Raja Bayangan vs Pedang Bunga Darah

"Haha, lemah, "Teriak Iwan pada Alsya.

"Buuz, "Alsya kawalahan menghadapi Iwan yang mendominasi pertarungan.

"Pedang darah, "Alsya kembali menyerang dengan pedangnya dan segera menebaskannya kearah Iwan.

"Doom, "Tebasan Alsya sama sekali tidak berguna.

"Tidak mungkin, "Kaget ternyata tubuh Iwan berupa bayangan tapi begitu tak membuat Alsya menyerah.

"Dasar keras kepala, "Iwan tiba tiba menghilang entah dengan cara apa.

"Kemana dia?... 'Alsya waspada jika Iwan menyeranya dari belakang.

"Mati kau, "Iwan muncul dengan wujud monster bayangan langsung menyerang Alsya sekuat tenaga.

"Boom, "Dengan cepat Alsya menghindar dari serangan tersebut.

"Shusst, "Pedang darah milik Alsya kembali digunakannya menyerang Iwan yang menjadi monster saat ini.

"Wisss, "Tapi sia sia saja karena Iwan bisa menghilang dan bersembunyi dibalik bayangan Alsya yang tidak menyadarinya.

"Keluar kau, "Teriak Alsya sambil berjaga jaga dari serangan kejutan.

"Mana mungkin kau menang dariku!... "Iwan yang bersembunyi dibalik bayangan Alsya dengan sombongnya dia bisa mengalahkan Alsya dengan mudah.

"Buukk, "Alsya langsung terpental kebelakang setelah terkena serangan Iwan yang muncul dari bayangannya sendiri.

"Beraninya kau cuma sembunyi saja!... "Alsya baru sadar ternyata Iwan bersembunyi dibayangannya dan juga menyebut Iwan pecundang.

"Pecundang!...

"Haha, Kau bahkan tidak bisa mengalahkanku!... "Iwan lagi lagi menyebut dirinya yang akan menang hari ini.

"Wuuss,

"Doom, "Alsya langsung menyerang Iwan dengan pedang darahnya tak terima disebut lemah.

"Shitts, "Iwan juga langsung menyerang Alsya dengan tangan yang berduri serta kukunya yang tajam.

"Duarrr, "Iwan menahan serangan Alsya dengan mudahnya.

"Aaargh, "Tiba tiba saja Alsya menghilang juga dan muncul dibelakang Iwan dan langsung menusuknya dari belakang menggunakan pedang darah miliknya.

"Sialan, "Iwan terjatuh kebawah memegangi perutnya terkena tusukan meski tubuhnya berupa bayangan tapi tetap saja terluka.

"Aku sudah tahu kelemahanmu!...

"Kelemahanmu berada dijantungmu Iwan, "Alsya berdiri didepan Iwan menjelaskan kelemahannya yang sudah diketahuinya.

"Awas saja kau, "Iwan tak menyangka akan ada orang yang mengetahui kelemahannya padahal sudah banyak dia bertarung dengan lawan lawanya nyatanya semua lawannya tidak mengetahui kelemahannya.

"Tapi meski begitu kau tidak bisa menang, "Meski jantungnya terluka terkena tusukan Iwan tetap saja masih sombong seperti biasanya.

"Aku akan menga!... "Belum sempat Iwan berkata dia sudah ditebas Alsya dan tubuhnya terbelah menjadi dua.

"Teknik apa yang kau gunakan?... "Wanita cantik itu terkejut melihat Iwan berengerasi meski tubuhnya terbelah.

"Haha!... "Iwan kembali seperti semula termasuk jantungnya juga ikut berenegerasi.

"Takkan kubiarkan!... "Alsya langsung maju menyerang kembali walau dia juga tak yakin bisa menghentikan renegerasi dari tubuh Iwan.

"Prangg, "Iwan menahan pedang darah milik Alsya dengan pedang bayangannya.

"Trangg, "Mereka berdua kembali beradu pedang milik masing masing.

"Kena, "Melihat ada celah kesempatan Iwan menghilang lalu muncul dibayangan Alsya dan langsung menebasnya.

"Sreett, "Iwan senang akhirnya dia bisa menebas Alsya.

"Kraakk, "Pedang darah juga langsung menusuk kembali pada jantung Iwan.

"Wuuss, "Iwan kaget ternyata yang ditebasnya bukan Alsya melainkan darah saja yang menyeruapinya.

"Aaargh, "Iwan kembali jatuh ketanah memeganhi jantungnya yang kedua kalinya terkena tusukan.

"Siapa yang lemah?... "Tanya Alsya pada Iwan yang mengerang kesakitan.

"Tentu saja kau!... "Iwan tidak mau mengakuinya dia malah menyombongkan dirinya meski tersudut.

"Lihatlah baik baik!... "Perintah Alsya menyuruh Iwan memperhatikan tekniknya kali ini.

"Mana mungkin kau punya teknik apalagi armor, "Tak cukup begitu lagi lagi Iwan meremehkan tekniknya.

"Bunga darah pemakan jiwa!... "Alsya melukai tangannya sedikit lalu melempar darahnya keatas dan.

"Wuss, "Darah yang sedikit tadi berubah menjadi bunga berwarna merah darah membesar perlahan lahan.

"Aaargh, "Teriak Iwan memegangi kepalanya karena jiwanya hendak ditarik bunga darah milik Alsya.

"Wiisss, "Bunga darah itu berubah ukuran menjadi besar dan melayang layang dilangit.

"Hentikan!... "Teriak Iwan yang jiwanya ingin dimakan bunga darah.

Iwan mengeluarkan semua kekuatan bayangannya tapi sia sia saja dan tidak berguna. Hanya raungan yang dikeluarkan Iwan yang kakinya sudah tidak bisa digerakkan lagi. Perlahan lahan satu persatu bagian tubuhnya yang merupakan jiwanya sendiri akan dimakan bunga darah.