Can I? [13]

Di ruangan yang minim pencahayaan disana terdapat 3 orang. Mereka terdiri dari 2 cowo dan satu wanita.

Wanita berambut pendek dengan mata yang menyala sedang berdialog dengan seorang pria di depannya.

"Jadi ada apa dengannya akhir-akhir ini?" Tanya pria di depannya.

"Hm.. anak mu baik-baik saja.. dengan seorang pria" jawabnya sambil tersenyum mengejek.

"Aku sudah mengetahuinya tapi.. bagaimana dengan kedekatan mereka?" Tanyanya lagi ia ingin lebih mengetahui tentang anaknya.

"Mereka sangat dekat.. akan ku beri tau semuanya asalkan uang ku sudah di tangan" jawabnya enggan memberi tau langsung.

Pria itu dengan kesal memberikan kode pada pria di belakangnya untuk memberikan uang sesuai perjanjian. Wanita itu pun terlihat senang saat melihat sejumlah uang berada di atas mejanya dengan nilai yang tinggi.

"Ekhm.." wanita itu mengontrol ekpresinya lagi menjadi serius. "Jadi ya.. mereka sering terlihat di kampus dengan anak mu yang sering betakilan di depannya, ekhm.. maaf maksudku anak mu selalu mengikuti pria itu kemana pun ia berada selalu memasak untuk pria itu, belajar hal baru untuk pria itu, bahkan ia rela melakukan apa pun untuk pria itu seperti rela menyewakan Aviary kesayangannya pada orang luar dengan imbalan nomor ponsel pria itu da—"

"Cukup!" Ucap pria itu dengan tegas ia terlihat marah sampai hampir jahitan di mulutnya merenggang.

"Aku akan menunggu kabar lagi" ucap pria itu lalu pergi dari sana.

"Oke, bye bye" jawab wanita itu dengan perasaan senang ia menghitung uangnya.

Seperti yang kalian duga yang berbicara adalah Davin dan wanita itu adalah assasin yang di temukan oleh istrinya yaitu Eve untuk menjadi mata-mata Julya. Wanita itu bernama Aeesha Leithlily atau bisa di panggil echa.

Aeesha memang jarang terlihat karna ia sering berkamuflase menjadi benda atau apapun itu untuk memata-matai Julya.

Aeesha bahkan mempunyai banyak topeng di balik rak buku di belakangnya ini untuk di jadikan penyamaran.

Selain memata-matai ia juga bisa menjadi pembunuh. Bagi keluarga inti Davinchi echa adalah jawaban bagaimana Davinchi bisa membunuh tanpa menyentuh.

Hari ini adalah hari bahagianya karna acara yang ia datangi kali ini adalah acara kelulusannya yang menyatakan kalau ia telah lulus menjadi sarjana akuntansi. Gelarnya sekarang menjadi M.AK. Julya Feyna Gelina.

Julya lulusan S2 akuntansi. Saat ini Julya sedang di kerubungi anggota keluarga Davinchi dengan bunga di tangannya yang sangat banyak bunga itu diberikan mereka untuk Julya.

"Selamat atas kelulusannya, nyonya muda" ucap mereka serentak membuat Julya merasakan rasa haru yang luar biasa.

"Terimakasih semua" ucap Julya menahan rasa malu.

"Sini berikan padaku.. akan ku taruh di mobil" ucap Theo mengambil bunga-bunga di tangan Julya.

"Thanks" Theo menjawabnya dengan senyuman tulus lalu pergi dari sana.

"Udah yo kita pergi terlalu ramai disini takutnya membuat kak Julya malu dengan kalian yang ramai-ramai memberikan sambutan" ucap Helio mengusir mereka karna memang mereka sendiri yang berinisiatif untuk pergi keacara graduetion Julya.

"Baiklah" ucap salah satu dari mereka dengan malas.

"Dadah kaka" ucap Helio berpamitan dan kini sisa Theo, Julya, Mia dan lady Iphigenia Suri (ibu Lamia) sebagai pengganti Eve.

"Daah.." ucap Julya.

