Kenyataan Pahit

"Ibu, "Panggil Storm sambil berlari dijalan mengejar wanita itu bersama orang tidak dikenalnya. Wanita itu menoleh kebelakang dilihatnya ada seorang laki laki yang berdiri didepannya memanggil dia ibu.

"Kau kenal siapa dia sayang?... "Tanya Rangga disampingnya melihat kearah Storm yang berdiri.

"Aku juga tidak tahu sayang!...

"Mungkin dia pengemis jalanan!... "Olivia tidak mengakui jika Storm anaknya.

"Bu, kenapa ibu membuangku bu?... "Tanya Storm tidak memperdulikan orang merendahkannya dia ingin tahu kenapa ibunya membuangnya kejalanan.

"Aku bukan ibumu, dasar pengemis!... "Olivia dengan marah menatap Storm dengan kebencian.

"Aku tahu kau berbohongkan bu!... "Storm menahan air matanya tidak menyangka jika ibunya benar benar tidak peduli dengannya.

"Dengar baik baik anak sialan, "Olivia menceritakan masalalunya sebelum Storm lahir kedunia ini.

Flashback

"Ayah aku ingin pergi liburan bersama teman temanku, "Olivia berpamitan pada ayahnya Rudi Wilson orang terkaya dikota Nirvana atau kakek dari Storm.

"Hati hati dijalan nak, "Rudi mengijinkan Olivia berlibur dengan temannya tak tahu kemana Olivia berlibur.

Didalam mobilnya Olivia menelpon temannya namun tidak diangkat angakat dari tadi hingga Olivia menghentikan mobilnya karena ada seseorang berdiri dijalanan. Olivia turun dari dalam mobil hendak memarahi orang itu yang menghalangi jalannya.

"Punya mata gak!...

"Nanti kalau ketabrak bisa bahaya!... "Olivia memarahi orang itu didepannya.

"Boleh juga tubuhmu itu!... "Ternyata orang itu adalah penjahat paling terkenal dikota Nirvana dan dijuluki penjahat gila karena kebrutalannya dalam melakukan kejahatan.

"Kau, penjahat gila!... "Olivia berlari dari penjahat gila masuk kedalam hotel disampingnya lalu memesan kamar paling atas agar aman dari penjahat gila.

"Krakk, "Olivia mengunci pintu kamar yang dipesannya takut penjahat gila masuk.

"Trang, "Kaca pecah dari jendela kamar ternyata itu penjahat gila yang menghabisi penghuni hotel.

"Hahh, "Olivia ketakutan menutup mulutnya saat melihat mayad yang dilempar penjahat gila kedepannya setelah mendobrak masuk kedalam sembunyiannya.

Olivia mundur perlahan lahan kebelakang saat penjahat gila mulai mendekatinya hingga tidak bisa mundur lagi karena terhalang dinding kamar. Penjahat gila tersenyum melihat Olivia ketakutan lalu mendekati wajahnya hingga saling berhadap hadapan.

"Minumlah ini, "Perintah penjahat gila pada Olivia dengan menyerahkan minuman yang dipegangnya.

Olivia dengan terpaksa meminum minuman yang diberikan penjahat gila jika tidak maka dia akan dibunuhnya. Setelah meminum habis minuman yang diberikan penjahat gila tiba tiba saja Olivia menjadi nafsu melihat penjahat gila. Didalam minuman itu sudah dibuat obat perangsang yang ditaruh penjahat gila sebelum menemuinya tadi.

"Sepertinya obatnya bereaksi, "Penjahat gila terlihat senang dengan rencananya.

Benar saja tak lama Olivia mulai bertingkah aneh mulai mendekati penjahat gila lalu melakukan hubungan badan dengannya. Keesokan paginya Olivia terbangun dari tidurnya lalu melihat lihat sekelilling kamar.

"Orang itu, "Olivia merinding melihat penjahat gila yang sudah menjadi mayad dan ditangannya ada selembar kertas yang bertulisan.

Olivia mengambil kertas ditangan penjahat gila yang sudah mati bunuh diri dengan cara menusuk dirinya sendiri dengan pedangnya. Terbelalak mata Olivia saat membaca isi tulisan yang ditulis penjahat gila itu.

"Maafkan aku, atas sikapku padamu!...

"Sejak kecil aku punya sifat yang berbeda dengan orang lain dimana aku tidak bisa mengendalikan tubuhku ini. Aku sering membunuh banyak orang untuk menyenangkan diriku tapi setelah membunuhnya aku sangat menyesali apa yang telah kulakukan, "Isi surat selembaran itu.

"Ternyata dia psikolog, "Meski sudah meminta maaf padanya tapi tetap saja kebenciannya tidak akan pernah hilang.

Sembilan bulan kemudian Olivia melahirkan bayi laki laki anak dari penjahat gila yang paling terkenal akan kejahatannya. Olivia kabur dari rumah sakit saat tidak ada dokter yang melihatnya dan berjalan kearah jalanan.

"Owekk!... "Owekk!...

Bayi yang digendong Olivia menangis keras namun dia tidak memperdulikannya dan tetap berjalan. Setelah lama berjalan Olivia melihat ada sebuah gubuk didekat bawah jembatan dan menghampirinya.

"Owekk!... "Owekk!...

Bayi yang diletakkannya didepan pintu gubuk itu menangis sejadi jadinya seperti tidak ingin ditinggalkan ibunya. Olivia langsung pergi dari gubuk itu tidak ingin ketahuan orang orang.

"Ceklek, "Seorang nenek membuka pintunya karena mendengar ada suara bayi yang menangis.

Nenek yang melihat ada bayi didepan pintu segera mengambilnya tidak tahu siapa yang tega membuangnya dan merawat bayi itu yang diberi nama Storm Realms. Sedangkan Olivia kembali kerumahnya setelah lama tidak kembali merahasiakan jika ayahnya sudah punya cucu. Olivia menjalani hidupnya tanpa peduli dengan bayi yang dibuangnya hingga tanpa sengaja bertemu Rangga. Lama mereka berdua menjalinkan kerja sama antar kantor hingga muncul perasaan cinta. Rangga dan Olivia menikah dan punya dua anak dari Rangga yaitu Boy dan Alya.