Final

"Duduk disana aja yuk dek?... "Tunjuk Storm pada sebuah kursi kosong tak jauh dari mereka berada.

"Iya kak, "Jessica menurut berjalan terlebih dahulu sedangkan Storm berjalan dibelakangnya.

"Krekk, "Sebuah serangan muncul dari arah samping dengan cepat Storm menghindari serangan.

"Selamat atas melaju kebabak final, "Riyu memberi ucapan selamat pada Storm dan dia juga yang menyerangnya.

"Kau bisa mengalahkanku dengan cepat padahal tidak ada kekuatan unik dari dirimu, "Sambung Alsya disamping Riyu.

"Bahkan tidak mempunyai domain bisa menang dengan mudah, "Max juga ada disana mereka bertiga menemui Storm.

"Jangan takut Jessica ada kakak disini, "Lucy yang baru tiba mencari Jessica yang hilang saat dia dan Caroline menonton pertandingan tadi.

"Maaf kak, Aku tadi pergi tanpa seizin kakak, "Jessica yang bersembunyi dibelakang Lucy meminta maaf atas sikapnya.

"Tidak apa!...

"Tapi lain kali jangan pergi sendiri nanti kalau ada penjahat gimana?... "Lucy menasihati Jessica agar tidak berjalan sendiri karena berbahaya banyak penjahat yang siap menghabisinya.

"Iya kak, "Jessica mengangguk pelan.

"Mereka siapa ya?... "Tanya Caroline menunjuk tiga orang dua diantara laki laki dan satu perempuan yang berhadapan dengan Storm.

"Bukannya mereka peserta tournament ini juga?... "Lucy sadar jika benar dugaannya mereka juga ikut bertanding sama seperti Storm.

"Apa mau kalian?.... "Tanya Storm pada mereka bertiga.

"Tidak ada!... "Riyu menyangkalnya.

"Tapi bagaimana kalau kita berdamai saja atau kita menjadi teman?... "Usul Riyu sambil menyodorkan tangannya kedepan.

"Mana mungkin aku tertipu lagi!... "Storm tidak langsung setuju karena teringat temannya dulu berkhianat padanya.

"Tenang saja kami tidak akan melukai kalian, "Riyu berjanji pada Storm.

"Huh, Baiklah!... "Storm setuju dan menjabat tangan Riyu sebagai tanda pertemanan mereka meski didalam hati masih ada keraguan.

"Apa kita boleh berkenalan?... "Tanya Caroline mendekati Riyu sangat tampan menurutnya.

"Riyu, "Balas Riyu singkat memperkenalkan dirinya.

"Aku Caroline, "Caroline juga memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.

"Kak siapa mereka?... "Jessica yang polos bertanya siapa mereka bertiga didepannya.

"Teman kakak, "Balas Storm meyakinkan Jessica agar tidak takut karena bukan penjahat.

"Apa dia adikmu?... "Tanya Max pada Storm.

"Benar sekali!... "Storm mengiyakannya.

Mereka semua yang berada disini memperkenalkan diri masing masing agar tidak saling menyerang satu sama lainnnya. Mereka mengobrol singkat karena pertandingan final akan dimulai sebentar lagi.

"Cih!... "Daguel memantau mereka dari kejauhan tanpa ada yang melihatnya.

"Pertandingan kali ini akan menentukan siapa yang akan menang dan berhak mendapatkan 20 juta koin emas serta pedang dewa perang asura sebagai pemiliknya, "Sorakan penonton begitu meriah sekali menantikan siapa yang akan menang.

"Storm apa kau yakin bisa menang melawan Daguel?... "Tanya Lucy pada Storm yang hendak masuk kedalam arena.

"Aku yakin dan aku akan mengalahkannya, "Setelah berkata demikian Storm masuk kedalam arena.

"Semoga berhasil Storm, "Lucy berharap Storm tidak terluka dan juga menang melawan Daguel.

"Ayo kak, kakak pasti menang, "Teriak Jessica disamping Lucy menyemangati kakaknya.

"Tidak mungkin seorang yang tidak memiliki domain bisa menang melawannya, "Riyu yang ada didekat Caroline, Max dan Alsya merasa kurang yakin Storm bisa menang melawan Daguel sedangkan dia kesulitan mengalahkannya padahal sudah mengeluarkan kekuatan penuhnya.

"Daguel!... "Daguel!... "Pennontom menyoraki Daguel menyebut namanya saat memasuki arena dengan gagahnya.

"Menyerah saja kau, "Teriak salah satu penonton dan diikuti penonton lainnya menyuruh Storm menyerah sebelum terlambat.

"Apakah perlu saya robek mulut mereka tuan?... "Tanya Karl yang tak terima tuannya diremehkan.

"Tidak perlu!...

"Lagian orang lemah seperti mereka tidak perlu diurusi, "Storm menolak permintaan Karl padahal dirinya juga muak dengan ocehan penonton.

"Seberapa kuat dirimu?... "Tanya Daguel pada Storm didepannya.

"Aku akan mengalahkanmu dengan tanganku sendiri, "Ucap Storm yang mengaktifkan matanya dan dari arena berpindah kesebuah planet asing.

"Hanya yang terkuatlah yang berkuasa, "Teriak Daguel pada Storm.

Daguel memberitahu jika orang lain tidak akan peduli dengan orang lemah dan tidak mempunyai apa apa. Mereka hanya memuji orang yang kuat dan mempunyai segalanya orang orang itu pantas disebut pecundang.