"Selamat ya, sayang.." ucap suri memegang tangan Julya.

"Terimakasih, busur" ucap Julya pada suri.

"Sama-sama sayang" ucap suri. "Semoga kau akan selalu menjadi anak yang baik"

"Ameen" ucap mereka bersamaan mengaminkan doa suri.

"Julya" panggil seseorang Julya pun menoleh kearah sumber suara.

"Ernest" Julya terlihat senang saat menemui Ernest yang memanggilnya. Ernest datang kesana untuk menyelamati Julya.

"Selamat ya" ucap Ernest pada Julya. "Ini untukmu" ia berucap sambil memberikan buket besar bunga mawar merah.

"Terimakasih Ernest" ucap Julya sambil malu-malu dan diam-diam wajahnya memerah.

"Sama-sama.. aku kesini hanya untuk menyelamati mu dan teman ku, boleh kan aku pergi ke temanku dulu?" Tanya Ernest.

"Boleh.. tidak ada yang melarang, aku pun juga hanya sebentar disini" jawab Julya.

"Baiklah.. sekali lagi selamat karna telah menyandang gelar M.AK" ucap Ernest sebelum pergi.

"Siapa pria itu?" Tanya suri penasaran kepada Ernest. Kini mereka bertiga sedang sibuk memperhatikan interaksi Julya dengan Ernest.

"Pacarnya kali" jawab Mia.

"Gak.. belom.." ucap Theo.

Suri jadi memperhatikan Mia dan Theo yang sedang berdebat karna berbeda pendapat.

Kini Jack terlihat mengenakan pakaian rapih dengan kemeja dan jasnya ia terlihat sangat bahagia karna ingin melihat pertunjukan seni dengan Mia untuk menemani karna Helio sedang tidak bisa karna harus mengantarkan barang pesanan.

Tok.. tok..

"Kak.." panggil seseorang dari balik pintu yang terdengar seperti suara anak perempuan kecil yang lagi memanggil kakanya.

"Iyah.. " Jack langsung membuka pintunya. Di depan pintu terlihat Mia yang sangat cantik dengan dres biru muda dengan rambut yang di biarkan tergerai.

"Waah.. kaka cakep banget.." puji Mia saat melihat Jack mengenakan pakaian rapih.

"Aku kan emang selalu ganteng" ucapnya dengan percaya diri.

"Iya deh.." Mia mulai menggandeng tangan Jack. "Ayo" mereka pun langsung keluar dari mansion besar itu memasuki mobil rolls royce yang sudah terparkir di depan.

Jack memasuki mobil itu setelah Mia. "Kita pergi ke teater kota ya.." ucap Mia pada sang supir.

"Baik nona muda" jawabnya langsung mengemudikan mobilnya.

"Ada urusan apa ke teater?" Tanya Jack pada Mia.

"Disuruh momy buat ngejalanin aliansi sama salah satu pianis disana.. aku sih gak kenal tapi banyak temen-temen ku di sekolah yang ngomongin dia atau lebih ke ngegemarin dia gitu.." jawab Mia menjelaskan.

"Hmm.. urusan bisnis ya.." Jack pun memahaminya.

Sesampainya mereka disana pelayan dari pihak teater langsung membukakan pintu mobil untuk Mia dan Jack keluar dari mobil.

Mia tersenyum ramah kepada pelayan itu karna telah membukakan pintu.

Di dalam telah ramai orang dan saat di tangga menuju tempat duduk Mia menghampiri pemilik teater untuk sekedar menyapa.

"Hai.. kau terlihat sangat cantik hari ini, Lamia" puji pemilik teater itu.

"Aww.. madam juga terlihat sangat cantik seperti biasanya.." puji Mia baik.

"Auh.. bisa ajah kamu ini.." ucap nya gemas dengan Mia.

Mia dan pemilik teater saling menyapa sedangkan Jack hanya diam di belakang Mia seperti patung sampai akhirnya sang pemilik teater melihatnya.

"Ooh.. siapa pria tampan ini, Lamia?" Tanya pemilik teater.

