Warning⚠️⚠️ ada pembahasan yang tidak boleh ditiru di mana pun jadi mohon bijaklah dalam membaca
Selamat membaca 🔞🔞
———————————————————
Siang hari yang cerah di hari selasa. Di hari ke2 Julya berada di negara asing untuk menjalankan misi dari sang ayah.
Julya hari ini berdandan cantik dengan rambutnya yang ia warnai blonde dan ia potong sedikit sekitar lingkaran dada panjang rambutnya kini.
Dan kini Julya tengah menunggu seseorang di depan apartemennya ia meminta tolong pada Lexus untuk diantar ke pemerintahan untuk mengurus SKWB (Surat Keterangan Warga Baru).
Vroom..
Mobil lamborgini berwarna putih berhenti di depan Julya. Sang pemilik mobil keluar setelah melihat Julya.
"Masuklah" ucap Lexus membukakan pintu untuk Julya.
"Thank you" Julya pun masuk kedalam mobil.
"Kamu ke pemerintahan mau bikin ID card kah?" Tanya Lexus sambil mengemudikan mobilnya.
"Iya.. sekalian mau ngurus SKWB" jawab Julya.
"Owh.. kamu disini gak ada keluarga atau teman gitu?" Tanya Lexus.
"Enggak ada sih.. aku disini buat nyari kerjaan" jawab Julya sambil melihat sekeliling. "Kamu gak papa kah.. nganterin aku?" Tanya Julya.
"Gak papa kok.. lagian juga lagi gun free day" jawab Lexus. "Isi bensin dulu ya, gak papa kan?"
"Iya gak papa" Mobil berhenti di pom bensin.
Julya tetap berada didalam mobil. Ia memberi pesan pada seseorang lewat ponselnya.
657709
———————————————————
[J] Kordinat📍
Sesuai rencana.
[657709]Oke
———————————————————
Itulah isi chat nya. Tak lama setelah itu Lexus masuk kedalam mobil setelah mengisi bahan bakar.
"Mau ganti pakaian dulu? Setau ku kalo buat ID card harus pake baju yang formal" tanya Lexus sambil mengemudikan mobilnya.
"Hmm.. ke apartemen lagi ajah kalo gitu aku ganti baju dulu" jawab Julya.
"Okeh.." Lexus pun memutar balikan mobilnya untuk kembali ke apartemen.
Vroom..
"Berhenti dulu sir" ucap pengendara motor yang mengetuk jendela mobil.
"Kok ada begal sih" heran Lexus karna harusnya tidak ada pembegalan karna sedang gun free day.
"Aduuh.." Julya terlihat ketakutan ia memegangi seatbeltnya dengan kuat.
"Tenang ya" ucap Lexus ia mempercepat mobilnya.
Mereka kejar-kejaran di jalanan sampai akhirnya para pembegal tadi kehilangan mobil Lexus dan kini Lexus bersembunyi di sebuah pabrik tua yang di tinggalkan.
"Aku gak bawa radio lagi" kesal Lexus.
Julya tak menjawab menyadari tak ada jawaban Lexus akhirnya melirik Julya yang masih membeku saking paniknya.
"Hei.. " panggil Lexus.
"Haaa.. haaah.. hah.. huft.." Julya tersadar dari lamunannya.
"Napas kamu kenapa!? Udah yuk keluar dulu dari mobil cari udara" ucapnya panik sambil melepas seatbelt.
Mereka keluar dari mobil dan duduk di sebelah mobil. "Tarik napas" ucap Lexus mencoba menenangkan Julya.
Ia terus mengintrupsi Julya sampai napas Julya kembali normal. "Sebentar ya aku ambil minum dulu di mobil"
Julya mengangguk Lexus pun pergi ke mobilnya mencari-cari minuman di dalam mobilnya sampai akhirnya ia menemukan sebotol air mineral.
Bugh..
Bruk..
Lexus terbaring di atas aspal dengan darah di kepalanya. Ia dupukul di bagian tengkuk lehernya.
Julya puas melihat itu. "Bawa dia dan obati dia" titah Julya pada Hector yang sedang masa penyamaran.
Langit terlihat gelap dan kini Lexus berhasil membuka matanya. Yang pertama ia lihat adalah seorang wanita berjubah merah dengan topeng rubah yang hanya memperlihatkan bagian multnya yang kini tengah menyeringai.
