Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Hadiah itu... menarik. Aku belajar bahwa semua itu memiliki makna tersendiri.


Terutama mudah mengetahui seberapa dekat kami melalui hadiah. Mereka yang mengenal saya secara pribadi mengirim barang-barang yang dipilih sesuai dengan kegemaran atau kebutuhan saya--seperti kotak yang penuh dengan bahan-bahan langka yang kaya dengan mana dari Gluttony. Semuanya adalah bahan makanan yang saya suka selama saya di sana, jadi itu hanya bisa datang dari orang-orang yang bersantap bersama saya di sana.


Tidak, itu bukan untuk Sada, yang mengejutkan, tetapi salah satu dari anaknya yang minum darahku yang diencerkan--jadi... keponakan Eruha?


Aku juga mendapatkan peti harta yang penuh dengan buku langka yang telah diawetkan dengan baik. Bayangkan kejutanku ketika aku membaca itu datang dari patriark keluarga Di--kau tahu... Tetua yang dulunya benci padaku? Kakek dari salah satu vasal Natha?


Apakah depresi pra-pernikahan itu ada?