*Olivia*
Matahari telah mencium langit selamat malam, mewarnai jalanan kota yang kosong dengan bayangan abu-abu yang redup. Dari jendela, semuanya terlihat jauh lebih kecil dari sebenarnya. Mobil berderum redup di sekitarku saat pengemudi dan aku duduk dalam diam yang lengkap dan mutlak.
Aku menonton lampu di setiap sudut menyala saat kami melewati, beberapa berkedip sebelum mati. Jalur dari sekolah ke rumah sudah menjadi jalur yang familiar sekarang. Aku tidak bisa menyebutkan nama jalan atau bangunan yang kami lewati, tapi aku tahu jalannya di luar kepala.
Aku menghitung setiap tikungan di kepala, pikiranku sangat sunyi saat kami melewati alun-alun untuk festival. Bilik yang setengah jadi di tepi trotoar dan spanduk warna-warni yang dilemparkan sembarangan ke pohon-pohon hanyalah permulaan.