Stevan tersenyum bangga karena kekompakan mereka. Mereka membangun sebuah Genk motor tak lain adalah untuk menjalin kekeluargaan antara sesama manusia.
Ckitt...
Mereka memberhentikan laju motor nya bersamaan karena sudah sampai di tempat lokasi.
Ternyata Genk Allerga telah sampai di lokasi dari tadi.
" Ternyata lo datang juga ya" ucap Regan dengan senyum licik andalan nya. Dia merupakan ketua Genk Allerga.
" Kita hanya memenuhi ajakan kalian, dan kita bukan pecundang seperti Lo yang hanya nyekap cewek buat di jadiin tawanan" balas Stevan Dengan tersenyum mengejek.
Membuat Regan tersulut emosi dan langsung di redakan oleh Leon. Yang merupakan wakil ketua Genk Allerga.
" Jangan kelepasan bro nanti rencana kita gagal" bisik Leon kepda Regan.
" Oke gue gak akan kelepasan lagi" jawab Regan dengan berbisik juga.
Genk Arlos bingung melihat interaksi musuh nya yang saling bisik membisik.
" Heh kalian berdua ngapain bisik bisik, katanya mau ngajak tawuran mana Lo" cibir Bastian.
" Bacot Lo" geram Regan.
" Kita emang nyekap para cewek di SMA Lo, buat kita jadiin tawanan biar Lo semua tunduk pada kita semua, pintar kan otak genk Allerga" ucap Leon dengan sombong nya dan tak lupa seringai lebar andalan nya.
" Hah Genk kita tunduk pada Genk Lo?, mimpi apa Lo, bangun ini udah siang" cibir Rayyan dengan wajah menyebalkan nya, membuat siapa pun yang melihatnya langsung jengkel seketika.
" Gue pastiin kalian kalian semua akan berlutut kepada kita setelah ini" sombong nya lagi.
" Giwi pistiin kiliin simii Ikin birlitit kipidi kiti sitilih ini, ngaca Lo, tawuran sama kita aja kalah terus. Mau gue bawain kaca besar dari rumah gue" cibir Nicho dengan wajah julid khas Mak Mak kompleks.
Stevan yang sedari tadi hanya memerhatikan sahabat nya membacot merasa beruntung karena dia tak usah susah payah membacot, dia emang malas bacot dengan orang seperti mereka.
Genk Allerga yang mendengar itu pun membuat emosi nya memuncak seketika.
" Serang " terdengar intruksi dari Regan membuat mereka langsung membaku hantam.
" Satria, bebasin semua cewek itu" perintah Stevan yang dibalas dengan anggukan.
" Bastian bantuin Satria"
" Oke " balas nya.
Anggota Genk Arlos telah menjalankan tugasnya masing-masing sesuai rencana yang di putuskan tadi.
Bugh
Bugh
Krak
Kretek
Stevan Dengan mudah menghabisi lawan nya yaitu Leon. Dia telah menyelesaikan tugas nya.
Stevan melihat Rayyan yang kewalahan menagkis serangan musuh pun, berniat untuk membantunya.
Tapi terlambat, di saat Rayyan Dengan sibuk nya menangkis, seseorang yang berada di belakang tubuk Rayyan tengah mengeluarkan belati kecil dan langsung.
Jleb
Jleb
Jleb
Belati kecil itu tepat mengenai perut Rayyan.
" Rayyaaaaan" teriak Stevan Dengan berlari untuk menolong Rayyan yang telah bersimbah darah.
" Ray bertahan, bentar lagi ambulans datang" panik nya dengan menangku kepala Rayyan.
" Van, gue mohon maaf kepada Lo dan semua anggota Genk Arlos jika gue ada salah" pinta nya.
" Jangan ngomong aneh aneh Ray " sentak nya emosi karena Rayyan pamit kepada mereka.
" Gue mau tidur dulu, gue ngantuk"
" Gak, Lo gak boleh tidur, bentar lagi ambulans datang" sergah nya panik.
" Tapi ini sangat sakit"
" Woiii mana sih ambulans nya " bentak nya pada salah satu anggota Genk Arlos.
" Tunggu masih di perjalanan " ucapnya takut takut.
" gue udah gak tahan lagi Van, relain gue ya, gue pulang dulu " setelah mengucapkan kata itu, Rayyan menutup kedua matanya rapat.