Setelah kejatuhan Leonard dan terbongkarnya jaringan TOTO8000, dunia seolah mendapatkan kebebasan baru. Namun, bagi Ray dan Eliza, ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru, setelah kehancuran sistem lama, kekuatan baru mulai bermunculan, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Leonard. Mereka menyadari bahwa bayangan di balik tahta masih mengintai, lebih berbahaya dari sebelumnya.
Misteri Pemimpin Baru
Ray menatap layar komputer yang menampilkan data pergerakan finansial dalam beberapa minggu terakhir. Sejak kejatuhan Leonard, aliran uang yang dulu mengalir ke akun-akun TOTO8000 kini beralih ke entitas baru yang misterius.
"Siapapun yang ada di balik ini, mereka jauh lebih berhati-hati dibanding Leonard," kata Ray sambil menghela napas. "Mereka tidak membuat kesalahan yang sama."
Eliza mengangguk. "Itu berarti kita sedang berhadapan dengan seseorang yang tahu cara bermain di balik layar. Jika kita tidak bertindak cepat, kita hanya akan mengganti satu tiran dengan tiran lainnya."
Jejak Bayangan
Setelah menelusuri beberapa transaksi mencurigakan, Ray dan Eliza menemukan satu nama yang berulang kali muncul: Regis Orlov. Seorang taipan bisnis yang selama ini terlihat bersih di mata publik, tetapi jejak digitalnya menunjukkan keterkaitan dengan operasi TOTO8000 sebelum kehancurannya.
"Orlov," gumam Eliza. "Jika Leonard adalah pemain utama di permukaan, bisa jadi Orlov adalah dalang sebenarnya yang selama ini bersembunyi di balik layar."
Ray mengepalkan tangannya. "Kita perlu mencari bukti lebih lanjut. Kalau benar dia ada di balik semua ini, berarti perang kita belum selesai."
Jebakan di Balik Kekuasaan
Dengan identitas baru, Ray dan Eliza menyusup ke salah satu gala eksklusif yang diadakan oleh Orlov. Di tengah keramaian, Orlov berdiri di panggung, memberikan pidato tentang kebangkitan ekonomi baru pasca TOTO8000. Namun, bagi Ray dan Eliza, pidato itu hanyalah upaya untuk menutupi niat sebenarnya.
Saat mereka bergerak melewati ruangan, seorang pria tinggi dengan jas hitam menghentikan langkah mereka. "Tuan Orlov ingin bertemu kalian," katanya tanpa ekspresi.
Mereka saling bertukar pandang. Jelas Orlov sudah tahu mereka ada di sini.
Di dalam ruangan pribadi yang luas, Orlov duduk dengan anggun di belakang meja marmer. Dengan senyum kecil, ia menatap mereka berdua. "Ray, Eliza... Aku kagum dengan apa yang kalian lakukan. Kalian berhasil menumbangkan Leonard dan meruntuhkan sistem yang korup. Tapi kalian tahu, kehancuran selalu diikuti dengan kekacauan. Seseorang harus mengendalikan semuanya, dan aku pikir kalian cukup pintar untuk memahami itu."
Eliza menyipitkan matanya. "Dan kau berpikir bahwa seseorang itu adalah dirimu?"
Orlov tertawa kecil. "Tentu saja. Aku tidak tertarik menjadi raja yang terlihat di depan publik, tapi seseorang harus tetap mengendalikan permainan. Kalau tidak, kita hanya akan berakhir dalam anarki."
Ray mengepalkan tangannya. "Kau ingin menggantikan Leonard, tapi dengan cara yang lebih cerdas dan lebih halus. Kau tidak lebih baik dari dia."
Orlov tersenyum, lalu bersandar di kursinya. "Mungkin. Tapi dunia ini tidak bisa bertahan tanpa seseorang yang mengatur semuanya dari balik layar. Pertanyaannya adalah: kalian ingin melawanku... atau bekerja bersamaku?"
Pilihan yang Menentukan
Keheningan memenuhi ruangan. Tawaran Orlov bukan sekadar godaan, tapi juga peringatan. Jika mereka menolaknya, mereka tahu bahwa Orlov akan menganggap mereka sebagai ancaman. Namun, jika mereka menerimanya, mereka harus mengorbankan semua yang telah mereka perjuangkan.
Eliza menatap Ray, mencoba membaca pikirannya. "Jadi, apa yang akan kita lakukan?"
Ray menghela napas panjang. Dalam benaknya, hanya ada satu pilihan. Tapi ia tahu bahwa pilihan ini akan membawa mereka ke pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.
"Kita melawannya," jawab Ray mantap.
Orlov tersenyum tipis, seolah sudah menduga jawaban itu. "Sayang sekali," katanya sambil menjentikkan jarinya.
Dalam hitungan detik, beberapa pria bersenjata masuk ke ruangan. "Kalau begitu, aku harus memastikan bahwa kalian tidak akan menjadi masalah lagi."
Ray dan Eliza saling bertukar pandang. Mereka tahu, pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.