Episode 3

Keesokan paginya,

Laura pun menemui Irma yang sedang sibuk membersihkan koleksi tas nya.

" Mamah sedang apa? " Kata Laura

' tentu saja sedang memeriksa bayi-bayi ku sayang "

" Katakan ada apa" Kata Irma

" Mah... Aku menyukai kak Bima " Kata Laura

" Benarkah...? " Kata Irma tersenyum.

" Tapi Amanda juga menyukai nya mah, dan sepertinya kak Bima lebih tertarik kepada Amanda ke timbang aku. "

" Sepertinya Amanda juga ingin kuliah di kampus nya kak Bima. "

" Mah... Bagaimana caranya untuk menjauhkan mereka, tolong bantuin aku dong mah,,, bila perlu kirim dia ke luar negeri agar kak Bima tidak bisa bertemu dengannya lagi" Kata Laura

" Okey.... Jika mamah berhasil membuat papahmu mengirim nya keluar negeri mamah juga akan di untungkan " Kata Irma

" Mamah benar.... Mamah memang yang terbaik " Kata Laura memeluk Irma

Setelah selesai berbicara dengan Laura, Irma pun pergi masuk kedalam kamar nya Bi Ija, dan disana Irma berhasil mendapatkan sehelai rambutnya Bi Ija.

Irma pun menyuruh Bi Ija agar membuatkan nya semangkuk bubur. Setelah itu, tidak lama kemudian Irma pun melemparkan bubur tersebut.

" Bi Ija.... " Kata Irma berteriak dan tidak lama orang yang dipanggil pun menghampiri Irma.

" Iya nyonya " Kata Bi Ija

" Apa-apaan kamu hah... " Kata Irma memarahi wanita tua itu.

" Maaf nyonya salah saya apa? " Kata Bi Ija khawatir.

" Salah kamu apa?? "

" Kamu memberiku makanan kotor ini? " Kata Irma sementara Amanda yang mendengar keributan itu dia pun turun menghampiri mereka.

" Ada apa ini? " Kata Amanda

" Tapi ini tidak kotor nyonya, saya juga baru memasaknya " Kata Bi Ija.

" Tidak kotor katamu, lalu apa ini? "

" Kenapa terdapat ada rambut di bubur ini, katakan ini rambut kamu kan" Kata Irma

" Maaf nyonya,,,tadi saya sudah benar-benar periksa bahwa tidak ada kotoran apa pun yang masuk ke bubur itu. " Kata Bi Ija

" Jadi maksud kamu aku menuduh mu begitu? "

" Mulai sekarang kamu aku pecat " Kata Irma

" Aku tidak setuju, kamu tidak berhak memecak Bi Ija dengan sesuka mu" Kata Amanda

" Kenapa??? Apa kamu lupa bahwa aku juga seorang istri dirumah ini" Kata Irma

"Aku tahu walaupun kamu hanya berstatus istri simpanan dirumah ini tapi bukan berarti kamu bisa memecat orang yang bekerja untuk aku. Jika kamu tidak membutuhkan jasa Bi Ija lagi silahkan ganti yang lain, akan tetapi aku masih membutuhkan nya. "

" Dan iya,,,, kamu bilang ini makanan kotor? "

" Memakan sehelai rambut saja tidak akan membuat mu mati kan? . "

" Lagi pula bukan kah beberapa tahun ini kamu sudah terbiasa makan makanan kotor? "

" Lalu kenapa kamu begitu marah hanya karena sehelai rambut ini" Kata Amanda

" Tutup mulutmu" Kata Irma menampar wajahnya Amanda.

" Kamu berani memukulku? "

" Kalau aku mau, aku juga bisa memukul mu"

" Akan tetapi Aku masih mengingat bahwa umur mu jauh di atas umurku dan bagaimana pun juga ibuku selalu mengajariku untuk menghormati orang yang lebih tua. Akan tetapi lain kali jika hal ini terjadi aku akan membalas mu" Kata Amanda, saat itu Irma pun menyadari bahwa kini Elon akan memasuki rumah.

" Aku tidak tahu kesalahan apa yang ku buat padamu sehingga kamu membenciku begini, selama beberapa tahun ini aku mencoba bertahan menerima hinaan mu kepada ku. "

" Asal kamu tahu, sebelum ibumu mengenal ayahmu, kami sudah lebih dulu saling mencintai. Aku mencoba mengalah kepada ibumu memberikan ayahmu sepenuhnya kepada Sela agar Sela dan kamu bahagia.

" Dari awal Aku tidak beraniat merebut ayahmu, kami kembali setelah Sela meninggal dan ini juga demi kebaikan Laura " Kata Irma menangis.

" Hm..... " Amanda pun mendengus.