"Haa.. siapa kau?" Tanya Lexus yang kini tampak mengenaskan dengan luka di lehernya akibat pukulan keras dari Hector dan pakiannya yang menghilang.
"Haha.. tenanglah.. aku hanya ingin menanyai kebenaran tentang orang yang bernama alex yang mungkin kau mengenalnya" ucap Wanita itu.
"Alex? Apa yang kau ingin tau tentangnya?" Tanya Lexus.
"Simpel saja.. aku hanya ingin tau dimana keberadaannya" jawab nya.
"Hah.. apa kau orang yang ia ceritakan?"
"Apa yang dia ceritakan tentangku?" Tanya Julya.
"Alex bilang padaku kalau kau adalah seorang boss yang kejam terhadapnya karna itu dia kabur dari mansion mewah mu yang terlihat mewah namun nyatanya adalah neraka bagi pelayannya!" Jawab Lexus.
"Owhh.. aku senang mendengarnya karna dia masih bisa banyak berbicara pada orang lain dengan emosional" ucap Wanita itu.
"Hah.. orang aneh!" Umpat nya.
"Ternyata kau juga ya.. walau sekarang kau telah terikat dengan luka di tubuhmu kau masih tetap bisa bermulut besar" ujar wanita itu sambil menginjak perut Lexus dengan heelsnya.
"Uggh.."
"Jadi dimana dia?" Tanya Julya.
"Uggh.. tak usah kau menanyakan keberadaannya.. bunuh saja aku" jawabnya sambil menahan sakit.
"Ohh.. masih bersikeras ya" wanita itu pun berbalik badan melihat satu persatu perlengkapan penyiksaan disana.
Wanita itu akhirnya memiliki ide untuk menghukumnya. Ia mengambil tang dan kembali pada Lexus ia berjongkok dan memandangi Lexus.
"Ayo bermain dokter-dokteran denganku, hehehe.."ucap wanita itu sambil memperlihatkan alat di tangannya.
Ia mengambil tangan Lexus yang terantai. Wanita itu mulai menarik kuku Lexus satu persatu erangan-erangan kesakitan dari mulut Lexus mulai terdengar karna kukunya mulai tercabut.
"Ayo katakan, atau ini tidak akan pernah berhenti" ucap Wanita itu sambil fokus menarik kuku Lexus
"TIDAK AKAN!!" Teriak Lexus.
"Eeww.. saliva mu mengenaiku tau" Wanita itu terlihat jijik karna ludah Lexus mengenainya.
Wanita itu pun pergi dari sana di gantikan beberapa orang pria dengan pakaian serba hitam dengan topeng yang tak memperlihatkan mata maupun mulut.
Lexus di baringkan ke tempat dimana ada drum air yang perlahan mengeluarkan air walau hanya setetes demi setetes yang mengenai dahi Lexus.
Memang beberapa menit awal tidak merasakan apa-apa karna ia pikir tetesan air adalah hal sepele namun tidak dengan menit selanjutnya karna ia mulai merasa risih dengan tetesan air tersebut yang membuatnya ingin menghindari tetesan air itu.
Keesokan harinya Lexus terlihat sangat lemas dengan wajahnya yang pucat. Wanita bertopeng rubah itu pun kembali memandangi dengan raut wajah kasihan yang dibuat-buat.
"Kau masih tak ingin berbicara?" Tanya Wanita itu.
"...."
"Permisi nona maaf mengganggu ada telfon dari seseorang" ucap pria yang tadi berjaga di depan pintu masuk.
"Ohh.." wanita itu berdiri dan menjawab panggilan telepon itu.
"Julya kau bisa menyudahi permainan mu itu dengannya lenyapkan saja dia kita tak lagi membutuhkannya" ucap pria di sebrang sana.
"Baik ayah" jawab Julya dan langsung menutup panggilan tersebut.
"Aduuh.. sayang banget permainannya hanya sampai disini.. tapi sebagai gantinya ayo kita bermain kuda-kudaan sekarang" Ucap Julya memegangi pecutan.
JTAAAKCC!!
"AAAAARRRRGGHH!!"
1 jambukan berhasil melukai punggung Lexus.
