Setelah bertemu dengan Yui, Ardi masih merasa sulit untuk memproses semua yang terjadi. Pulau ini, bangunan misterius, dan sekarang seorang peri AI yang menyebutnya sebagai "Master"?
Namun, sebelum pikirannya bisa tersesat lebih jauh, Yui melayang mendekat dan menatapnya dengan ekspresi serius.
"Master, sebelum kita mulai menjelajahi tempat ini, ada baiknya kau membuka hadiah pemula dan surat dari Dimensional Goddess."
Ardi mengangkat alis. "Oh, iya. Aku hampir lupa soal itu."
Ia membuka inventory-nya, memikirkan dua item yang disebutkan oleh Yui. Seketika, dua benda muncul di tangannya: sebuah surat elegan berwarna putih dengan segel emas dan kotak kecil berwarna perak dengan ukiran bercahaya.
Ardi memilih untuk membuka surat terlebih dahulu. Ia melepaskan segelnya dan mulai membaca isi pesan yang tertulis dalam aksara emas yang berpendar halus.
Dear Chosen One,
Welcome to Avalon Island. You have been granted a new beginning, a chance to shape your destiny in this world. I have prepared a small gift to aid you in your journey. Use it wisely.
May fortune smile upon you.
- The Dimensional Goddess
Ardi tertegun.
"Chosen One...? Aku?"
Ia menggenggam surat itu erat. Identitasnya sebagai "Orang Terpilih" membuatnya merasa lebih banyak tekanan daripada kebanggaan. Apakah ini berarti ada tugas besar yang harus ia jalani? Apakah ada sesuatu yang menunggunya di pulau ini?
Sebelum ia bisa terlalu larut dalam pikirannya sendiri, tiba-tiba sesuatu yang lembut menyentuh pipinya.
"Eh—?"
Yui terbang mendekat dan menekan kedua pipi Ardi dengan tangannya yang mungil. Sayap transparannya bergetar lembut saat ia tertawa kecil.
"Jangan berpikir terlalu dalam, Master~" katanya riang. "Kalau kau bingung, aku di sini untuk membantumu! Jadi jangan khawatir, oke?"
Ardi terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tersenyum tipis. Entah kenapa, kehangatan dalam kata-kata Yui terasa nyata.
"...Terima kasih, Yui."
Sebagai balasan, ia mengusap kepala kecil Yui dengan jarinya. Gadis peri itu mengedipkan mata sebelum tersipu, menikmati sentuhan lembut dari tuannya.
Namun, momen itu tidak bertahan lama.
"Oke, sekarang waktunya membuka hadiah!" kata Yui dengan semangat, melayang ke atas seperti anak kecil yang tidak sabar melihat kejutan.
Ardi mengangguk dan membuka kotak peraknya.
Begitu kotak itu terbuka, cahaya terang menyelimuti sekitarnya sebelum perlahan menghilang, menyisakan lima bola cahaya melayang di udara.
Satu bola putih.
Dua bola biru.
Dua bola ungu.
Ardi mengerutkan kening. "Jadi... apa ini?"
Yui menunjuk bola-bola cahaya itu dengan antusias.
"Ini adalah sistem loot-tier, Master! Warna cahaya melambangkan tingkat kelangkaan item yang kau dapatkan!"
Ia mulai menjelaskan:
Common (White) → Barang biasa dengan fungsi dasar.
Uncommon (Green) → Barang dari dunia normal dengan tujuan khusus. Skill tempur mulai muncul.
Rare (Blue) → Barang dengan unsur supernatural. Unit unik mulai tersedia.
Unique (Purple) → Barang dengan dampak besar di dunia asalnya. Bangunan unik mulai muncul.
Epic (Red) → Barang yang memiliki pengaruh besar di dunianya dan bisa mengubah jalannya peristiwa penting.
Legendary (Golden) → Barang yang memiliki sejarah atau mitologi besar di universe asalnya dan bisa mengubah dunia.
"Jadi yang aku dapatkan ini... satu Common, dua Rare, dan dua Unique?"
Yui mengangguk cepat. "Tepat sekali! Tidak buruk untuk hadiah pemula!"
Ardi mengamati bola-bola cahaya itu. Seharusnya, benda ini berisi item atau kemampuan yang bisa membantunya bertahan di dunia ini. Tapi… bagaimana cara menggunakannya?
Seolah membaca pikirannya, Yui berkata, "Kau hanya perlu menyentuh bola cahaya itu, dan isi di dalamnya akan langsung berpindah ke inventory atau statusmu!"
Ardi menatap bola-bola bercahaya itu. Jantungnya berdebar sedikit lebih cepat.
"Baiklah... mari kita lihat apa yang kudapatkan."
Dengan tangan yang sedikit gemetar, ia meraih bola pertama dan menyentuhnya.
Cahaya terang meledak seketika.
Ardi menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya mengulurkan tangannya ke arah bola cahaya pertama. Jantungnya sedikit berdebar, tapi ia tahu bahwa ini adalah langkah pertama untuk bertahan di dunia baru ini.
Saat ujung jarinya menyentuh bola putih, cahaya lembut menyelimuti tangannya sebelum perlahan menyerap ke dalam tubuhnya.
[ITEM OBTAINED]
Basic Supply Crate (Common)
A large wooden crate filled with various essential food ingredients. Includes rice, wheat, dried meat, salt, sugar, cooking oil, and assorted spices.
