Ethan yang sedang sibuk membaca buku kenyataan dalam halaman membuat nya tidak sadar bahwa hari sudah mulai gelap, kereta kuda mulai berjalan perlahan dan berhenti.
"Sepertinya kita harus beristirahat disini," ucap pak Egi sambil memperhatikan sekelilingnya.
Rizki sang pengawal pun turun dari kereta kuda lalu memeriksa sekeliling untuk memastikan tempat ini aman untuk mereka beristirahat pada malam hari.
"Pak Egi.., sepertinya tempat ini cukup aman, mari kita beristirahat malam ini disini," ucap Rizki kepada pak Egi.
"Baiklah, aku akan bicara dulu sama nona aris," ucap pak Egi turun dari kereta kuda menuju gerbong kereta kuda.
Pak Egi turun dari kereta untuk berbicara pada nona aris Untuk memberitahukan kepada nona aris bahwa mereka akan bermalam di tempat ini.
"Permisi nona aris..., aku ingin memberitahukan nona bahwa kita akan bermalam disini," ucap pak Egi dengan sopan.
Tiba-tiba pintu gerbong kereta kuda mulai terbuka lalu keluar seorang wanita berpakaian seperti pembantu dari keluarga bangsawan, wanita itu memiliki rambut berwarna hitam yang terikat dengan rapi, memiliki mata berwarna coklat, lalu berdiri di depan pak Egi.
"Pak Egi, apa tempat ini aman untuk nona aris?" Ucap wanita berpakaian pembantu kepada pak Egi dengan sopan.
"Iya Anna, nak Rizki sudah memeriksa sekitar tempat ini cukup aman," ucap pak Egi.
"Baiklah, aku akan memberitahukan nona aris," ucap Anna dengan sopan.
Gadis pembantu bernama Anna itu kembali masuk kedalam gerbong kereta lalu menutup pintu gerbong kereta, Ethan yang melihat itu lalu turun dari kereta kuda lalu menghampiri pak Egi.
"Aku kira cuma satu orang saja yang ada didalam gerbong kereta ini," ucap Ethan kepada pak Egi.
Pak Egi yang kaget mendengar suara Ethan yang tepat berada dibelakangnya.
"A-astaga Ethan..., kau membuatku kaget!" Ucap pak Egi kepada Ethan dengan ekspresi kaget.
"Kau tiba-tiba muncul dibelakang ku membuat ku kaget!" Ucap pak Egi.
"Maafkan aku pak Egi.., aku tidak bermaksud berbuat seperti itu," ucap Ethan kepada pak Egi dengan ramah.
"Perempuan itu bernama Anna, dia pembantu pribadi nona aris," ucap pak Egi kepada Ethan.
"Begitu ya," ucap Ethan.
Pak Egi pun mengajak Ethan untuk pergi menghampiri Rizki yang sedang memeriksa sekitar, Ethan dan pak Egi pun pergi menemui Rizki.
"Nak Rizki, bagaimana keadaan sekitar?" Ucap pak Egi kepada Rizki.
"Aman pak Egi, kita akan membuat api unggun disini," ucap Rizki.
"Kalau begitu aku akan memindahkan kereta kuda ditempat ini," ucap pak Egi.
Pak Egi pun pergi Untuk memindahkan kereta kuda nya ditempat kita akan beristirahat.
"Kalau begitu aku akan mencari kayu," ucap Ethan kepada Rizki.
"Baiklah, tapi hati-hati jangan terlalu jauh, bahaya berkeliaran sendirian di hutan ini!" Ucap Rizki memperingati Ethan.
"Iya aku tau," ucap Ethan sambil pergi mencari kayu.
Ethan pergi mencari kayu kedalam hutan, Ethan mendapatkan cukup banyak kayu untuk mereka tanpa di sadari hari sudah mulai gelap.
"Sepertinya kayu ini sudah cukup, aku harus kembali sebelum gelap," ucap Ethan mulai mengangkat kayu itu lalu kembali ke tempat camp mereka.
Ethan pun kembali sambil membawa kayu ditangannya, sampai di tempat istirahat mereka terlihat pak Egi, Rizki, dan Anna yang sedang menunggu Ethan kembali.
"Kenapa kalian menatap kearah ku?" Ucap Ethan dengan penasaran sambil menatap mereka bertiga.
Ethan pun meletakkan kayu yang dia bawa, lalu pak Egi mengambil kayu yang Ethan bawa lalu membuat api unggun, disaat pak Egi sedang membuat api unggun Ethan yang sedang duduk bersandar di pohon di datangi oleh Anna.
"Nama mu Ethan ya?" Ucap Anna dengan sopan kepada Ethan.
"Ya aku Ethan, ada perlu apa Anna?" Ucap Ethan dengan rasa penasaran.
"Kau tau nama ku?" Ucap Anna dengan penasaran.
"Pak Egi yang memberitahukan kepada ku," ucap Ethan.
Ethan yang menatap muka Anna terlihat ekspresi Anna yang cukup waspada terhadap nya.
"Terus terang saja Ethan aku mewaspadai mu! Aku tidak tau kau orang jahat atau bukan!" Ucap Anna kepada Ethan.
"Aku memperingatkan mu bahwa jangan bertindak gegabah yang membuat nona aris dalam bahaya!" Ucap Anna kepada Ethan.
"Jika kau melakukan sesuatu yang mengakibatkan nona aris dalam bahaya, Rizki pengawal Nona aris akan membunuhmu!" Ucap Anna mengancam kepada Ethan.
Ethan yang mendengar itu hanya tersenyum kepada Anna, lalu Ethan berdiri berhadapan dengan Anna.
"Tenang lah, aku cuma pria biasa yang menumpang jika sudah sampai di desa tanah merah aku akan pergi," ucap Ethan kepada Anna.
Terlihat pak Egi sudah selesai menyalakan api unggun, lalu memanggil Ethan dan Anna untuk berkumpul di api unggun.
"Apa urusan mu datang di desa tanah merah?" Ucap Anna kepada Ethan.
"Yahhh...., itu rahasia," ucap Ethan sambil meninggalkan anna.
Anna yang mendengar itu terlihat kesal kepada ethan, lalu Anna pun juga pergi kearah api unggun untuk berkumpul dengan yang lain.
Api unggun menyala menerangi malam terlihat pak Egi, Rizki, Anna, dan Ethan yang sedang berkumpul melingkari api unggun, semua mulai duduk melingkari api unggun.
Disaat Ethan yang sedang duduk tiba-tiba Ethan melihat Aris yang keluar dari gerbong kereta.