Amalthea menatap pantulan dirinya dicermin, ia tersenyum. Gadis dengan rambut merah yang terikat setengah dengan pita putih yang menghiasi rambutnya itu merasa senang karna ia dapat lebih dekat dengan matenya.
Sekali lagi Amalthea melihat tampilan dirinya kali ini ia menggunakan dres putih panjang dengan ornamen bunga yang mempercantik tampilan dres itu setelah merasa penampilannya terlihat sempurna Amalthea meninggalkan kamarnya untuk menuju dapur.
Amalthea berjalan menuju dapur pack house, ia harus melihat persiapan untuk makan malam bersama para alpha.
Lalu langkahnya terhenti melihat alpha dominik dan Anabelle yang sedang berjalan bersama terlihat akrab sambil tertawa.
Walau ada perasaan tak rela namun Amalthea mencoba terlihat biasa saja didepan keduanya.
"Thea kemana kau akan pergi hm?" Tanya Anabelle
Membungkuk hormat pada alpha dominik yang terus menatapnya datar lalu mengalihkan tatapannya pada Anabelle.
"Aku akan pergi kedapur"
"Oh sepertinya kau sangat sibuk"
Amalthea bisa melihat tatapan merendahkan dari tatapan Anabelle sedangkan alpha dominik hanya terus diam Terlihat tidak peduli.
"Hm. Maaf aku harus pergi sekarang" ujar Amalthea menunduk sopan lalu bergegas meninggalkan keduanya. Amalthea merasa jantungnya terus berdetak kencang jika berada didekat Alpha dominik itu yang membuatnya ingin segera menjauh dari keduanya.
"Dia terlalu sibuk" ocehan Anabelle masih dapat didengar oleh Amalthea.
Amalthea tiba di dapur pack ia menatap para maid yang sibuk menyiapkan menu makan malam untuk para alpha.
"Apa makanannya sudah siap?" Tanya Amalthea pada seorang maid.
"Sudah nona, apakah kita perlu untuk membawanya ke ruang makan?"
Melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 7 malam membuatnya menganggukan kepalanya.
"Dimana bibi Ale" Amalthea menatap sekelilingnya untuk mencari bibi Ale kepala pelayan yang sedari tadi tidak terlihat.
"Kepala pelayan Ale sedang menemui Luna Catlin, nona" jawab seorang maid.
"Baiklah, kalian sudah bisa membawah makanan ke meja makan dan tolong untuk ditata Serapi mungkin" ujar Amalthea ia melangkah menuju ruang makan.
Dengan santainya Amalthea melewati koridor yang terlihat sepi, matanya mengernyit bingung merasa suasana terlihat tidak biasa namun tidak sampai disitu saja karna belum sempat Amalthea berpikir ada tangan yang langsung menariknya memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan para tetua pack.
"Ah.." belum sempat ia berteriak mulutnya sudah di tutup oleh sebuah tangan kekar.
"Diam" perintah suara itu membuat Amalthea mengangkat wajahnya untuk melihat pria didepannya, matanya langsung membulat saat melihat didepannya adalah matenya alpha dominik.
Tatapan tajam itu terus menatap Amalthea yang berdiri tidak jauh darinya.
"Jangan katakan pada siapapun jika kita berdua adalah mate" perintah dominik datar
"Apa yang kau maksudkan domi?" Tanya Amalthea menatap tak mengerti pada dominik.
Dominik yang mendengar namanya disebut oleh matenya menggeram Tampa sadar, sisi wolf menyukai panggilan itu namun ia tidak menyukainya.
"Hanya untuk saat ini aku ingin kamu menyembunyi status kita sebagai sepasang mate, aku akan mengenalkan mu pada saat pengangkatanku sebagai alpha king" jelas dominik, ia mendekatkan dirinya lalu mengelus rambut merah Amalthea dengan lembut. Merasakan sentuhan lembut dari matenya membuat Amalthea tersenyum dengan wajah memerah malu, hatinya berbunga-bunga mendengar ucapan dominik yang akan mengenalkannya sebagai pasangan.
"Hmm baiklah aku mengerti" ujar Amalthea sembari tersenyum senang.
Dominik membalikan badannya membelakangi Amalthea, dominik cukup senang karna Amalthea cukup penurut.
"Kembalilah"
Amalthea menatap punggung lebar sang mate, sebelum ia meninggalkan ruangan itu, meninggalkan sang mate sendirian.
Dalam perjalan menuju ruang makan tak henti-hentinya Amalthea terus tersenyum memikirkan bagaimana matenya mengelus rambutnya dengan lembut, ah ini sungguh membuatnya bahagia.
"Aku bersyukur moongoddes masih memberikanku mate yang hebat sepertinya"
Ujarnya dalam hatinya.
"Nona" panggil bibi Ale saat melihat Amalthea yang berjalan memasuki ruang makan.
"Bibi Ale, apa semuanya sudah selesai"
"Sudah nona, semuanya sudah beres"
"Baguslah, kirim maid untuk mengabarkan pada para alpha" perintahnya lembut.
Amalthea menatap meja makan yang dipenuhi oleh makanan ada juga hiasan bunga yang kemarin ia rangkai terlihat masih sangat segar. Melihat suasana ruang makan yang terlihat indah membuat Amalthea menghela nafas lega.
