Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Biarkan aku jelaskan; aku tahu! Aku tahu bahwa seberapa besar kekayaan Natha tidak bisa aku pahami sepenuhnya. Jadi, aku sudah bersiap mendengar bahwa segala sesuatu di Alam Iblis adalah miliknya.


Namun masih... tidak semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang.


"Bagaimana mungkin? Dia bukan penduduk asli. Tidak mungkin dia bisa menjadi pemilik tanah--rumah ini terlihat seperti sudah ada di sini sejak lama!"


Ya. Kamu tidak bisa membeli sesuatu yang tidak dijual di pasaran. Dan aku tidak berpikir seseorang yang memiliki tanah dan real estat di lokasi seperti itu akan menjualnya kepada seseorang yang bahkan bukan penduduk asli kerajaan.


Eruha menekuk bibirnya dan menjawab singkat. "Perjudian."


"Dia memenangkannya melalui perjudian dengan pemilik sebelumnya," ulang Eruha, seolah belum cukup jelas sebelumnya.


Lihat aku mencoba memperbaiki hubungan orang lain