Bab 8

 Dengan petunjuk itu aku mencari taunya lewat guild informasi yang bernama Googluse, dari informasinya kami tau kelompok ini adalah dalang dari semua perdagangan yang terjadi di kota ini, kami tak tau dimana likasi markas mereka, karena guil informasi ini membatasi kami. Setelah itu kami memutuskan untuk membereskan masalah ini sampai ke akarnya, kami mulai dengan mencari sebanyak banyak nya informasi dari mereka, kami tak bisa mengandalkan guild informasi karena informasi yang boleh di beli terbatas. Kami membagi tugas pangeran dengan, Askaya dan aku dengan Asasis. Kami mencoba mencari informasi di bar, sedangkan pangeran dan Askaya mencari di pasar, tak banyak kami temukan tetapi aku melihat ada seseorang dengan lambing yang sama, kami mengikutinya hingga tiba di sebuah rumagh dengan pintu besi, dia seperti mengatakan sebuah kata kunci yang tidak dapat aku dengan untung saja Salasis dapat mendengarnya katakuncinya adalah, ''Aku anak sehat".

 Walau aku sedikit ragu dengan apa yang di ucapkan Salasis tapi tak ada pilihan lain, aku mencobanya dan ternyata salah, mereka yang di dalam pun membuka pintunya hendak menyerang kami tetapi saat membuka pintunya dia sangat pendek dan kurus, aku memukulnya tepat di wajahnya dan dia langkung pingsan dengan sekali pukul, aku ragu apakah tujuanku benar. Saat kami masuk tak banyak orang yang ada ditambah semuanya hanya melihat kami tak ada yang curuga, saat berjalan cukup jauh ke dalam akhirnya kami sampai di tempat bertarung para budak, di sana hanya ada lapangan pasir yang di batas dengan tali juga tempatnya sangat kecill ini semua jauh dari pandangan ku. Orang yang berkuasa di sana melihat kami dari atas dia melihat kami membawa senjata dia sadar bahwa kami penyusup, mereka langsung mengepung kami.

 Kamipun mau tak mau melawan mereka, pertarungan yang sangat sengit aku kewalahan mereka hanya kalah dengan satu pukulan aku bahkan bekum mengeluarkan pedangku, aku semakin heran, padahal merekapun memiliki tato yang sama tetapi mengapa mereka sangat lemah. Setelah mereka kalah dan tersisal penguasa tempat itu kami pun mengintrogasinya untuk mendapat lebih banyak informasi, ternyata ini hanyalah cabang mereka, buset ampe buka cabang. Informasi yang kami butuhkan sudah di dapat kami sekarang tau di mana saja tempat yang memungkinkan terdapat Hana, ''cuman'' ada 10 tempat. Kami pergi dari tempat itu menuju tampat lain juga memberi tatu pangeran, dan Askaya untuk membantu, kami mencari dan bertarung hingga malam. Kami sudah tak kuat kami menghentikan pencarian kami katrena bila melanjutkannya kami hawatir akan kehilangan tenaga untuk bertarung.

 Kami bekumpul di penginapan untuk membahas cara menyerbu 3 tempat lagi, sepertinya aku bisa sendiri menyerbu satu tempat jadi kami membagi 2 kelompok aku sendiri dan mereka bertiga, karena mereka bertiga mereka akn menyelesaikannya dengan cepat sehingga mereka dapat langsung pergi ketempat selanjutnya, sedangkan aku akan menyusul mrereka. Paginya kami berangkat untuk mencari Hina, aku pergi ke tujuanku itu ada di sekitar sungai yang menjadi sumber semua air yang ada di kota ini, aku harus masuk ke dalam keloset untuk bisa menemukan pintu rahasiannya walaupun ini toilet umum tetapi hampir tidak ada kotoran sama sekali, mungkin karena orang orang sering ke sini untuk melihat koleseum. Aku menyisir semua tembok untuk mencari jalan masuk, aku menemukannya aku menariknya lalu memutarnya, pintupun terbuka, setelah terbuka aku dapat mendengan suara sorak sorakan penonton, aku masuk dan turun dari tangga menuju tempat yang cerah di bawah.