"Terlihat indah. Anda bekerja dengan sangat baik nona" puji bibi Ale, ia menatap Amalthea dengan bangga.
Amalthea tersenyum malu-malu mendengar pujian dari sang kepala pelayan.
"Ini semua berkat bantuan bibi Ale dan para maid" ujarnya menatap tulus pada bibi Ale.
"Thea" panggil alpha Derrick saat memasuki ruang makan menatap terkesima dekorasi ruang makan yang terlihat elegan dan mewah.
"Alpha" seru Amalthea bersama dengan bibi Ale. Keduanya menunduk hormat pada sang alpha.
"Kau sunggu hebat" puji alpha Derrick yang puas dengan hasil kerja sang ponakan..
"Terimakasih alpha, ini semua berkat kerja sama yang baik antara para maid" ucap Amalthea sopan.
"Hahah baiklah kalian semua memang hebat"
Para maid dan bibi Ale merasa senang atas pujian dari alpha Derrick.
Alpha Derrick dan Luna Catlin berdiri menatap para alpha yang sudah memasuki ruang makan, Daren pun sudah ada disana sayangnya makan malam dapat di mulai karna mereka harus menunggu pangeran dominik. Tak menunggu lama pangeran dominik datang bersama Anabelle memasuki ruangan makan bersama-sama membuat tatapan semuanya menatap keduanya heran.
"Selamat malam, maaf jika kami terlambat"
Anabelle membuka suara disebelahnya pangeran dominik hanya diam membisu Tampa mau membuka suara.
"Ah, tidak apa. Mari kita mulai makan malam ini" ujar Luna Catlin
Semuanya sudah menduduki kursi mereka masing-masing. Amalthea yang melihat semuanya sudah beres bersiap beranjak untuk meninggalkan ruangan itu.
"Mau kemana Thea" Luna Catlin menatap Amalthea
"Luna, saya akan pergi ke dapur" jawab Amalthea sopan .
Mendengar jawaban Amalthea membuat Luna Catlin menghela nafas panjang, tidak habis pikir dengan jawaban yang diberikan Amalthea kepadanya.
"Duduklah bersama kami" Amalthea ingin membantah namun saat melihat semua tatapan sekarang tertuju padanya membuatnya pasrah, ia paling tidak menyukai menjadi pusat perhatian.
"Baiklah Luna" menarik kursi lalu mendudukinya.
Amalthea tidak dapat fokus karna aroma dari matenya membuatnya kadang ingin selalu menatap wajah dominik yang duduk jauh darinya, Amalthea dapat melihat ekspresi datar dominik yang sedang serius berbicara dengan alpha dari droonmoon pack sesekali ia menyuapi makanannya.
Amalthea juga melihat bagaimana dengan lembutnya Anabelle mengambilkan beberapa lauk untuk dominik yang diterima baik oleh sang mate.
"Jadi bagaiman dengan anda nona Amalthea" ujaran tiba-tiba itu membuat semua perhatian tertuju padanya membuat ia kaget lalu menatap seorang alpha mudah yang sepertinya menunggu jawaban darinya.
"Maaf?" Amalthea menatap bingung sebab ia tidak mendengar apa yang di katakan alpha didepannya ini.
"Hahah sepertinya nona Amalthea sedang tidak fokus" ujarnya.
"Maafkan aku alpha..."
"Ah tidak apa-apa nona, aku hanya ingin tahu apa kau sudah memiliki sisi wolf mu?"
Alpha dari starmoon pack itu menatap penasaran pada Amalthea, sudah bukan rahasia lagi bahwa ponakan alpha Derrick ini masih belum memiliki sisi wolfnya.
Amalthea terdiam menatap sejenak ekspresi semua orang, ada yang menatapnya merendahkan dana da juga yang menatapnya sinis. Amalthea sangat tahu bagi Bangsa wolf tidak memiliki sisi serigala adalah hal yang sangat memalukan dan ia tahu tatapan para alpha padanya terlihat sangat tidak menyukainya..
"Saya masih belum memiliki sisi wolf.."
Belum sempat Amalthea melanjutkan ucapannya alpha dari starmoon pack itu memotongnya.
"Belum?? Atau kamu tidak memilikinya" ujaran penuh penghinaan itu membuat Amalthea terdiam, ia menundukkan kepalanya menatap piring makan yang masih tersisa banyak.
"Alpha Robi mohon jaga perkataan anda pada ponakan saya"
Alpha Derrick menatap penuh peringatan pada alpha Robi yang terus menyudutkan Amalthea. Ia tidak menyukai tindakan tidak sopan yang di lakukan oleh alpha dari starmoon pack itu.
Dominik yang sedari tadi hanya terdiam menatap drama didepannya, ia tidak tertarik untuk ikut campur jadi ia terus melanjutkan menikmati makan malamnya.
"Hahaha alpha Derrick saya hanya bertanya, jangan tersinggung" ujar alpha Robi ada senyum mengejek saat ia kembali menatap Amalthea.
Jika yang lainnya sudah mencoba kembali menikmati makan malam mereka lain halnya dengan Anabelle yang menatap Amalthea, merasa ada tatapan membuat Amalthea menatap Anabelle yang menatapnya datar.
"Memalukan" hina Anabelle Tampa suara namun Amalthea dapat dengan cepat mengerti apa yang di ucapkan oleh Anabelle padanya.