Terpojok

Storm saat ini berhadapan dengan monster naga berkepala dua sambil memancingnya kembali turun karena kesulitan mengendalikan teknologi armornya.

"Huhh, "Storm kesulitan mengalahkan monster naga yang semakin kuat.

"Sisssh, "Dua kepala monster naga menyemburkan dua sinar laser sekaligus.

"Aaargh, "Storm menghindari serangan sambil pergi namun sayang Storm terkena dua sinar laser diarah yang berbeda.

"Sialan ternyata aku tidak bisa turun, "Storm tidak bisa turun lagi kebumi karena ada penghalang seperti perisai raksasa yang kemungkinan monster naga yang memasangnya dengan kekuatannya untuk menghalanginya agar Storm tidak bisa turun lagi.

"Awas bahaya! "Awas bahaya! "System armor robot Storm memberi peringatan kepada Storm agar segera menghindar.

"Aaargh, "Storm berteriak kesakitan tangan kanannya hancur terkena sinar laser dari monster naga yang tidak membiarkan Storm kabur.

Storm meringis kesakitan ditambah topeng armornya juga ikut hancur dan mengalami gangguan error. Selancar terbang Storm masih berfungsi tanpa sedikitpun ada kerusakan.

"Grrr, "Monster naga menatap tajam Storm yang memegang tangannya yang hancur.

"Wusssh, "Storm mengendalikan pisau pisau terbangnya dengan tangan kiri sambil menyerangnya.

Tapi sia sia saja kulit monster itu sangat keras hingga memaksa Storm mengendalikan pisau terbang kembali padanya karena sudah bengkok tidak bisa menembusnya. Kali ini monster naga tidak mengeluarkan sinar lasernya melainkan terbang langsung kearah Storm hendak mencabik cabik. Tahu monster itu jika dirinya sudah terluka Storm kabur meninggalkannya dengan kecepatan penuh menggunakan selancar terbangnya.

"Gruuarr, "Monster naga terbang dengan sayapnya mengejar Storm yang kabur.

Storm terbang sangat cepat diangkasa sambil menghindar serangan serangan kuat yang mengarah kepadanya hingga Storm tidak bisa lari lagi karena didepannya ada perisai penghalang yang dibuat monster naga.

"Apa aku terpojok?... "Storm saat ini sedang terpojok tidak bisa kemana mana lagi sedangkan dihadapannya monster naga siap menghabisinya.

Monster naga maju dengan cepat dan mengcekram tubuh Storm dengan keras hingga armor robot Storm mengalami kerusakan. Storm ingin memberontak tapi sia sia saja karena kaki monster naga mencekramya dengan kuat.

"Sissh, "Menster naga membuka mulutnyanya masing masing antara dua kepalanya ingin mengakhiri Storm.

Storm sangat panik memberontak semakin keras karena didepannya monster naga bersiap menyemburkan sinar lasernya. Dengan susah payah melepaskan diri cengkraman dengan senjata tersisa akhirnya Storm bisa bebas dan langsung pergi meninggalkannya.

Namun sayang sekali monster naga mengeluarkan sinar lasernya dari dua kepalanya dengan serangan yang dahsyat bahkan serangannya bisa dilihat langsung dari bawah bumi.

"Storm, "Lucy memandangi ledakan yang sangat besar berwarna merah diatas langit sambil mencemaskan keadaan Storm.

Ferdi dan dua temannya berhasil menemukan kunci yang dimaksud Storm menggunakan drone Ricky tapi sayangnya kunci itu berada disarang monster harimau buas. Mereka semua menyusun rencana untuk mengambilnya bersama sama agar bisa melindungi satu sama lain sedangkan Sky bertugas menjaga kapal pesawat Dragon Wild jika mereka sudah berhasil mengambilnya maka Sky bisa membawa mereka kabur dari kejaran monster dikota Tapcell.

"Hati hati jika ada bahaya tinggal hubungi saja, "Sky memperingati mereka yang turun agar berhati hati dengan monster dikota Tapcell.

Mereka semua mengangguk dan bergegas turun dari pesawat yang sudah mendarat ditanah tanpa ada monster disekitaran. Tatsuya memimpin mereka semua mengikuti koordinat yang sudah ditandainya sambil terus berjaga jaga jika ada monster menyerang.

Armor robot Storm hancur berkeping keping serta selancar terbangnya juga hancur dan kini Storm jatuh dari ketinggian dengan banyak luka ditubuhnya termasuk tangan kananya yang sudah hancur tidak berfungsi lagi.

"Apa ini akhir bagiku, "Storm jatuh kebawah sambil memandangi bintang bintang dilangit tempat tujuannya selama ini.