Pagi itu suasana mendadak menjadi riuh.
Eltypo dan Shlypy bersitegang dengan keputusan mereka sendiri. Eltypo meminta mereka semua meninggalkan Rem yang saat ini tidak berguna.
Shlypy dia bersikeras tidak akan meninggalkannya apapun yang terjadi. Sebab bagaimanapun juga Rem sudah menjadi bagian mereka meskipun dia bukanlah murni ras setengah hewan.
Ketegangan itu memicu dua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain.
"Carol, kamu ikut saja dengan kami...
"Orang seperti dia sudah tidak bisa diandalkan sama sekali!"
Eltypo berusaha membujuk Carol agar mau ikut bersamanya meninggalkan tempat ini.
Duo Wildses dan Lars membenarnkan perkataannya itu. Lebih baik tinggalkan saja tuan Rem yang sudah tidak berguna itu.
Daripada menjadi santapan para Cyros lebih baik mereka tersesat dihutan bersama sama. Itu adalah cara yang bijak menghindari kematian yang bisa saja datang.
"Maaf El, aku tidak bisa! Aku masih ingin ikut menemani kak Rem!"
Carol menggelengkan kepalanya dengan pelan.
Dia sudah mengagumi Rem sejak dia pertama kali melihatnya. Carol merasa dia harus bersamanya dikarenakan Shylpy dan Emily juga pastinya akan memanfaatkan situasi saat ini.
Memanfaatkan kebersamaan bersama Rem dalam kondisinya yang seperti itu.
"Jika kamu pergi! Pergi saja sana, jangan mengajak Carol!"
Argart berdiri didepan Carol dan tak akan membiarkan Eltypo membawanya pergi.
Argart sudah menganggap Shlypy, Carol, dan Emily sebagai adiknya. Terlebih dia sangat hafal sikap asli dari Eltypo itu.
Mana mungkin dia membiarkan Carol harus bersama laki laki serigala itu.
"Aku tidak meminta pendapatmu rusa jelek!"
Eltypo yang tidak terima segera menarik kerah baju Argart.
"Meski aku setengah rusa jangan pikir aku takut menghadapi seekor serigala licik sepertimu!"
Argart juga mencekik leher Eltypo dengan erat dan tidak mau tunduk terhadapnya.
Aksi itu menjadi semakin memanas ketika keduanya ingin saling bertarung satu sama lain.
Carol dan Emily secepat mungkin memisahkan mereka berdua agar menjauh dari keributan keduanya. Carol memarahi Eltypo yang bersikap semena mena sesuka hatinya.
"El, lebih baik kamu pergi saja jika sikapmu terus terusan seperti ini!"
Carol kecewa kepada Eltypo terutama sifatnya sama sekali tidak berubah sejak dulu.
"Jika itu maumu aku akan pergi!"
Karena mendapat usiran halus dari wanita yang dia cintai dengan menahan kekecewaannya Eltypo bergegas pergi dari sini.
Perasaan cinta kini berubah menjadi rasa benci. Gadis rubah yang dia sukai sejak dulu dan selalu berusaha bersikap baik kepadanya.
Namun berakhir mendapat luka yang mendalam.
Eltypo yang dikuasai oleh amarah sudah tidak memedulikan rasa cintanya dan dia akan membunuh Carol saat hari itu tiba.
"Tunggu kami El!"
Wildses dan Lars bergegas berlari mengejar Eltypo yang tersulut emosi.
Mereka berdua tahu dengan sikap asli dari Eltypo. Apabila apa yang dia inginkan tidak terwujud maka Eltypo pasti akan berbuat nekad.
Mereka berdua harus menghentikannya sebelum penyesalan dihatinya berakhir introveksi diri atas tindakannya.