pertandingan dan sebuah nama

"PERTANDINGAN DIMULAI!!!" Tanda mulai nya pertandingan.

"Mandau tanah buatlah pilar pilar," pilar pilar tinggi muncul dari tanah.

Tanah bergejolak hebat membuat formasi party musuh hancur, Monyet langsung memanjat pilar pilar dengan lihai, sesampai nya dia di atas.

"Api membaralah, fire ball," bola api itu di tembakkan ke arah penyihir perempuan.

"APAAA!!" ketiga pilar itu terkejut, ternyata monyet itu bukan petarung jarak dekat.

Disaat yang bersamaan Mahendra menggunakan Mandau nya "Mandau kegelapan samarkanlah aku," Mahendra dengan cepat berlari kearah penyihir perempuan.

'jleb!...' Tusukan yang lumayan dalam dari Mahendra mengenai bahu sebelah kanan dari penyihir wanita itu.

"FLAME WAVE," sihir pertahanan tipe api, pengguna di kelilingi oleh api dan api itu menyebar dan sedikit mengenai Mahendra.

'jadi itu artefak yang bisa mempersingkat mantra,namun ada masa jeda nya,' artefak berbentuk gelang.

"Kasih para dewa, heal" penyihir itu menyembuhkan diri menggunakan sihir menengah.

"Tombak api membaralah, fire lance," tombak api yang dikeluarkan oleh melesat cepat kearah penyihir perempuan.

"Beri kami perlindungan, guardian," tank itu dengan cepat melindungi penyihir perempuan.

Akan tetapi yang tidak diketahui mereka, Mahendra melesat cepat dengan kekuatan petir nya kearah penyihir laki-laki.

"Mandau petir menyambar lah," petir kuat menyambar penyihir laki-laki yang lengah.

"BAAJINGANNN!!!!" Broin datang dari atas dan hampir mengenai Mahendra dengan pedang dua tangannya.

"Hey kalo mau nyerang itu gak usah teriak," dengan senyum sarkas nya, Mahendra langsung kabur.

"Api kecil terbang lah," Mahendra memberikan sinyal ke monyet.

"Lambatkan jalanya, slow," monyet menggunakan sihir dasar kegelapan untuk menurunkan pergerakan tank musuh.

"Mandau api menyelimuti lah," dengan Mandau yang diselimuti oleh api Mahendra menyerang penyihir perempuan dan menusuk nya di pergelangan tangan kanannya.

"Membaralah," api yang ada di pedang nya Mahendra membara dengan ganas, sehingga tangan kanan dari penyihir itu terbakar.

"AAAKHHHHH!!!..." Penyihir itu teriak kesakitan sambil terus terusan menyembuhkan dirinya,"kasih para dewa, heal."

"RILA KELUAR DARI ARENA NYA!!!" teriak tank nya.

Penyihir wanita itu lari keluar arena sambil terengah-engah dan terus merapalkan mantra nya, sementara itu lokasi monyet di temukan oleh archer (pemanah) musuh.

"Dasar monyet," pemanah itu menembakkan 3 anak panah sekaligus.

"Beri kami perlindungan, guardian" monyet menahan 2 anak panah nya akan tetapi 1 anak panah itu berhasil mengenai tangan kirinya monyet.

"Ugh..." Monyet langsung cepat cepat kabur dari archer itu.

Sementara itu Mahendra bertemu Broin,"yoooo," Mahendra dengan angkuhnya menyapanya.

"Nada, aku akan menggunakan itu," Broin berbicara ke Nada(si tank) dengan nada serius.

"Apa kau serius, Rila dengan Rudi gak ada, siapa yang mau menyembuhkan lu."

"Kan ada kau Nada," Broin mengangkat pedangnya dan gagang pedangnya mengeluarkan duri duri panjang dan tajam hingga sampai lengan nya, dan muncul nya sebuah tanda di atas kepala nya Mahendra.

"Heh, jadi sudah dimulai ya," Mahendra tersenyum tipis.

__ __ __ __ __ __ __ __

Kilas balik

Siang di penginapan.

"Jadi apa lu punya rencana?" Monyet bertanya dengan serius.

"Ya, pertama tama kita akan menyerang si penyihir kembar nya dulu-"

"Kenapa harus penyihir, kenapa gak archer(pemanah) nya dulu."

"Santai, jangan menyela dong, jadi Broin atau si ketua itu punya gelar prajurit abadi, dia memiliki pedang yang bernama 'devil's tears' artefak tingkat A, yang memberikan pengguna nya kekuatan dengan mengorbankan kesadarannya, sang pengguna akan menyerang orang yang bertanda sampai orang yang bertanda itu mati atau darah pengguna nya tersisa kurang lebih 10."

"Terus kenapa penyihir nya yang harus di target lebih dulu?"

"Para penyihir itu adalah kunci buat dia biar bisa terus menerus hidup dengan mereka merapalkan mantra heal secara bergantian."

