papa pergi."kata Ratna.

"Kamu kenapa sih sayang, kamu gak suka mama menemanimu?"kata mama Gita.

"Aku ingin sendirian ma."kata Ratna.

"Baiklah mama tinggal menemui papa kamu."kata mama Gita.

Mama Gita meninggalkan putrinya sendirian diruangannya. Setelah mamanya pergi Ratna langsung berpikir keras bagaimana caranya agar dia bisa tinggal dengan Farel. Tapi terlebih dahulu dia akan membujuk mamanya karena hanya mama GIta yang paling mudah dia ajak bicara.

Mama Gita yang keluar dari ruangan putrinya langsung saja mencari keberadaan suaminya. Dia langsung menuju kantin yang ada dirumah sakit ini. Dia tau jika suaminya itu banyak masalah pasti dia akan pergi untuk minum kopi ataupun akan merokok.

"Papa ngapain disini?"kata mama Gita yang sudah duduk didepan suaminya.

"Mama ngapain kesini Ratna sama siapa sekarang?"kata papa Sam.

"Ratna yang nyuruh aku kesini, kalian itu sebenarnya saling menyayangi tapi kenapa selalu melukai satu sama lain?"kata mama Gita yang tak mengerti dengan pemikiran mereka berdua.

"Putri kamu yang selalu buat aku naik darah setiap kali bertemu."kata papa Sam.

"Bukannya papa tau jika watak kalian berdua sama-sama keras tak ada yang mau mengalah."kata mama Gita.

"Aku sudah mencoba tutup mata dengan apa yang dia lakukan, tapi aku gak bisa terima jika dia mau merusak rumah tangga orang."kata papa Sam.