Langit fajar memancarkan semburat oranye keemasan di cakrawala, seolah memberikan sedikit harapan di tengah badai yang terus menghantui Ray dan Eliza. Setelah malam yang panjang penuh pelarian dan pengkhianatan, mereka kini bersembunyi di sebuah pondok terpencil di luar kota. Meski aman untuk sementara, mereka tahu waktu mereka terbatas. Leonard pasti sudah mengerahkan segala upaya untuk menemukan mereka.
Di atas meja kayu tua di tengah ruangan, peta besar terbentang. Di sekelilingnya terdapat catatan, foto, dan potongan kode dari mural yang ditemukan Ray sebelumnya. Eliza memeriksa data tersebut dengan saksama, mencoba menyusun potongan-potongan teka-teki yang mengarah pada lokasi sebenarnya dari pusat operasi TOTO8000.
"Kau yakin ini jalannya?" tanya Eliza, suaranya dipenuhi skeptisisme. Tangannya menunjuk ke koordinat yang ditandai di peta, sebuah area terpencil yang dikenal sebagai "Gerbang Altar" oleh penduduk lokal.
Ray mengangguk. "Semua bukti mengarah ke sana. Jika kita benar, tempat itu bukan hanya pusat operasi Leonard, tapi juga kunci untuk menghancurkan TOTO8000 selamanya."
Perjalanan Menuju Gerbang Altar
Setelah memastikan bahwa mereka tidak diikuti, Ray dan Eliza memulai perjalanan mereka menuju lokasi tersebut. Jalan yang mereka tempuh semakin sulit, melewati hutan lebat dan medan berbatu. Eliza, yang biasanya tampak tegas, kini terlihat lebih tenang, meskipun ketegangan di wajahnya tidak bisa disembunyikan.
Di tengah perjalanan, Eliza memecah keheningan. "Ray, jika ini benar-benar akhir dari semua ini... apa yang akan kau lakukan setelahnya?"
Ray terdiam sejenak, memikirkan pertanyaan itu. "Aku tidak tahu. Mungkin mencoba membangun hidup yang normal, jauh dari semua kekacauan ini. Tapi untuk sekarang, aku hanya fokus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai."
Eliza tersenyum tipis. "Hidup normal terdengar seperti mimpi bagi kita."
Pintu Rahasia
Setelah berjam-jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di Gerbang Altar. Tempat itu adalah reruntuhan tua yang tersembunyi di tengah hutan. Dinding-dinding batu yang ditutupi lumut berdiri kokoh, seolah menyimpan rahasia yang telah terkubur selama bertahun-tahun. Di tengah-tengah reruntuhan, sebuah pintu logam besar berdiri dengan simbol lingkaran dan garis diagonal yang sama seperti yang ditemukan Ray sebelumnya.
"Inilah tempatnya," kata Ray sambil mendekati pintu itu. Ia merasakan ketegangan yang mendalam, seolah setiap langkahnya membawa dia lebih dekat pada sesuatu yang besar.
Eliza memperhatikan dengan seksama saat Ray mengeluarkan potongan kode yang ia temukan sebelumnya. Kode itu ternyata adalah kombinasi untuk membuka pintu. Dengan tangan gemetar, Ray memasukkan kombinasi tersebut. Sesaat kemudian, suara mekanis terdengar, dan pintu logam itu perlahan terbuka.
Di balik pintu, sebuah lorong panjang terbentang, diterangi oleh lampu neon redup. Suasana di dalam terasa dingin dan mencekam, seperti masuk ke dalam perut bumi. Meski begitu, Ray dan Eliza melangkah masuk, tekad mereka semakin kuat.
Rahasia Tersembunyi
Lorong itu membawa mereka ke sebuah ruangan besar yang dipenuhi layar-layar komputer dan perangkat teknologi canggih. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja besar dengan peta dunia yang memancarkan cahaya holografik. Di atasnya, terlihat jaringan operasi TOTO8000 yang tersebar di seluruh dunia.
"Ini lebih besar dari yang kita pikirkan," bisik Eliza, matanya tak lepas dari layar yang menampilkan data-data transaksi dan aktivitas perjudian ilegal.
Ray mengangguk. "Leonard tidak hanya mengendalikan sistem ini. Dia menggunakannya untuk mencuci uang, memanipulasi pasar, bahkan memeras pejabat tinggi."
Saat mereka memeriksa ruangan itu, sebuah suara menggelegar terdengar dari speaker di sudut ruangan. "Selamat datang, Ray dan Eliza. Aku tahu kalian akan sampai di sini."
Itu adalah suara Leonard. Ia telah memantau setiap langkah mereka.
"Kalian pikir bisa menghancurkan semuanya dengan datang ke sini? Kalian hanya pion dalam permainan ini. Aku selalu satu langkah di depan kalian," lanjut Leonard dengan nada penuh kesombongan.
Ray mengepalkan tangannya. "Ini bukan permainan, Leonard. Kau sudah terlalu lama bermain dengan hidup orang lain, dan ini saatnya kau dihentikan."
Pilihan yang Sulit
Di tengah ruangan, mereka menemukan sebuah perangkat utama yang mengendalikan seluruh jaringan TOTO8000. Namun, untuk menghancurkannya, mereka harus memicu sistem penghancuran diri yang akan menghapus semua data sekaligus menghancurkan lokasi itu.
Eliza membaca instruksi di layar. "Jika kita melakukannya, kita hanya punya lima menit untuk keluar dari sini sebelum tempat ini meledak."
Ray menatap perangkat itu dengan tegas. "Kita harus melakukannya. Ini satu-satunya cara."
Eliza ragu sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. "Baiklah. Tapi kita harus cepat."
Ray menekan tombol aktivasi, dan suara alarm segera memenuhi ruangan. Waktu mereka mulai berjalan. Keduanya berlari keluar dari lorong dengan kecepatan penuh, mencoba menghindari jebakan dan penjaga yang muncul untuk menghentikan mereka.
Akhir yang Mendekat
Ketika mereka akhirnya berhasil keluar dari Gerbang Altar, suara ledakan besar mengguncang hutan. Reruntuhan itu hancur, mengubur seluruh operasi TOTO8000 di bawahnya. Ray dan Eliza terjatuh di tanah, terengah-engah tetapi lega.
"Kita berhasil," kata Ray sambil tersenyum lelah.
Eliza mengangguk, meskipun matanya masih menunjukkan kekhawatiran. "Tapi ini belum selesai. Leonard masih bebas."
Ray menatap ke kejauhan, menyadari bahwa meski mereka telah menghancurkan pusat operasinya, perjuangan mereka belum selesai. Namun, untuk saat ini, mereka telah membuka gerbang menuju kebenaran, dan itu adalah langkah besar menuju keadilan.
"Ayo," kata Ray sambil berdiri. "Kita punya pekerjaan yang harus diselesaikan."
Dengan semangat yang baru, mereka berdua melangkah ke dalam bayangan pagi, siap menghadapi apa pun yang akan datang.