Condition: Fresh (Preserved with magic seal)
Storage: Can be placed in inventory or manually carried.
Ardi mengerutkan kening. "Oh? Ini makanan?"
Yui yang melayang di sebelahnya tersenyum cerah. "Ya! Ini akan sangat berguna! Master tidak perlu khawatir soal bahan makanan untuk sementara waktu!"
Ardi mengangguk pelan. Dunia ini mungkin asing, tapi setidaknya ia tidak perlu pusing soal kelaparan.
Dengan lebih percaya diri, ia menyentuh bola biru pertama. Cahaya biru yang lebih terang menyelimuti tangannya sebelum berubah menjadi panel informasi baru.
[ITEM OBTAINED]
Recruitment Ticket x30 (Rare)
A mystical ticket imbued with summoning magic. Each ticket allows the user to recruit a random villager with basic survival skills.
Recruited individuals will be assigned random professions such as farmer, hunter, blacksmith, or healer.
Mata Ardi melebar. "Rekrutmennya langsung tiga puluh orang?"
Yui tertawa kecil, sayap mungilnya berkibar. "Master, ini sangat luar biasa! Pulau ini masih kosong, tapi dengan ini kita bisa mulai membangun komunitas!"
Ardi mengangguk perlahan. Benar juga. Sebuah pulau dengan luas 10 hektar tidak mungkin dikelola sendirian. Orang-orang ini bisa menjadi fondasi awal sebuah desa… atau bahkan sebuah kerajaan kecil.
Dengan antusias, ia menyentuh bola biru kedua. Seketika, sebuah informasi lain muncul.
[ITEM OBTAINED]
Talent Awakening Ticket (Rare)
A special ticket that grants the user an opportunity to awaken a hidden talent. The talent obtained is influenced by the user's potential and existing attributes.
Once used, the talent will be permanently engraved into the user's status.
Ardi mengangkat alis. "Jadi ini bisa memberiku… semacam kemampuan spesial?"
Yui mengangguk cepat. "Betul! Bisa jadi skill fisik, kemampuan magis, atau bahkan sesuatu yang unik! Master ingin menggunakannya sekarang?"
Ardi berpikir sejenak, lalu menggeleng. "Nanti saja. Aku ingin menyelesaikan ini dulu."
Ia kemudian menatap bola ungu pertama. Warna ungu selalu dikaitkan dengan sesuatu yang kuat dalam game. Dengan sedikit harapan, ia menyentuh bola tersebut.
[ITEM OBTAINED]
Japanese Civilization Starter Kit (Unique)
An advanced civilization package from the Age of Empire III system. Contains essential blueprints, cultural knowledge, and starter resources for developing a settlement inspired by feudal Japan.
Includes: Wooden architecture plans, rice farming techniques, katana forging knowledge, traditional craftsmanship, and base governance systems.
Effect: Enables the construction of Japanese-style villages and the integration of their economic and military advancements.
Ardi membeku. "Tunggu… jadi aku bisa membangun desa Jepang di sini?"
Yui tampak sama terkejutnya, lalu tertawa ceria. "Sepertinya begitu! Master benar-benar beruntung! Jepang terkenal dengan arsitektur kayu yang efisien dan pertanian yang stabil! Ini akan sangat membantu!"
Ardi merasa kegirangan. Ia menyukai sejarah dan budaya Jepang. Bisa membangun desa dengan gaya feudal Japan di dunia ini? Itu benar-benar keren.
Terakhir, ia menatap bola ungu kedua—bola yang paling menarik perhatiannya. Dengan sedikit antisipasi, ia menyentuhnya.
[ITEM OBTAINED]
Asauchi (Unique)
A nameless Zanpakutō, a blade given to unseated Shinigami before they forge their own identity as Soul Reapers. This blade has no special abilities until it bonds with its master.
Material: High-purity spirit alloy
Condition: Unclaimed
Effect: Can evolve into a personalized Zanpakutō through soul resonance.
Ardi terkejut. "Zanpakutō…?!"
Yui yang terbang di sampingnya menatapnya dengan mata berbinar-binar. "Wah! Master mendapatkan senjata dari dunia Shinigami!"
Ardi mengangkat pedang itu. Beratnya pas di tangan, bilahnya berkilau dengan cahaya samar. Zanpakutō tanpa nama ini masih kosong, menunggu untuk menemukan identitasnya sendiri.
Ardi menghela napas panjang, menatap item-item yang baru saja ia dapatkan.
Persediaan makanan—untuk bertahan hidup.
Tiket rekrutmen—untuk membangun komunitas.
Tiket awakening—untuk mendapatkan kekuatan baru.
Starter kit Jepang—untuk mengembangkan peradaban.
Asauchi—senjata yang bisa berkembang bersamanya.
Ardi terdiam sejenak. Ini bukan hanya hadiah. Ini adalah fondasi masa depannya.
Yui tersenyum lembut, melayang lebih dekat dan duduk di pundaknya seperti anak kecil yang manja. "Selamat, Master. Ini adalah langkah pertamamu menuju kehidupan baru yang luar biasa."
Ardi tersenyum kecil, merasakan sesuatu yang hangat di dadanya.
Tanpa ia sadari, Yui tidak lagi terasa seperti sekadar sistem asisten. Ia lebih mirip seorang adik kecil yang mendukungnya dengan sepenuh hati.
"Baiklah," kata Ardi akhirnya. "Mari kita mulai petualangan ini dengan baik."