Dia bergerak mendekati Zhang Cuihua dengan niat jahat, bersiap memuaskan hasratnya dengan cara paling brutal.
Zhang Cuihua terdorong ke ranjang, merasakan gelombang ketakutan muncul dari lubuk hatinya, matanya menunjukkan rasa tidak berdaya dan memohon.
Dia membuka mulut untuk meminta tolong, tapi tidak ada suara keluar dari tenggorokannya. Dia tahu bahwa pada saat ini, dia membutuhkan bantuan orang lain, seseorang untuk menyelamatkannya.
Mata Zhang Cuihua melebar, air mata dan kemarahan tercampur di wajahnya.
Zhang Baishun terus menerus mengumpat dalam hati. Dia berteriak pada Zhang Cuihua dengan wajah penuh kemarahan, "Dasar pelacur, bagaimana kau berani melawanku! Kau pikir kau siapa? Aku adalah mertuamu, kau harus menurutiku!"
Kemarahan dan penindasan di hati Zhang Cuihua akhirnya meledak, dia mengambil gunting dari bawah bantal dan menggenggamnya erat di tangannya.
Pada saat itu, matanya berkilau dengan cahaya yang tegas.