JTAAAKCC!!
"AARRGGHHH!!"
JTAAAKCC!!
2 dan ke3 kalinya jambukan itu membuat luka di bagian punggung Lexus.
"Hoaamm.. bosan" Julya pun membuang asal cambukan itu.
"Sekarang waktunya menicure" Julya kembali mengambil tangnya dan mulai mencabuti lagi satu persatu kuku tangan Lexus.
Erangan demi erangan selalu terdengar sakit dan menyedihkan membuat Julya bersemangat dengan itu.
Beberapa kuku lainnya pun berhasil tercabut. Lexus kini semakin lemah ia mengambil napas sebanyak mungkin karna kegilaan seorang Julya Feyna Gelina.
"Oohh... tunggu aku punya permainan lain aku ingin menjadi dokter gigi hari ini" Julya berbicara sambil menyiapkan peralatan kedokteran legal yang ia beli hanya untuk menyiksa orang di hadapannya.
Julya siap dengan sarung tangan dan masker mulutnya. Julya memasangkan penyangga mulut yang terbuat dari besi untuk menjaga mulut Lexus agar tetap terbuka.
"Kau tak pernah sikat gigi ya.. gigi mu berlubang kalau begini aku harus mengebor gigi mu dengan alat ini" ucap Julya mengeluarkan alatnya.
Ia mengebor gigi Lexus sampai terkena gusinya membuatnya berdarah. Rintihan mulai terdengar kembali dengan samar.
"Yaah.. berdarah.. kalau berdarah megini giginya semuanya jadi berwarna merah.. gak putih lagi.. tapi aku gak punya sikat gigi tapi aku punya tang" ucap Julya ia bermain lagi dengan tang di tangannya.
Ia mulai mencabuti satu persatu gigi itu dengan cepat dan juga lidahnya tanpa menggunakan bius sedikit pun sampai akhirnya Lexus pingsan karna menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Ck.. kok tidur sih" Julya pun merasa kesal dengan itu namun ia tetap melanjutkan mencabuti gigi Lexus karna itu adalah gigi terakhir.
Julya kembali ke mejanya ia mulai mempersiapkan alat suntikan dan menyuntikan itu pada Lexus.
Tak selang berapa lama setelah semua cairan di dalam suntikan itu di suntikan Lexus kembali sadar.
"Sudah bangun?" Julya menyeringai melihat Lexus yang sudah bangun.
"Kenapa kau melakukan ini, hah!?" Tanyanya dengan lantang namun lemah.
"Kenapa aku melakukan ini? Hmm.. tak ada.. karna aku suka" jawab Julya.
"Orang GILA!!" Teriaknya.
PLAK!!
"Jaga omongan mu" marah Julya. Julya menghadap para penjaga yang ada ia memberikan kode pada mereka.
Selagi mereka bergerak Julya bernyanyi sambil mempersiapkan bangkunya untuk menonton pertunjukan.
Julya menyalakan piringan hitam yang mengeluarkan musik anak-anak dengan nada yang horor. Musik itu berjudul 'london bridge is falling Down'
Seorang pria menyiapkan kursi di depan akuarium besar yang berisi air dan ikan piranha di atasnya dengan timer.
"Sir Lexus is falling down.. falling down falling down.. sir Lexus is falling down my fair Señor" musik itu semakin horor saat Julya juga melantunkan liriknya dengan nada rendah dan hampir berbisik.
"Aaarrrgghh.. oo! OO!!(no)" Teriak nya saat ingin di masukan ke dalam akuarium besar itu.
Akuarium itu berisi air laut membuat bekas luka itu terasa sangat perih. Timer mulai berputar membuat ikan-ikan piranha yang kelaparan itu tidak sabar menyantap makanannya yang lezat.
Air mulai memperlihatkan warna merah darah akibat luka cambukan tadi. Lexus terus meronta ronta walau kaki dan tangannya sudah dirantai.
00.02
00.01
00.00
Timer berhenti ikan-ikan mulai di lepaskan membuat Lexus panik dan membuat lukanya semakin mengeluarkan darah.
"Haha.. hahahahahahha.." tawa Julya.
Setelah puas dengan semua itu Julya berdiri dan langsung pergi dari sana.
○o..To Be Contineu..o○