9

dua minggu belakangan ini kehidupan ilona berjalan seperti saat sebelum ia menikah. ia bekerja dari pagi sampai sore . ia pergi bersama Isni disaat weekend menjelajahi daerah-daerah yang belum mereka kunjungi. bahkan ia juga bermain bersama raka diwaktu luangnya serta memasak bersama bunda disaat ia bosan dengan novelnya. setelah bunda memberikan Raka penjelasan akhirnya Raka mengerti dan memahami bahwa Danu adalah suami ilona . sampai detik ini ia bahkan tidak pernah menerima satu pesan pun dari suaminya. bagaimana ia mau menerima pesan memiliki nomor handphone laki-laki itu saja tidak. sungguh hubungan apa ini hambar tanpa rasa. tapi jika sudah mempunyai rasa apakah ia akan suka rasa itu? rasa yang seperti apa yang kira-kira akan hadir di antara mereka berdua?.

ilona yang sejak satu jam lalu duduk didepan laptop pun menggerakkan pinggangnya ke kanan dan kekiri ini semua salah Isni karena meminta pekerjaan kantor dibawa pulang ke rumah padahal ini target Minggu depan karena katanya dirumah tidak ada kerjaan jadi ia meminta kerjaan kepada kepala devisi nya dan naas nya ilona ikut terseret sungguh melelahkan. agar membuat mood nya dan tenaganya terkumpul ilona memutuskan untuk keluar dari kamar sambil memakai jilbab instan nya ia berniat untuk membuat coklat panas dan beberapa cemilan untuk dibawa ke kamar. disaat ilona menuruni anak tangga tiba-tiba ia menghentikan langkahnya karena melihat ayah dan bunda kedatangan tamu seorang wanita bersama suaminya dan

mungkin anak kecil laki-laki yang dipangguannya adalah anaknya. tunggu bukankah wanita itu adalah Sinta anak dari Danu, "mau apa mereka kerumahnya ?" tanya ilona dalam hati

" kak sini, kebetulan kakak udah turun bunda baru aja mau manggil kakak." ucap bunda ketika melihat putrinya menuruni anak tangga

ilona yang mendengar intrupsi dari bunda langsung berjalan mendekati bunda dan ikut duduk bersama orang tuanya di kursi panjang. sedangkan posisi tamunya berada di hadapannya yang terhalang dengan meja.

" ma, apatah itu Oma Lian? tanya bocah laki-

laki itu cadel sungguh lucu dan menggemaskan tapi sayangnya ilona tidak mengetahui arti dari ucapannya. tapi tunggu kenapa bocah itu menunjuk kearah ilona apakah kerudung ilona miring atau di giginya ada cabe.

" iyaa Adrian itu Oma." jawab Sinta sambil tersenyum lembut kepada anaknya .satu menit dua menit astaga ilona baru sadar apakah maksudnya dirinya adalah ' oma' dari bocah itu bagaimana bisa melahirkan saja ia belum pernah sudah di panggil Oma ia benar-benar tidak mau. bagaimana jika Isni mengetahuinya pasti ia akan menertawakan nya sampai keluar air mata. huh

setelah mendengar jawaban Sinta anak kecil bernam Adrian langsung turun dari pangkuannya berjalan mendekati ilona sambil merentangkan kedua tangannya, ilona yang melihat itupun refleks menggendong bocah laki-laki itu lalu didudukkan dipangkuan nya . sepertinya anak laki-laki itu nyaman berada di pangkuan ilona sampai ia mencolek colek pipi ilona. beberapa orang yang melihat kedekatan mereka langsung tersenyum seperti ada hal membahagiakan entah apa itu

" mohon maaf apabila kami bertamu malam-malam, kedatangan kami kesini untuk mengundang kakek nenek dan mama untuk datang ke acara ulang tahun Adrian yang akan di adakan hari Senin tanggal 5 Agustus jam 08.00 wib dikediaman kami sangat berharap keluarga kita bisa berkumpul." ucap Nando suami sebagai kepala keluarga menyampaikan maksud dan tujuannya kepada keluarga ilona. ilona yang mendengar panggilan itu rasanya aneh bagaimana orang lebih tua dari nya memanggil nya mama sungguh membingungkan.

" insyaallah jika tidak ada halangan kami semua akan datang di ulang tahun Adrian ." ucap ayah lembut menyambut undangan dari cucunya sebenarnya ia sedikit aneh dengan panggilan itu tetapi biar bagaimanapun anaknya sudah menikah otomatis keluarga suami anaknya menjadi bagian dari keluarga nya.

" apakah mama muda bisa datang lebih awal ?" tanya Sinta penuh harapan kepada ilona karena ia ingin mulai mengakrabkan diri dengan Ilona mungkin berawal dari ini.pikir Sinta

ilona yang sedang menyuapi buah jeruk ke dalam mulut Adrian langsung mendongak menatap kedua orang tuanya meminta dukungan tapi nihil orang tuanya tidak membantu nya bagaimana ia bisa datang lebih awal sedang dihari itu saja ia belum tentu bisa datang karena ia harus pergi ke kantor tapi demi menghargai tamunya ilona menjawab" insyaallah ."

setelah perbincangan itu mereka pun berbincang ringan sebenarnya ilona ingin segera ke kamar tapi sungguh tidak sopan. dari obrolan ayah bunda Sinta dan Nando bisa ilona simpulkan mereka hanya membahas tentang Danu yang membuat ilona malas untuk mendengarkan nya. setelah satu jam kemudian Sinta yang melihat Adrian tidur di pangkuan ilona memutuskan untuk pulang karena takut malam semakin larut.