Kota itu bergolak. Setelah kehancuran pusat operasi TOTO8000, jaringan rahasia yang selama ini tersembunyi mulai terungkap ke permukaan. Data yang berhasil diselamatkan oleh Ray dan Eliza dari reruntuhan Gerbang Altar kini menjadi alat yang menggerakkan revolusi.
Ray berdiri di tengah kerumunan di sebuah gudang yang telah diubah menjadi markas perjuangan. Di hadapannya, layar besar memproyeksikan aliran data yang berhasil mereka pecahkan. Setiap angka, setiap transaksi, adalah bukti nyata kejahatan Leonard dan jaringan TOTO8000. Mereka tidak lagi hanya berjuang untuk menghancurkan sistem, tetapi untuk membebaskan orang-orang yang terjerat di dalamnya.
Awal Gerakan
Eliza melangkah ke depan, wajahnya penuh keyakinan meski masih dihiasi jejak kelelahan dari perjuangan mereka. "Kita punya semua yang kita butuhkan," katanya kepada para pejuang yang berkumpul. "Data ini cukup untuk membuka mata dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Leonard tidak akan tinggal diam. Dia akan mencoba menghentikan kita dengan cara apa pun."
Salah satu anggota tim, seorang ahli IT bernama Malik, mengangkat tangannya. "Kami sudah mulai menyebarkan informasi ini melalui saluran bawah tanah. Namun, kami butuh waktu untuk memastikan semua orang bisa melihatnya sebelum Leonard mencoba memblokir kami."
Ray mengangguk. "Waktu adalah hal yang paling berharga sekarang. Leonard akan bergerak cepat, dan kita harus lebih cepat."
Puncak Ketegangan
Sementara tim sibuk menyebarkan data, Ray dan Eliza memutuskan untuk meluncurkan serangan langsung ke kantor pusat Leonard. Mereka tahu bahwa meskipun sistemnya telah dihancurkan, Leonard masih memegang kendali besar melalui koneksinya di pemerintahan dan dunia bisnis. Jika mereka ingin menghancurkannya sepenuhnya, mereka harus memotong kepalanya.
Di tengah malam, Ray dan Eliza menyusup ke gedung pencakar langit milik Leonard, yang berdiri megah di tengah kota. Dengan bantuan Malik yang membimbing mereka dari markas, mereka berhasil menghindari penjaga dan mencapai lantai tertinggi, tempat kantor pribadi Leonard berada.
Saat mereka membuka pintu, Leonard sudah menunggu di balik meja besar dengan senyuman sinis. "Aku tahu kalian akan datang," katanya sambil mengangkat gelas anggurnya. "Tapi apa yang kalian harapkan? Bahkan jika kalian menghancurkanku, sistem ini akan terus berjalan. Dunia ini dibangun di atas angka-angka, dan aku hanya salah satu pemainnya."
Ray mengepalkan tangannya. "Angka-angka itu tidak akan berarti apa-apa tanpa orang-orang sepertimu yang memanipulasinya. Ini akhirnya permainanmu, Leonard."
Konfrontasi Terakhir
Leonard berdiri, mengambil pistol dari laci mejanya. "Aku sudah terlalu lama membiarkan kalian bermain-main. Kalian pikir kalian bisa menghancurkan semuanya hanya dengan data? Dunia ini butuh seseorang yang kuat untuk mengendalikannya, bukan pahlawan yang naif."
Sebelum Leonard sempat menarik pelatuk, Eliza bergerak cepat. Dengan satu gerakan, ia menjatuhkan pistol dari tangan Leonard dan mendorongnya ke dinding. Leonard berusaha melawan, tetapi usia dan arogansinya membuatnya kalah cepat.
"Kau salah," kata Eliza sambil menahan Leonard. "Dunia tidak butuh tiran. Dunia butuh kebebasan."
Ray berjalan mendekat dan mengaktifkan perangkat yang mereka bawa. Alat itu akan menyiarkan langsung pengakuan Leonard yang telah mereka rekam sebelumnya, di mana ia dengan sombong mengakui semua kejahatannya.
Revolusi Dimulai
Suara Leonard bergema di seluruh layar kota, dari pusat kota hingga ke pinggiran. Semua orang, dari pejabat tinggi hingga masyarakat biasa, mendengar pengakuannya. Data yang telah disebarkan Malik mulai memperkuat pengakuan itu, menunjukkan bukti tak terbantahkan tentang operasi TOTO8000.
Kerumunan mulai berkumpul di jalanan, memprotes korupsi dan penindasan yang telah lama mereka alami. Gerakan revolusi angka pun dimulai, menginspirasi jutaan orang untuk melawan sistem yang tidak adil.
Di tengah kerumunan itu, Ray dan Eliza berdiri bersama, melihat dampak perjuangan mereka. Meski mereka tahu perjalanan ini masih panjang, mereka merasa lega telah mengambil langkah besar menuju perubahan.
"Ini baru permulaan," kata Ray sambil menatap Eliza.
Eliza tersenyum. "Tapi ini adalah permulaan yang luar biasa."
Dengan semangat yang membara, mereka bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya, mengetahui bahwa kebenaran dan keadilan kini berada di pihak mereka.