Keheningan malam yang seharusnya menenangkan, kini terasa begitu berat. Shen Wei berdiri di puncak Sekte Naga Putih, memandang jauh ke horizon yang gelap, seperti sebuah cermin yang memantulkan bayangan kekacauan yang akan datang. Meskipun dunia di sekitarnya terlihat tenang, ada getaran di udara, seakan alam semesta sendiri sedang menunggu pertempuran besar yang akan segera pecah.
Bai Yun berdiri di samping Shen Wei, matanya juga memandang jauh, namun di dalam pandangannya, ada kecemasan yang mendalam. "Kekuatan gelap yang kita hadapi semakin kuat. Aku khawatir jika kita tidak siap, kita akan kehilangan lebih banyak dari yang kita bayangkan."
Shen Wei mengangguk pelan, matanya berkilau dengan tekad yang dalam. "Aku tahu, Tuan Bai Yun. Namun, kita tidak bisa mundur. Sekarang bukan waktunya untuk ragu. Kami harus melindungi dunia ini, tidak peduli betapa beratnya harga yang harus dibayar."
Bai Yun menarik napas dalam-dalam, seolah-olah mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Shen Wei, aku tahu kamu adalah orang yang bijaksana dan berani. Tapi ingat, kamu bukan hanya bertanggung jawab atas dirimu sendiri, tetapi juga atas seluruh Sekte Naga Putih. Keputusanmu akan mempengaruhi banyak nyawa."
Shen Wei menoleh, mata mereka bertemu dalam keheningan yang dalam. "Aku tahu, Tuan Bai Yun. Itulah mengapa aku harus mempersiapkan segalanya dengan matang. Aku tidak akan membiarkan pengorbanan kita sia-sia."
Pada saat yang sama, Mei Er, Yu Lan, dan Chen Guang sedang berada di ruang latihan. Mereka tahu bahwa pertempuran yang mereka hadapi tidak akan mudah, dan persiapan mereka menjadi lebih intens setiap harinya. Namun, meskipun kekuatan mereka terus berkembang, mereka tetap merasa ada sesuatu yang besar dan menakutkan yang sedang menghampiri mereka. Setiap latihan semakin terasa penuh dengan ketegangan.
Mei Er mendekati Shen Wei, yang sedang duduk di tempat yang lebih sepi, merenung. "Senior, apa yang sebenarnya terjadi? Aku merasakan ada sesuatu yang tidak biasa. Seperti ada kekuatan besar yang semakin mendekat."
Shen Wei memandang Mei Er dengan tatapan penuh perhatian, lalu tersenyum tipis. "Kekuatan itu memang sedang bergerak, Mei Er. Tapi kita tidak tahu siapa atau apa yang mengendalikannya. Yang pasti, kita harus siap untuk menghadapi apapun yang datang."
Yu Lan dan Chen Guang, yang baru saja selesai berlatih, bergabung di sisi mereka. "Senior," Yu Lan berkata, "Apa langkah kita selanjutnya? Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman ini?"
Shen Wei berdiri dengan tegas, matanya penuh tekad. "Kita harus menguatkan hubungan kita dengan sekte-sekte lain yang masih setia kepada kita. Sekarang bukan waktunya untuk bertindak sendirian. Kita harus bersatu dan melawan ancaman ini bersama-sama."
Chen Guang mengangguk, meskipun kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya. "Tapi apakah kita akan siap tepat waktu? Waktu terus berjalan, dan ancaman itu semakin nyata."
Shen Wei menatap mereka semua dengan penuh keyakinan. "Kita harus berusaha sekuat tenaga. Tidak ada waktu lagi untuk ragu. Kita akan melawan, meskipun itu berarti menghadapi bahaya yang belum pernah kita alami sebelumnya."
Malam itu, Shen Wei, Mei Er, Yu Lan, dan Chen Guang mengadakan pertemuan dengan Bai Yun dan para tetua Sekte Naga Putih. Mereka mengumpulkan informasi dari sekte-sekte lain yang telah melaporkan adanya gerakan yang mencurigakan dari kekuatan gelap. Setiap laporan yang masuk mengindikasikan bahwa musuh mereka semakin dekat, dan serangan besar akan segera dilancarkan.
