Di ruangan milik Davin. Kini terdapat Julya yang tengah merokok di depan Davin yang tengah mencari sesuatu di rak buku di belakangnya.
"Jadi.. misi kali ini hanya boleh diketahui oleh mu dan ayah saja.. tidak boleh ada berita yang menyebar main serapih mungkin, mengerti?" Tanya Davin setelah memberikan dokumen pada Julya.
"Mengerti" jawab Julya dengan tenang. Julya dengan mata runcingnya menatap setiap baris isi dokumen tersebut.
"Ada nomor orang itu disana kau hanya perlu memberinya umpan dan menangkapnya lalu melenyapkannya seperti ikan" ucap Davin.
Julya melirik Davin dengan matanya yang meruncing. "Baik" Julya pun berdiri dan langsung pergi dari sana.
Julya mengganti pakaiannya di sebuah toko karna ia baru saja mendarat di negara tersebut tanpa membawa baju santai untuknya bermain.
Di sisi yang bersamaan Davin tengah menelpon seseorang.
"Halo broder.. gimana? Apakah kalian ada agenda merampok hari ini?" Tanya Davin pada seseorang di sebrang sana.
"Ada nih.. kenapa? Mau ikutkah pak pres?" Tanya orang di sebrang sana.
"Gak gak.. aku hanya memberi kalian saran karna kalian pasti butuh sandra kalian pergilah ke toko baju dekat pierro disana ada wanita yang sangat ku benci jadikanlah dia sandra.. namun walau aku membencinya jangan sampai kau melukainya ya" jawab Davin memberi saran.
"Ohh.. oke.. anak ku akan langsung kesana buat nyandra.. makasi ya" ucap nya.
"Yoo" telepon pun dimatikan
Kembali dengan Julya yang telah selesai mengganti pakaiannya ia kini tengah membayar pakaian yang telah ia kenakan.
Vroom..
Mobil hitam berhenti di depan toko baju dan keluar orang-orang bertopeng aneh yang menodongkan senjata pada Julya.
"Sini sini" ucap pria itu menyuruh Julya sambil menodongkan pistolnya.
Julya pun mengangkat tangannya dan mematuhi perintahnya. Julya masuk kedalam mobil dengan pistol yang masih di todong di pelipisnya.
Julya tak getar karna ini salah satu dari misinya.
Sesampainya di tujuan yaitu mini market yang sedikit jauh dari perkotaan. Disana sudah banyak orang dengan senjata mereka.
"Berlutut sini" titahnya pada Julya. Julya pun mengikutinya ia berlutut di depan pintu mini market itu.
DOR!!
Pistol di tembakan tepat di samping penjaga toko penjaga toko itu ketakutan. "Buka" penjaga toko itu pun membuka brangkasnya salah satu dari mereka pun langsung mengambili uang itu dengan semangat.
GRREP!
Penjaga itu di dekap dengan pistol di pelipisnya. Orang itu membanya ke gudang menyuruhnya membuka brangkas besar di dasana yang pasti isinya lebih banyak dari sebelumnya.
CTAK!
Brangkas terbuka memperlihatkan isi brangkas yang berisikan penghasilan 5 bulan toko itu mereka dengan semangat pun mengambilinya tanpa memperdulikan penjaga kasir. Penjaga kasir yang melihat kesempatan pun menekan tombol merah yang merupakan tombol darurat pemanggil polisi kesana.
Perampok yang mulai menyadari keberadaan kasir tersebut pun mulai keluar dari gudang dan menemukan penjaga toko itu ada di depan meja kasir dengan wajah cemas ia menatap perampok itu.
Perampok itu menyadari perbuatan penjaga toko itu dan langsung menembaknya.
DORR!
"AAAA!" Teriaknya sebelum sekarat.
Julya dengan tenang berlutut di depan toko walaupun pistol di todongkan kearah kepalanya.
Sirine police pun mulai terdengar 3 orang yang berada didalam pun keluar menghadap police untuk meminta demand.
"Halo.. ma'am apa anda baik-baik saja?" Tanya polisi itu pada Julya.
"Aman" jawab Julya.
"Oke.. sandra baik-baik saja.. sandra hanya ada satu dan 4 orang lainnya adalah perampok dengan mengenakan topeng macam-macam isi kebun binatang.. gimana sir?" Ucapnya pada radio.
"Komandan 1 pada banpol, langsung ditanyain saja ya.. demandnya" jawab orang yang sebagai komandan di radio.
"Baik, karna hanya 1 sandra dan 4 orang apa kalian ada lagi?" Tanya polisi itu.
"Tidak pak, kita hanya meminta pursuit tanpa adanya manuver PIT dan penembakan" jawab orang didepannya.