"Perkenalkan dia kaka ku yang ke 5" jawab Mia memperkenalkan Jack. Kini ia telah mengingat keberadaan Jack.

"Perkenalkan saya Phoebie pemilik teater ini.. panggil saja madam karna kebanyakan orang-orang memangilku demikian" ucap madam Phoebie mengenalkan diri.

"Saya Jack madam.. senang berkenalan dengan anda" ucap Jack menjabat tangan madam.

"Haha.. kau terlihat tampan ya.." puji madam memperhatikan wajah Jack.

"Terimakasih atas pujiannya" Jack tersenyum membalas pujian dari madam.

"Kalau begitu pergilah ke tempat duduk kalian ya.. nikmati pertujukannya.. maaf ya tak bisa lama-lama aku harus mengurus yang lain" ucap madam segera pergi dari sana.

"Ayo" Mia mengajak Jack untuk mencari tempat duduk yang sudah di siapkan dari pihak teater.

Mereka duduk menikmati para pianis, violinis dan sebagainya yang sedang menunjukan penampilannya pada penikmat musik di sana.

Jack terlihat tidak tertarik dengan semua itu namun pandangannya jadi terfokus saat salah satu violinis yang mengalun kan simfoni yang membuat perasaannya campur aduk.

Violinis yang cantik berada di atas panggung bersama dengan pianis yang tampan bermain musik dengan indahnya.

Violinis yang cantik itu berhasil menghipnotis Jack dengan alunan musiknya bak siren yang menghipnotis para nelayan di tengah laut yang dalam.

Sampai saat akhirnya permainan musik itu selesai Jack ikut bertepuk tangan dengan wajah yang masih terpaku.

Mereka berdua disana sampai akhir pertunjukan dan Mia selesai dengan urusannya dan saat di perjalanan pulang Jack langsung buru-buru menelpon seseorang.

"Cari tau biodata para violist yang ada di kota ini" ucapnya setelahnya ia menutup teleponnya.

Ia sangat tergila-gila dengan violinis itu sampai-sampai ia sudah membuat banyak rencana untuk mendapatkan wanita itu.

Jack biasanya lembut kini terlihat lebih ke gila karena seorang wanita yang ia temui di acara teater bersama dengan Mia.

———————————————————

Rhiannon [pesan]

[R]Hari ini ada party

Mau ikut gak?

[J]Dimana?

Sharelok

[R]Grand opening ceremony club

📍tap to get location

[J]Omw

🚗🚗

[R]👍

———————————————————

Julya kini telah rapih dengan dres berwarna hitam bergaya sabrina dengan sebagian kaki terbuka memperlihatkan kaki mulus Julya.

Rambutnya dibiarkan tergerai memperlihatkan keanggunan Julya.

Saat sampai Julya sudah di sambut oleh sahabatnya di depan pintu Bar. Teman Julya yang bernama Rhiannon itu yang kerap di panggil annon itu terlihat begitu cantik dengan jaket kulit hitam dengan rok pendek.

Rhiannon wanita yang terlahir kaya dengan paras yang cantik nan jelita. Dengan rambut pirang pendek sebahu dan warna mata birunya membuat siapa pun akan terpana dengannya.

Selain Julya yang selalu menjadi pusat perhatian di kampus ada Rhiannon yang juga sering membuat heboh kampus dengan kabar burung kalau orang tuanya adalah pengedar atau Rhiannon yang sering mencelakai orang dengan pisau lipat kecilnya.

Rhiannon memang tak bisa menahan rasa amarahnya kalau orang itu sudah menyulut emosinya ia akan langsung mengeluarkan pisau lipatnya dan menusuknya di bagian fital atau menghantap mereka dengan ujung genggaman pisau membuat mereka hanya sekedar memar biru.

Ia sangat cocok untuk dijadikan teman pendamping Julya yang sama gila dan populernya.

Di meja bar Julya memesan segelas white wine dan beberapa minuman yang ada di menu dengan nama-nama yang unik. Sedangkan itu Rhiannon sedang asik di dance floor bersama pria yang entah sejak kapan berada di sampingnya.

