Mengejar Pencuri

Keesokan harinya dihari yang cerah Storm bersih bersih kantor milik pak Robert karena Storm akan berlatih malam hari saja. Setelah membersihkan tempatnya Storm pergi kebawah pohon yang dipenuhi banyak dedaunan.

"Nak Storm dipanggil pak Robert!... "Petugas keamanan mendekati Storm lalu menyuruhnya menemui pakk Robert didalam ruangannya.

"Kenapa saya dipanggil pak?... "Storm mengira dirinya akan dipecat.

"Saya juga tidak tahu!...

"Lebih baik temui saja beliau!...

"Kalau begitu saya permisi dulu pak!... "Storm meletakkan sapunya lalu masuk kedalam kantor menemui pak Robert.

"Tokk!.. "Tokk!..

"Silahkan masuk, "Pak Robert menyuruh Storm masuk kedalam ruangannya yang tidak terkunci.

"Ada apa yah pak, saya dipanggil?... Storm bertanya pada pak Robert yang duduk sambil menenakan nekan komputernya.

"Apa saya bisa meminta tolong?... "Tanya balik pak Robert padanya.

"Bisa pak, "Jawab Storm mengangguk meski tak tahu apa maksudnya.

"Jadi gini, berkas saya dicuri seseorang berkas itu sangat penting untuk kantor ini!...

"Kalau sampai berkas itu hilang maka kantor ini akan bangkrut!...

"Apa nak Storm bisa mengambil dan membawanya kembali?... "Pak Robert menanyakan apa Storm sanggup membantunya dan tentunya dia tidak memaksa tapi sangat memerlukan berkas itu untuk menyelamatkan kantor ini.

"Bentuknya seperti apa pak?... "Storm bertanya terlebih dahulu daripada salah ambil.

"Bentuknya sepertinya memori dan didalamnya ada berkas berkas kerjaan saya, "Pak Robert memberikan ciri cirinya.

Meski tak tahu bentuknya seperti apa mungkin pak Robert sudah tua jadi pelupa Storm menganggukkan kepalanya jika dia akan membantunya. Setelah pamit Storm berjalan keluar dari ruangan dengan bertanya tanya dalam hati kenapa dia yang disuruh melakukan ini.

"Baiklah aku selesaikan saja tugasku, "Storm kembali ketempatnya lalu melanjutkan menyapu daun daun yang berserakan.

Setelah selesai membersihkan daun daun yang jatuh Storm segera berlari meninggalkan kantor dengan cepat. Dan menaiki gedung tinggi dengan tangan yang menempel ditembok gedung seperti cicak merayap.

"Berguna juga ternyata barang ini, "Storm tak sia sia memakai gelang yang kemarin.

"Plakk!... "Plakk!...

"Selamat atas kerja sama kita!...

"Semoga kita saling menguntungkan satu sama lain!... "Suara tepuk tangan terdengar dari dalam gedung dan ada beberapa penguha berbisnis disana.

"Untung apaan?... "Storm melongo tak paham maksud ucapan mereka.

Setelah mendengar orang yang berbisnis tadi Storm kembali merayap keatas agar tidak ketahuan orang orang. Sambil merayap ditembok gedung Storm melihat kebawah yang ternyata sudah sangat tinggi sekali dia naik merayap.

"Huh, seperti pencuri saja, "Storm berbaring diatas gedung dengan nafas ngos ngosan.

"Mana orang yang mencuri milik pak Robert ya?... "Storm yang ada diatas gedung melihat jalanan yang dipenuhi mobil dan kendaraan lalu lalang.

Storm memperhatikan dengan seksama barangkali dia melihat orang yang mencurigakan hingga membuat Storm bosan. Sudah setengah jam lamanya tidak menemukan orang yang mencurigakan.

"Orang itu terlihat mencurigakan!... "Storm melihat beberapa orang yang berjalan memasuki mobil seperti panik lalu menjalankan mobilnya dengan cepat.

"Bukk, "Storm melompat dari ketinggian dan terbang dengan sayap armornya.

"Gawat bos, ada yang mengikuti kita, "Kata salah satu anak buahnya didalam mobil melihat Storm mengikutinya daritadi.

"Jalankan dengan cepat!...

"Jangan sampai kita ketahuan!... "Perintah bos mereka dengan tegas tidak mau tertangkap oleh robot polisi.

"Durrt, "Mobil pencuri itu melaju dengan cepat dilalu lintas menerobos lampu merah dan membuat pengendara lain menyingkir takut tertabrak.

"Mau kabur ya?... "Storm terbang melesat tak kalah cepat dari mobil pencuri itu.

Kejar kejaran yang membuat pengendara lain menjadi waspada dengan mobil pencuri yang melaju kencang. Mobil itu berhenti disebuah terowongan dan para pencuri keluar dan berlari memasuki terowongan.

"Berhenti woy, "Storm mendarat ditanah dan berlari mengejar mereka setelah sayap armornya dia simpan kembali.

Para pencuri itu memasuki lubang dijalan dan menghilang tanpa jejak sedangkan Storm bingung tidak ada jalan lagi. Storm tetap menelusuri ruang saluran air meski tak tahu dimana jalan rahasia para pencuri itu. Hingga Storm menemukan ada yang aneh dengan dinding didepannya setelah memegang dinding itu terbuka sendiri. Dengan cepat Storm memasuki jalan rahasia itu mengejar para pencuri yang mungkin tak jauh darinya.