Gerbang Langit yang terbuka di atas mereka mengeluarkan aura yang luar biasa. Cahaya suci bercampur dengan kekuatan primordial berputar di udara, menciptakan badai yang mengguncang seluruh daratan.
Di bawahnya, Shen Wei berdiri tegak, darah mengalir dari sudut bibirnya. Tangannya yang menggenggam pedang bergetar sedikit setelah bentrokan dahsyat sebelumnya dengan Dewa Agung Tian Xu.
Di depan Shen Wei, Tian Xu melayang dengan ekspresi penuh kemenangan. Seolah-olah semua ini hanyalah hiburan kecil baginya.
"Ini adalah akhir dari perlawananmu, Shen Wei."
Dengan satu gerakan, Tian Xu mengangkat tangannya ke atas, dan dari dalam Gerbang Langit, sesuatu mulai turun—sesosok makhluk raksasa bersayap, berselimutkan cahaya keemasan, dengan enam mata merah menyala dan aura yang bahkan lebih mengerikan dari para Dewa.
Mei Er, Yu Lan, dan Chen Guang menatap dengan wajah tegang.
"Apa… itu?" bisik Mei Er.
Yu Lan menggigit bibirnya. "Aku bisa merasakan… kekuatannya berbeda dari para Dewa biasa!"
Chen Guang mengangkat pedangnya, tetapi tangannya sedikit gemetar. "Senior… kita benar-benar bisa menang melawan mereka?"
Shen Wei tetap diam, matanya menatap tajam makhluk bersayap enam yang turun dari Gerbang Langit.
Makhluk ini bukan sekadar Dewa biasa…
Ia adalah Penjaga Langit.
Sebuah eksistensi yang hanya ada dalam legenda—makhluk yang menjaga keseimbangan antara dunia fana dan dunia para Dewa.
Tian Xu tersenyum tipis. "Kau mungkin telah mengalahkan beberapa Dewa di masa lalu… tapi bagaimana dengan Penjaga Langit?"
Makhluk raksasa itu membuka mulutnya. Suara berat bergema ke seluruh daratan.
"Dunia ini telah menyimpang dari keseimbangan."
"Kami akan menghapus ketidaksempurnaan ini."
Saat kata-kata itu diucapkan, tekanan spiritual luar biasa turun ke seluruh area. Gunung-gunung mulai runtuh, langit berubah merah darah, dan tanah retak di mana-mana.
Bahkan dengan kultivasi Keilahian Absolut, Shen Wei masih merasakan dadanya sesak.
Namun, dia tidak boleh mundur.
"Aku tidak peduli siapa kalian," Shen Wei mengangkat pedangnya. "Selama kalian ingin menghancurkan dunia ini, aku tidak akan tinggal diam!"
Tian Xu tertawa. "Keras kepala seperti biasa."
Lalu, dengan satu gerakan, ia menunjuk ke depan—dan dalam sekejap, Penjaga Langit mengibaskan sayapnya.
Gelombang energi murni melesat seperti tsunami ke arah Shen Wei dan murid-muridnya.
BOOM!
Gunung-gunung di sekitar mereka hancur seketika. Formasi perlindungan Sekte Naga Putih runtuh dalam satu serangan.
Shen Wei mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan serangan itu, menciptakan penghalang besar di sekeliling murid-muridnya. Namun, bahkan dengan kekuatan penuhnya, ia masih terdorong ke belakang, lututnya hampir menyentuh tanah.
Mei Er dan Yu Lan segera bergerak, mencoba memperkuat penghalang Shen Wei dengan energi mereka, sementara Chen Guang mengangkat pedangnya, bersiap menyerang.
"Senior!" Mei Er berteriak. "Kita harus melawan!"
Shen Wei menghela napas. "Ya… tapi kita harus menggunakan strategi."
Lalu, ia menyadari sesuatu.
Gerbang Langit masih terbuka.
Dari situlah energi makhluk itu mengalir ke dunia fana.
