Monster Aura Ungu

Saat hari sudah tengah malam Storm belum juga tertidur hingga Storm bangun lalu membuka pintu kamar untuk melihat lihat sekitar rumah mereka saat ini menginap. Storm keluar menyelinap agar tidak menimbulkan suara saat sudah sampai dipintu keluar Storm membukanya perlahan.

"Krak, "Pintu terbuka dengan cepat Storm menutup kembali pintunya lalu berjalan mencari udara segar sebelum tidur.

"Kota ini lumayan bagus!... "Storm berjalan melewati banyak rumah rumah penduduk yang dilewatinya.

"Aku bersantai disini saja, "Storm mendekat kedekat batu lalu bersandar memperhatikan sekelilingnya.

"Malam ini udaranya terasa dingin?... "Storm kedinginan mungkin karena tempatnya dibawah tanah jadi dingin pikir Storm.

Saat Storm menahan udara dingin dengan menciba membuat api dari batu kecil yang didepannya tiba tiba saja Storm bisa mendengar suara orang berbicara diatas kota ini. Storm menghentikan membuat api dan memilih menguping pembicaraan orang yang tidak dikenalnya.

"Kita berdua akan membunuh Storm itu!...

"Karena sudah dianggap penyelamat jadi malam ini kita akan menghabisinya!... "Kata salah satu dari mereka.

"Ayo cepat kita kebawah sebelum pagi tiba, "Ajak satu orangnya.

"Ayo!... "Mereka berdua bergegas memasuki jalan bawah tanah menuju langsung kota bawah tanah.

"Huh, padahal aku malas sekali membunuh!...

"Tapi mau bagaimana lagi aku akan menghabisinya!... "Storm juga bergegas menuju pintu masuk kota ini meski dirinya tidak mau membunuh.

"Apa kau mencariku?... "Storm sudah menunggu dua orang yang berniat jahat padanya.

"Sialan kau akan kuhabisi!...

"Serang dia!... "Mereka berdua maju dengan menggunakan pedang pendek hendak menusuk Storm tapi kejadian yang tak mereka duga terjadi.

"Whuaar, "Karl muncul dibelakang Storm dengan auranya yang berwarna ungu membuat tempat disekitar membeku karena kekuatannya hampir mirip dengan es dan juga bisa membekukan apapun.

"Aa..pa i..tu!... "Salah satu dari mereka menunjuk Karl yang menatap tajam kearah mereka berdua.

"Itu.. Mons..ter!... "Satunya lagi langsung tahu jika dihadapan mereka monster yang terlihat sangat kuat.

"Kau mau menghabisiku!...

"Lawan dulu penjagaku terlebih dahulu!... "Storm memerintahkan Karl maju menghadapinya sedangkan dirinya menonton saja.

"Baik tuan!... "Karl melompat lalu mendarat dihadapan dua orang yang ketakutan.

"Kita lari saja!... "Mereka berdua berlari ketakutan tidak jadi menghabisi Storm.

Namun sayangnya baru mau berlari mereka berdua tidak bisa bergerak karena tubuh mereka menjadi beku. Mereka berdua ingin meminta maaf kepada Storm namun terlambat Karl membuka mulutnya lalu memakan mereka berdua dengan taring tajamnya.

"Kasihan juga, "Storm tidak tega melihat dua orang tadi dimakan Karl tapi entah mengapa setelah terkena suntikan dari Mira bisa mengubah Storm menjadi tidak peduli lagi dengan orang lain dan haus akan membunuh.

Setelah memakan dua orang tadi Karl kembali menghilang ketubuhnya. Sedangkan Storm menahan dirinya yang ingin membunuh karena Storm yakin ini efek dari suntikan pengubah monster. Dan membuat orang yang terkena suntikan itu bisa mengubah sifatnya menjadi monster.

"Aku harus kembali, "Storm kembali berjalan sambil menahan tubuhnya yang ingin meminum darah manusia.

Storm kembali membuka pintu rumah perlahan lahan lalu setelahnya bergegas ke kamarnya dan menahan tubuhnya yang mulai hilang kendali. Karena tak kunjung juga membaik malahan Storm sangat ingin memakan manusia dengan meminum darahnya sama seperti monster yang sering dilihatnya saat bertarung.

"Krackk, "Storm menusuk perutnya sendiri dengan tangan kanan yang diubahnya menjadi pedang.

Setelah terkena tusukan sendiri dari tangannya agar dirinya tidak membantai penduduk kota Storm memilih melakukan itu. Tak berselang lam Storm terbaring dikasur setelah menusuk dirinya sendiri.

"Tuan, sepertinya anda bisa berubah menjadi monster kapan saja, Karl mengatakannya pada Storm.

"Apa kau tahu bentuk monsternya saat aku berubah nanti?... "Storm yang terbaring bertanya sambil memegangi perutnya yang sakit.

"Saya juga tidak tahu bentuknya!...

"Tapi sepertinya tuan akan menjadi monster dengan aura ungu sama seperti saya, "Karl tidak yakin dengan pendapatnya.

"Tidak apa!...

"Aku akan menjadi monster saat tidak ada orang saja, "Storm ingin menyembunyikan dari semua orang jika dia setengah monster.

Setelah berkata tadi Storm memeriksa luka diperutnya yang mulai berenegerasi kembali. Lalu setelahnya Storm tertidur dengan nyenyak karena sudah berusaha agar tidak menjadi monster yang akan membunuh siapapun dilihatnya.