__ __ __ __ __ __ __ __ __

Kembali ke masa kini

"ROWR!!!..." Broin yang tidak sadarkan diri itu teriak sangat kencang, alhasil pilar pilar itu hancur karena teriakan itu.

"Oi oi yang benar aja," Mahendra terkejut ternyata kekuatan nya bukan main.

"Eh ehhhhhhhhhhhhh," archer nya terhempas keluar arena.

"BUSETTTT!!!!....." monyet juga terhempas keluar arena, dan menjadikan Mahendra melawan dua orang sisa nya.

"2 lawan 1 kah, oke maju sini," Mahendra mengangkat Mandau nya dan mengucapkan mantra nya, "oh api suci yang turun dari langit berilah aku kekuatan mu, AAAPUAPUIII," pilar api yang turun dari langit langsung mengarah kepada Mahendra, seketika terpasang armor berwarna merah dan sedikit ada warna hitam, dan ada bagian yang berornamen bentuk api dan di sertai holo terbang di atas kepala nya, mata pedang nya berubah menjadi api seutuhnya.

"Mari pertama tama kita ubah dulu tanah nya," Mahendra menghentakkan kaki ketanah dan seketika tanah itu mengeluarkan lava panas.

'tcss' kulit Broin dan Nada yang terbakar, " kasih para dewa, heal" Nada merapal mantra itu terus menerus.

"Tank nya dulu kah," Mahendra melemparkan dua tombak api sekaligus kearah Nada.

"UWWWWOOOOOO!..." Broin yang tak sadarkan diri berlari dengan kencang kearah Mahendra dengan kaki yang terus kebakar.

"Heh, masih bisa lari ya," Mahendra mengangkat jari nya kearah Broin dan berkata," selamat tinggal," ujung jari nya mengeluarkan bola api yang besar dan menembakkan nya kearah Broin, Broin terlempar dengan keras.

"INIIII BUKAN LAGI PERTARUNGAN AKAN TETAPI INI PEMBANTAIAN SEPIHAK DARI MAHENDRA!!,"ucap sang narator.

"UWOOOOOOO!!..." Suara bergemuruh hebat di colloseum.

"KAMI BARU SAJA DAPAT INFORMASI BAHWA PARTY FODOG MELAKUKAN HAL TABU YAITU MENYERANG PELANGGAN NYA," narator.

"BUKANKAH ADA SESUATU YANG HARUS KAU BICARAKAN,ANALA!!!!" Aragna marah besar sambil memegang dua kapak nya karena mereka melakukan hal itu di wilayah arunika.

"TERUSSSS..." Anala juga memegang pedangnya.

"Hei," hanya satu ucapan Puspita Medan di sekeliling langsung mambeku.

"HEI HEI TUNGGU DULU PARA PILAR, KALO BERANTEM JANGAN DISINI," Narator dan para penonton takut pada perkelahian antara arunika dan dhairya.

Arunika dan Anala langsung dingin baik pikiran atau tubuh nya karena skill dari Puspita.

"BAIKLAH KALAU BEGITU KITA LAKUKAN ACARA PENGHARGAAN KEPADA MAHENDRA DAN ...." Narator itu bertanya nama dari monyet nya.

"Hei nyet, nama lu siapa?" Mahendra bertanya kepada monyet.

"Lah kau pikir aku punya nama," monyet mengangkat kedua bahunya.

"Hmmmm, kalau begitu nama mu sekarang Bakei," Mahendra menepuk pundak nya Bakei.

"KITA UCAPKAN SELAMAT KEPADA MAHENDRA DAN BAKEI ATAS KEMENANGAN NYA, OLEH KARENA ITU RANK PARTY MEREKA LANGSUNG NAIK KE RANK B, DAN MEREKA BERHAK MENDAPATKAN ARTEFAK YANG DI JANJIKAN," narator.

Bakei bersinar dengan terang. Tak lama kemudian wujud nya Bakei kelihatan, dia bertambah sedikit tinggi, mempunyai tubuh yang ramping, dan sepertinya dia bertambah sedikit cepat dari sebelumnya.

"Kei lu kenapa," Mahendra bertanya sambil mengusap matanya karena silau tadi.

"Apa kau tak tau tadi itu adalah sebuah evolusi beast," ucap narator yang tidak memakai sihir nya.

"EVOLUSI!!!" Mahendra dan bakei sama sama terkejut oleh itu.

"Evolusi adalah dimana perubahan seekor beast baik pada fisik nya atau jiwa nya," narator itu menjelaskan secara singkat.

BERSAMBUNG __ __ __ __

sekilas info

1. "Apuapui" dalam bahasa Dayak yang berarti "sebagai api, panas, membakar"

2. Kera dalam bahasa Dayak dapat disebut dengan "bakei."

3. Sihir terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu:

2 kata sihir dasar/pemula

3 kata sihir menengah

4-5 kata sihir atas

6-7 kata sihir supreme

8-9 kata sihir god