"Jika aku bisa menutup gerbang itu… mungkin kita bisa melemahkan mereka!"
Shen Wei menatap murid-muridnya. "Mei Er, Yu Lan, Chen Guang! Aku butuh kalian untuk menahan mereka sebisa mungkin!"
Ketiga muridnya menatap satu sama lain, lalu mengangguk.
"Baik!"
Mei Er langsung mengaktifkan Formasi Pedang Langit, sementara Yu Lan menciptakan sambaran petir yang menyambar Penjaga Langit.
Chen Guang melesat dengan pedangnya, menargetkan Tian Xu. "Kalau kau ingin menyentuh Senior kami, kau harus melewatiku dulu!"
Tian Xu menyipitkan mata. "Murid yang berani… tapi bodoh."
Dengan satu kibasan tangannya, ia menghempaskan Chen Guang ke tanah. Namun, sebelum ia bisa bergerak lebih jauh, Yu Lan mengirimkan serangan petir yang membuatnya mundur.
Sementara itu, Shen Wei melesat ke arah Gerbang Langit.
Namun, sebelum ia bisa mendekat, Penjaga Langit menatapnya dengan keenam matanya.
"Kau tidak akan melewati kami, Pelindung Dunia."
Dalam sekejap, tubuh Shen Wei terasa berat. Tekanan luar biasa menekannya ke bawah, hampir membuatnya jatuh dari udara.
Namun, Shen Wei tidak menyerah.
Dengan Teknik Rahasia: Jantung Kosmos, ia memusatkan seluruh energinya, mengabaikan tekanan yang diberikan oleh Penjaga Langit.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menang!"
Dengan satu dorongan terakhir, ia berhasil melewati tekanan itu dan mencapai Gerbang Langit.
Di dalamnya, ia bisa melihat dunia para Dewa—pilar-pilar emas menjulang, lautan cahaya berkilauan, langit yang tak berujung.
Namun, ia tidak punya waktu untuk mengagumi pemandangan itu.
Tugasnya adalah menutup gerbang ini.
Shen Wei segera meraih jantung energi di tengah gerbang dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkannya.
Namun, Tian Xu tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya, Shen Wei."
Dengan satu serangan, Tian Xu mengirimkan ledakan energi ke arahnya.
Namun, Mei Er muncul di hadapan Shen Wei!
"Senior… aku tidak akan membiarkan mereka menang!"
Mei Er mengaktifkan Teknik Perisai Roh Ilahi, menahan serangan Tian Xu dengan segenap kekuatannya.
BOOM!!
Darah mengalir dari mulutnya, tetapi ia tetap bertahan.
Shen Wei terkejut. "Mei Er!!"
Gadis itu tersenyum lemah. "Senior… kau pasti bisa melakukannya…"
Lalu, dengan kekuatan terakhirnya, Mei Er mengaktifkan Formasi Cahaya Abadi, memberi Shen Wei celah untuk menyerang jantung energi.
Shen Wei mengerahkan kekuatan terakhirnya.
"AKU AKAN MENUTUP GERBANG INI!"
Dengan satu tebasan terakhir, ia menghancurkan jantung energi di dalam Gerbang Langit.
BOOM!!!
Gerbang itu mulai runtuh.
Tian Xu terkejut. "TIDAK!!"
Penjaga Langit mengeluarkan raungan terakhirnya sebelum tersedot kembali ke dalam dimensi asalnya.
Dan dalam sekejap, Gerbang Langit tertutup selamanya.
Namun, Shen Wei jatuh ke tanah, tubuhnya penuh luka…
Mei Er terbaring di tanah, terluka parah, tetapi masih bernapas.
Shen Wei segera berlutut di sampingnya.
"Mei Er… bertahanlah."
Mei Er tersenyum lemah. "Aku… tidak akan mati semudah itu, Senior…"
Shen Wei mengepalkan tangannya. Pertarungan belum selesai.
Bersambung ke Bab 68…