Pemandangan yang mengharukan.
Saat Storm baru saja tiba kedunia nyata lebih tepatnya dimana kantor Arts Seagames berada. Dia dikejutkan oleh banyak orang yang mengenalinya telah menunggu kehadirannya.
"Kak Rem!"
Teriak Arabels berlari kecil menuju kearah kekasihnya lalu memeluknya dengan erat.
Kepergiannya memang tidak begitu lama atau bahkan tidak sampai satu tahun. Akan tetapi Arabels tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, dia terlalu takut jauh bersamanya.
"Aku sudah menunggumu kembali kak!"
Arabels menangis melepaskan rasa rindunya selama ini yang dia nantikan akan pertemuan ini.
"A... ra?"
Storm berdiri mematung dan tidak tahu harus berbuat apa saat pacarnya itu memeluknya begitu eratnya.
Storm sedikit merasa malu sebab dia melihat banyak pasang mata menatap kearahnya. Namun sebagai seorang pahlawan sejati.
Storm memasang wajah sinis dan dingin tanpa ekspresi apapun.
"Selamat datang kembali tuan Rem!"
Jester bersama Napstylea segera menunduk hormat menyambut kedatangannya.
Selain itu ada Robert, ayah Arabels yang menarik nafas lega sebab putrinya bisa kembali ceria lagi setelah bertemu dengan Rem.
"Tolong jaga putri saya dengan baik baik tuan Rem, saya sangat berterima kasih dan senang bisa menjalin kerja sama bersama orang penting seperti anda!"...
Bahkan Robert juga ikut menunduk hormat kepadanya.
Robert tahu jika tuan Rem Scraster bukanlah orang biasa. Terbukti dia mempunyai jaringan kuat dikota H27000, Cyberrun Astra L 500 City, maupun dikota Nirvana.
"Eh, apa aku tidak salah lihat?"
Storm merasa bingung mengapa Robert justru menghormatinya.
Seharusnya dialah yang menghormatinya sebab dia adalah ayah dari kekasihnya. Tetapi Storm cuek, dia lebih memilih tidak terlalu mempedulikannya.
Selain itu ada Dryna bersama Steve, teman Arabels. Wen dan juga Elara yang menyambut hangat kedatangannya.
Emmnuel, dia juga ikut hadir disana. Masih banyak orang penting lainnya, mereka memperhatikan sepasang kekasih itu dengan terharu.
"Kenapa kau tahu aku bisa kembali, Ara?"
Tanya Storm sedikit memaksakan tersenyum sembari mengelus rambut kekasihnya.
"Panjang ceritanya kak!"
Arabels menunduk malu kebawah dengan wajah merah merona.
Dia merasa malu dan salah tingkah diperlakukan seperti itu. Arabels senang karena akhirnya pujaan hatinya bisa kembali bersama lagi.
"Apa ada yang salah denganmu? Hmm... ?"
Storm mencoba mengamati gerak gerik Arabels yang seakan tidak mau menatap kearahnya.
"Tidak ada, itu cuma perasaan kakak saja!"
Dengan cepat Arabels menggelengkan kepalanya dan kembali bersikap seperti biasa yaitu ceria ketika bersamanya.
Melihat pemandangan seperti itu semua orang hanya menggeleng kepala saja. Sebab mereka seakan baru mengenal apa itu cinta dan masih terlihat malu malu.
"Hahaha"
"Mereka sangat polos sekali?"
Jester tertawa keras namun sebisa mungkin menutup mulutnya.
Dia merasa lucu sebab tuan Rem sangat begitu berbeda jauh seperti biasanya. Jika biasanya tuan Rem tampak dingin nan kejam terhadap siapapun yang menghalangi jalannya.
Tetapi dihadapan gadis itu justru tampak sangat lemah atau bahkan begitu bucin sekali.
"Kamu benar Jester! Tuan Rem seperti hanya akan bersikap ramah kepada nona Arabels saja?"...
Napstylea juga berpendapat sama.
Dia bisa menyimpulkan bahwa mereka sangat serasi sebagai pasangan kekasih. Namun Napstylea juga takut sebab jika tuan Rem larut dalam masalah bucinnya.
Maka otomatis dia akan melemah dan hal itu akan dimanfaatkan oleh musuh untuk mengalahkannya.