Bai Yun menggarisbawahi pentingnya koordinasi antar sekte. "Kita tidak bisa melawan mereka sendirian. Jika kita ingin menang, kita harus membentuk aliansi dengan sekte-sekte yang masih setia kepada kita, bahkan dengan sekte-sekte kecil yang sebelumnya tidak kita anggap penting."
Shen Wei mengangguk, setuju dengan pendapat Bai Yun. "Aku akan pergi untuk menemui ketua-ketua sekte yang masih mendukung kita. Kita harus mempersiapkan perlawanan yang solid. Tidak ada lagi jalan mundur."
Pertemuan itu berlanjut dengan diskusi panjang tentang strategi dan langkah-langkah yang harus diambil. Shen Wei memimpin dengan penuh wibawa, tetapi di dalam hatinya, rasa cemas terus menggerogoti. Dia tahu betul bahwa ancaman yang mereka hadapi kali ini bukanlah ancaman biasa. Kekuatan gelap yang akan datang bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga manipulasi pikiran dan jiwa.
Keputusan Shen Wei untuk kembali ke tubuh lamanya kini terasa lebih berat. Meskipun tubuh dewa yang dulu memberi kekuatan luar biasa, dia tahu bahwa tubuh itu bukanlah solusi jangka panjang. Terlebih lagi, ada bahaya yang mengintai dari dalam dirinya sendiri. Jika terlalu sering mengandalkan tubuh itu, dia bisa kehilangan kendali dan menjadi ancaman bagi teman-temannya.
Namun, meskipun ada keraguan dalam hatinya, Shen Wei tahu bahwa dia harus melangkah maju. Keputusan ini bukan lagi hanya tentang dirinya, tetapi tentang masa depan dunia mereka.
Esok harinya, Shen Wei memulai perjalanan ke sekte-sekte lain untuk menggalang dukungan. Mei Er, Yu Lan, dan Chen Guang menemani beliau dalam perjalanan itu. Mereka melintasi pegunungan dan hutan lebat, menyusuri jalan yang jarang dilalui. Setiap langkah terasa semakin berat, seiring dengan ketegangan yang menyelimuti hati mereka. Namun, mereka tahu bahwa perjalanan ini adalah langkah pertama untuk memastikan keselamatan dunia mereka.
Setiap pertemuan dengan ketua sekte di sepanjang perjalanan itu berlangsung dengan penuh perhitungan. Shen Wei menjelaskan situasi yang sedang mereka hadapi dan meminta bantuan dari setiap sekte. Beberapa sekte memberikan dukungan penuh, sementara yang lain, meskipun enggan, akhirnya setuju untuk bergabung dalam perlawanan.
Namun, di tengah perjalanan ini, ada satu hal yang tidak bisa diabaikan Shen Wei. Dia mulai merasakan adanya gangguan yang semakin kuat dalam tubuhnya. Kekuatannya mulai berfluktuasi, seolah-olah ada sesuatu yang berusaha melepaskan dirinya dari kendali. Shen Wei semakin waspada, berusaha untuk tetap tenang meskipun ada kekuatan gelap yang mengintai dirinya.
Di malam hari, saat mereka beristirahat di sebuah desa kecil, Shen Wei merasakan kehadiran sesuatu yang tidak biasa. Auran gelap itu semakin dekat, dan ia tahu bahwa musuh mereka sudah mengetahui pergerakan mereka. Shen Wei menyarankan agar mereka beristirahat sebentar, tetapi hatinya sudah tidak tenang.
"Senior," Mei Er bertanya dengan cemas, "Ada apa? Aku merasa ada yang tidak beres."
Shen Wei menatap Mei Er dengan tatapan serius. "Kita harus siap. Musuh sudah mengetahui pergerakan kita. Pertempuran akan segera dimulai."
Yu Lan dan Chen Guang bersiap dengan penuh kewaspadaan, meskipun mereka tidak tahu ancaman apa yang sedang menanti mereka. Shen Wei tahu bahwa dalam pertempuran ini, mereka akan menghadapi bukan hanya kekuatan fisik yang luar biasa, tetapi juga tipu daya yang bisa merusak jiwa mereka.
Ketegangan semakin memuncak, dan Shen Wei tahu bahwa ini adalah awal dari sebuah perang besar yang akan menentukan nasib dunia mereka. Namun, apapun yang terjadi, dia bersumpah untuk melindungi murid-muridnya, sekte, dan dunia ini dari ancaman yang akan datang.