" Mendengar cerita mu seperti ini seakan ibuku lah yang jadi pelakor disini dan jika dilihat dari umurku dan Laura memang Laura lah yang lebih tua beberapa bulan dariku"

" Tapi satuhal yang harus kamu tahu, aku lahir setelah tiga tahun umur pernikahan ibuku "

" Dan sekarang kamu masih berpura-pura menangis disini " Kata Amanda

" Jika kamu tidak menyukai ku aku akan membawa Laura pergi dari sini" Kata Irma

" Silahkan..... Kenapa tidak dari sebelum-sebelumnya " Kata Amanda

" Manda..." Kata Elon berteriak menghampiri Amanda dan langsung menampar Amanda.

" Semakin hari kamu semakin tidak memiliki rasa sopan santun. Tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini, jika kamu tidak ingin tinggal bersama Laura dan Irma maka silahkan kamu yang pergi" Kata Elon

" Mas Elon... Jangan... Jangan seperti ini mas," Kata Irma

" Hmh...." Amanda kembali mendengus dan memegang pipinya yang ditampar oleh Elon.

" Apa kalian lupa, rumah ini harta warisan keluarga ibuku dan keturunan ibuku satu-satunya hanya aku. Dan sebelum ibuku meninggal dia sudah menyerahkan seluruh hartanya kepadaku dan bahkan sepeserpun tidak memberi mu apapun. Sekarang kamu mau mengusir ku, jika begitu kenapa tidak kamu saja yang membawa anak dan istrimu pergi dari rumahku ini" Kata Amanda

" Kamu....? " Kata Elon ingin menampar Amanda

" Pukul terus,,,,, "

" Bila perlu tinggalkan bekas disana agar lebih mudah bagiku untuk membawa ke jalur hukum " Kata Amanda dan mendengar itu Elon pun menahan tangannya.

Melihat Elon tidak jadi memukul nya Amanda pun akhirnya pergi masuk kedalam kamarnya.

Sementara Elon pun duduk di kursi tamu.

" Mas maafkan aku, seharusnya aku harus menahan diriku" Kata Irma

" Tidak.... Aku yang harus minta maaf, aku yang kurang baik untuk mendidiknya " Kata Elon

" Begini saja mas,,, "

" Bagaimana jika kita kirim dia keluar negeri untuk kuliah, tinggal diluar negeri beberapa tahun mungkin bisa mendewasakan pikiran nya dan begitu juga dengan ku, jika tidak ribut dengan nya selama beberapa tahun mungkin dia tidak akan benci lagi pada ku. " Kata Irma

" Kamu benar..... "

" Sepertinya memang harus begitu" Kata Elon didalam hatinya Irma pun tertawa bahagia karena menurutnya kini rencana mereka berhasil.

Malam ini karena kesal Amanda pun pergi berjalan-jalan untuk menghirup udara segar, dia pun melihat sebuah mini market.

Amanda pun mampir di mini market tersebut untuk membeli sebotol minuman dingin, setelah membayar Amanda pun keluar dari mini market tersebut.

Akan tetapi saat keluar dia melihat seekor kucing liar berada di sebuah tempat sampah sedang mencari makanan. Melihat itu Amanda kembali masuk kedalam mini market, dia pun membeli sebungkus sosis dan sebotol air mineral, setelah membayar dia pun keluar dan menghampiri kucing tersebut.

" Hai.... Apa kamu kelaparan? " Kata Amanda berbicara dengan kucing liar itu tanpa dia sadari, didalam mobil seorang pria sedang memperhatikannya, pria tersebut pun membuka jendela mobilnya agar dapat mendengar pembicaraan Amanda.

" Malam ini kamu beruntung bertemu dengan ku, aku akan teraktir kamu makan malam" Kata Amanda memberikan sosis tersebut kepada kucing itu. Melihat itu pria itu pun tersenyum karena menurutnya Amanda sangat lucu seperti anak kecil.

" Ini...makan yang banyak jangan sampai kelaparan " Kata Amanda memotong sosis tersebut menjadi beberapa bagian.

" Apa kamu tidak memiliki keluarga? "

" Aku melihat kamu sendirian, dimana ibumu?? "

" Apa ibumu meninggal juga? "

" Atau ayahmu menikah lagi lalu meninggalkan mu? " Kata Amanda berbicara sambil mengelus-elus kepala kucing itu dan kucing tersebut pun sangat jinak seakan mengerti. Kucing tersebut pun berhenti makan karena sudah kenyang.

" Kenapa tidak dihabiskan,,, apa kamu sudah kenyang? "

" Baiklah,,,, tidak apa-apa, jangan di paksa lagi. Kamu jangan pergi jauh-jauh okei, Besok aku akan kesini lagi. " Kata Amanda menuangkan air minum tersebut kesebuah mangkok eskrim.

" Baiklah... Aku pergi dulu" Kata Amanda pergi melewati pria yang didalam mobil itu. Sementara pria tersebut tidak melepaskan pandangannya dari Amanda.