Eps .18

Di keesokan harinya mereka menceritakan kejadian itu kepada Arin di dalam kelas.

"Mereka itu preman sering nongkrong di warnet dan suka meminta uang ke anak-anak yang pakai seragam sekolah sperti kita kemaren" Jelas Alan kepada semuanya.

"Mungkin kita gak seharusnya gebukin dia" Ucap Niko.

"Gak Niko, kita cuma membela diri aja karna dia menampar Kamu" Ucap Kiki.

"Jadi kita harus hati-hati mulai dari sekarang jangan ada yang sendirian, harus tetep bersama-sama! Oke?" Ucap Niko.

"Oke" Ucap Kiki & Alan

"Apanya yang Oke?" Tanya Yuta.

Pada saat akan pulang sekolah mereka pulang sama-sama namun tidak untuk Arin karena rumahnya sudah pindah jauh dan ia harus pergi ke rumah sakit karena adiknya sedang di rawat.

Lalu mereka pun kembali di hadang preman yang kemarin.

"Seperti dugaan kita!!" Ucap Kiki.

"Mereka berdua dan kita bertiga apa bisa?" Tanya Niko.

"Kalo kita lawan mereka berarti salah satu dari kita akan ada yang 1 lawan 1" Ucap Kiki.

Preman itu pun maju untuk menampar Kiki Niko dan Yuta, lalu mereka melawannya tetapi Kiki yang mendapat 1 lawan 1 karena Yuta membantu Niko.

Mereka berkelahi di jalan dan membuat banyak orang yang menonton karena tidak ada yang berani melerai.

Pada saat Kiki terjatuh dan terinjak tiba-tiba Arin muncul lalu menendang orang yang sedang menginjak Kiki, dan sekarang keduanya 2 lawan 1.

Walaupun mereka hanya anak SMA namun karena mereka kompak sehingga membuat kedua preman kualahan dan semakin terpojok.

Pada akhirnya mereka berhasil mengalahkan preman-preman tersebut dan pergi meninggalkannya.

Sesampainya di rumah mereka mengobati luka masing-masing.

"Maaf temen-temen aku telat, seharusnya aku ikut sama kalian" Ucap Arin kepada semua.

"Iya Rin, tapi Adikmu kan lagi di rawat" Ucap Niko.

"Kalian juga bagian dari keluargaku, sejak kita masih kecil kita semua selalu bersama" Ucap Arin.

Dari ucapan Arin membuat semua terharu dan saling merangkul.

"Kita harus menjaga persahabatan kita sampai kapan pun" Ucap Niko.

"Ini! pake ini.. sebagai pengingat suatu saat kalo kita semua udah berjauhan kalian akan ingat kebersamaan kita ini" Ucap alan.

Alan membagikan Cincin dengan ukiran yang sama kepada yang lain.

Mereka pun memakai cincin tersebut.

Angel at School

Malamnya mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Saat Alan sedang berjalan sendirian menuju rumah, ia di hadang oleh preman itu lagi namun mereka jumlahnya sangat banyak sedangkan Alan hanya sendirian.

"I..inii.. siaal!!" Ucap Alan panik.

Mereka mengeroyok Alan yang sendirian.

Paginya orang-orang menemukan Alan yang tergeletak tak sadarkan diri lalu di bawa ke rumah sakit.

Di dalam kelas Kiki Niko Arin dan Yuta merindukan Alan yang sudah 3 hari tidak masuk sekolah semenjak terakhir mereka berkumpul dan Alan membagi Cincin.

"Mungkin sakit tu anak" Ucap Niko.

"Sepulang sekolah kita jenguk dia" Ucap Kiki.

"Setuju, kita bawakan dia makanan kesukaannya" Ucap Arin.

Sepulang sekolah mereka pun pergi ke rumah Alan tetapi rumah Alan terlihat sepi, dan tetangganya memberi tau kepada mereka bahwa Alan sedang di rawat karena berkelahi.

Sontak mereka kaget mendengarnya dan dugaan mereka semua sama, yaitu preman-preman itu pelakunya.

Mereka akhirnya pergi ke rumah sakit dan bertemu Alan yang di penuhi luka pada tubuhnya.

"Brengsekk!! kita harus membalasnya!!" Ucap Arin yang marah.

"Tunggu Rin! kita gak boleh asal balas! kita hanya anak-anak dan kita gak akan menang jika beradu fisik dengan mereka" Ucap Kiki.

"Benar! kita harus mengatur strategi" Ucap Niko.

Lalu tiba-tiba Alan memegang tangan Arin.

"Ja..jangan Rin!! Jumlah mereka lebih dari 30 orang dan semuanya orang dewasa" Ucap Alan kepada teman-temannya.