"Baik, oke pak mereka meminta pursuit tanpa adanya PIT dan penembakan disaat pengejaran" ucap Polisi itu menjauh agar tak terdengar oleh mereka.
"Oke.. hold on saya akan kesana membawa sandra" ucap komisaris kepolisian.
"Baik, pak" polisi itu pun kembali pada perampok tadi. "Tunggu dulu ya.. akan ada mobil yang datang sandra boleh dilepas setelah mobil datang?"
"Tentu kalau anda menyetujui demand saya" jawab orang yang tengah mendekap Julya dengan pistol yang ia todongkan di pelipis Julya.
"Baik" polisi itu pun memundurkan mobilnya agar tak menghalangi jalan.
Mobil polisi lain pun datang Julya di lepaskan dan langsung masuk kedalam mobil polisi itu.
"Sandra sudah aman ya.. sama saya" ucap komisaris polisi itu pada radio. "Jangan lupa pakai seatbeltnya ya ma'am" ucap nya.
Julya pun memakai seatbeltnya.
"Huuh.." Julya menarik napas lega.
"Kenapa ma'am? Mereka kasar kah?" Tanya komisaris polisi itu.
"Gimana ya.. tangan saya masih geter takut.." jawab Julya.
"Aduuh ma'am.. baru kah di kota ini?"
"Iya sir.. tapi ini udah kesekian kalinya saya di sandra gak di negara sebelah atau disini saya tetep jadi sandra" jawab Julya.
"Waduuh.. langganan banget ya ma'am nya jadi sandra" ucap polisi itu.
"Iya.. saya heran kenapa saya terus yang di sandra saya takut tapi mau ngebela diri pun gak bisa, mau ngebayar orang buat ngelindungin saya tapi sayanya gak punya uang" curhat Julya berpura-pura lemah.
"Cari pacar lah ma'am" usul polisi itu.
"Mana ada cowo yang mau sama saya, sir" jawab Julya.
"Kenapa? Ma'am nya cantik kok" ucap polisi itu.
"Hm.." Julya diam sejenak. "Sirnya sudah punya pasangan?" Tanya Julya.
"Belum sih.. saya terlalu fokus sama pekerjaan saya soalnya" jawab polisi itu.
"Gimana kalo sirnya ajah yang jadi pacar saya?" Tanya Julya.
"Waduuh.. ma'am nya bisa ajah.." ucap polisi itu malu.
"Kenapa? Katanya tadi saya cantik.." ucap Julya.
"Iya.. emang cantik.. by the way jangan panggil sir.. panggil ajah saya lexus" ucap polisi itu.
"Oke pak lexus.. saya Lya" jawab Julya memperkenalkan diri.
"Lya? Lya apa namanya?" Tanya Lexus.
"Lya Xaviera" jawab Julya berbohong.
"Oke.. Ma'am Lya salam kenal ya" ucap Lexus.
"Iya.. tadi kenapa pak Lexus nanya nama panjang saya?" Tanya Julya.
"Nama ma'amnya kaya nama mantan saya ajah" jawab Lexus.
"Hmm.. gitu" Julya memalingkan wajahnya kearah jendela.
"Udah sampai Lya" ucap Lexus ia keluar dari mobil, Julya pun juga ikut turun.
"Terimakasih ya, sir Lexus" ucap Julya.
"Iya sama-sama.. ma'am boleh tau Air dropnya nomor berapa?" Tanya Lexus.
"Aku di 770" jawab Julya setelah membuka ponselnya.
"Oke itu nomer saya ya.. kalo butuh bantuan apa-apa tinggal telpon saya ajah" ucap Lexus setelah memberikan nomornya.
"Baik, sir terimakasih ya" ucap Julya.
"Kedalam dulu ajah sambil nunggu jemputan" ucap Lexus.
"Ohh.. gapapa.. saya pesen vale ajah sirnya duluan ajah" ucap Julya.
"Yaudah kalai begitu saya tunggu disini" ucap Lexus. Julya pun mengabaikan Lexus dan memesan jasa pengantar vehicle.
Tak lama mobil Julya pun datang. "Saya duluan ya sir" pamit Julya.
"Iya.. hati-hati di jalan ya.. jangan sampe di sandra lagi" ucap Lexus. Julya pun mengangguk dan menancap gasnya.
Sepulangnya ia di apartemen ia langsung melepas wignya yang berwarna blonde. Ia juga mengahapus make upnya yang lumayan tebal.
Srak..
Julya menarik selimutnya dan mulai tertidur karna hari sudah mulai gelap. Ia sampai di negara ini siang dati dan selesai berdiskusi saat sore harinya sesudah itu Julya langsung pergi ke toko baju memilih baju dengan cukup lama sampai akhirnya malam hari tiba dan ia disandra oleh orang-orang tadi.
To Be Contineu