"Julya!" Panggil seseorang. Saat ini Julya sedang tinggi akibat alkohol yang ia minum.

Julya menoleh kearah sumber suara yang ternyata yang memanggilnya adalah Kevin mantannya yang kini juga sedang mabuk.

"Hai" sapa Julya saat sudah berada di depan Kevin.

"Hai.. kau sendirian saja?" Tanya kevin.

"Tidak.. aku bersama annon" jawab Julya yang sesekali meneguk air yang ada di tangannya.

"Duduklah disana bergabung bersama kami" ajak Kevin menunjuk kearah tempat yang ramai dengan teman-temannya.

"Baiklah aku pun sedang kesepian" jawab Julya mengiyakan.

Mereka duduk di sofa itu. "Hei.. ini kenalin pacar gua" ucap Kevin memperkenalkan Julya pada temannya.

"Haha.. mantan" ralat Julya.

"Aduuhh.. gimana sih yang bener? Jadi mantannya atau pacarnya?" Tanya temennya itu yang sedang menggandeng wanita.

"Ini si Kevin ngelantur orang udah putus.. kasian banget deh masih ngaku-ngaku" ejek salah satu teman lainnya membuat mereka tertawa kecuali Kevin yang cemberut.

Mereka berbincang banyak hal dan sampai tegukan terakhir Julya yang membuatnya tertidur karna pengaruh obat yang dengan sengaja di taro Kevin di minumannya.

"Cewe lu noh teler" ucap temannya menyadarkan Kevin yang dari tadi sibuk mengobrol tanpa melirik Julya sebagai targetnya.

Puk.. puk..

Kevin mencoba menepuk pipi Julya pelan memastikan apa Julya benar-benar tertidur. "Gue bawa dulu ya dia" pamit Kevin pada yang lain.

"Yo.. have fun" ucap salah satu dari mereka.

Sesampai nya Kevin di Hotel ia menggendong Julya untuk membawanya ke salah satu kamar yang sudah ia pesan.

Kevin menidurkan Julya perlahan di kasur. Ia memandangi Julya yang tertidur dengan lelap akibat obat yang ia taung pada minuman Julya.

"Cantik" gumam Kevin membelai pipi Julya yang mulus. Setelah itu ia mulai mencium satu persatu wajah Julya mulai dari pipi, dahi, mata, hidung, bibir, dagu, dan turun keleher dan seterusnya membuatnya terangsang begitu pun Julya yang mulai sadar.

"Kevin" panggil Julya. Kevin mulai berhenti dan memandangi wajah Julya.

"Kenapa?" Tanya Kevin.

"Berhentilah sebelum semakin jauh" ucap Julya menghentikan kegiatan Kevin.

"Ada apa memangnya?" Tanya Kevin dengan wajah tengilnya.

"Aku sudah milik orang lain" jawab Julya.

"Kau.. hanya milikku Julya" ucap Kevin berbisik di telinga Julya. Tanpa ada jawaban dari Julya, Kevin langsung membuka pakaian yang ada di tubuh Julya namun.

BRAK!

BUGH!!

Seorang pria mendobrak masuk pintu Hotel dan membuat Kevin pingsan hanya dengan satu tindakan.

"Lama" ucap Julya dengan malas. Julya berbicara dengan posisi tubuhnya tertindih tubuh Kevin.

"Maaf" ucap pria bertubuh kekar itu.

Julya menoleh kearah jendela saat pria itu menyingkirkan tubuh Kevin dari atasnya. "Apa anda ingin pulang sekarang nona?" Tanya Pria itu.

"Tidak.. aku ingin membersihkan diri terlebih dahulu.. kau boleh pulang" ucap Julya pria itu menurut dan pergi dari sana setelah ia menutup pintu kamar kembali.

"Haah.. aku yakin tadi aku melihat seseorang dari arah jendela.. apa aku halu?" Gumam Julya bertanya-tanya setelahnya ia pergi ke kamar mandi membersihkan diri.

To Be A Contineu