Kael berdiri di tengah hutan yang sunyi. Cahaya bulan menyelinap di antara pepohonan, menerangi tanah berlumut di bawah kakinya. Ini adalah ujian pertamanya—sebuah pertarungan yang akan menentukan seberapa jauh pemahamannya bisa membawanya.
Di hadapannya, tiga pria berbaju hitam berdiri dalam formasi segitiga. Mereka adalah pemburu bayaran dari Kerajaan Eldoria, dikirim untuk menangkap Putri Eldoria dan membunuh siapa pun yang bersamanya.
Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh besar dengan pedang panjang di punggungnya, melangkah maju. "Kau bisa menyerah sekarang, atau kami akan mengajarimu arti dari penderitaan."
Kael tidak menjawab. Matanya bersinar perak, tanda bahwa pemahamannya mulai bekerja.
---
Pertarungan Dimulai
Tiga pemburu bayaran menyerang sekaligus. Pedang berkilat, membelah udara menuju tubuh Kael. Namun, ia tidak bergerak seperti petarung biasa.
Alih-alih menghindar dengan cepat, Kael memahami pergerakan materi di sekitarnya.
"Pedang itu bergerak dengan kecepatan tertentu. Jika aku mengubah hukum percepatannya…"
Tepat sebelum pedang pertama menyentuhnya, Kael mengangkat jari telunjuknya—dan pedang itu melambat seolah-olah waktu berhenti untuknya.
Pria itu terkejut. "Apa…?"
Namun, sebelum dia bisa memahami apa yang terjadi, Kael bergerak.
Dengan satu langkah maju, ia memutar tubuhnya dan menyerang dengan telapak tangan terbuka. Tetapi itu bukan serangan biasa—pukulan itu membawa pemahaman tentang struktur materi, menyebabkan udara di sekitarnya bergetar hebat.
"Jika aku memahami materi di dalam tubuhnya dan mengubah komposisinya…"
BOOM!
Pria berbaju hitam itu terpental ke belakang, tubuhnya mengguncang hebat seperti terkena gelombang energi tak kasat mata.
Dua orang lainnya terkejut, tetapi mereka bukan orang biasa. Mereka segera mengatur ulang posisi mereka dan menyerang dari dua arah berbeda.
---
Memadukan Seni Bela Diri dengan Pemahaman Hukum
Kael menutup matanya sejenak, mengingat kembali prinsip dasar bela diri yang pernah ia pelajari dalam perjalanannya.
"Bela diri bukan hanya tentang kekuatan. Ini tentang memahami tubuh, energi, dan hukum yang mengatur gerakan."
Ia tidak hanya menggunakan pemahaman hukum dunia, tetapi juga memadukannya dengan teknik bertarung yang efisien.
Ketika salah satu pemburu bayaran menebaskan pedangnya, Kael mengerahkan tenaga minimal untuk menangkisnya, tetapi dengan cara yang membuat serangan lawannya justru berbalik mengenai dirinya sendiri.
Yang satu lagi melepaskan serangan cepat dengan tinju, tetapi Kael hanya membelokkan sedikit jalur serangannya—cukup untuk mengubah momentum dan membuat pria itu kehilangan keseimbangan.
Dalam sekejap, pertarungan berakhir.
Tiga pria berbaju hitam terkapar di tanah, tidak sadarkan diri. Kael berdiri di tengah mereka, tidak sedikit pun terluka.
Putri Eldoria, yang mengamati dari jauh, akhirnya berbicara. "Kau tidak hanya menggunakan kekuatan, tetapi juga… memahami setiap gerakan mereka."
Kael menoleh padanya dan mengangguk. "Kekuatan sejati bukan hanya tentang tenaga atau kecepatan. Ini tentang memahami hukum yang mengatur segala sesuatu. Jika aku bisa memahami hukum pergerakan, maka aku bisa mengontrol pertarungan tanpa harus bertarung."
---
Dampak dari Kemenangannya
Di tempat lain, berita tentang kekalahan tiga pemburu bayaran mencapai Raja Eldoria.
Sang raja menyipitkan mata saat mendengar laporan dari bawahannya. "Seorang anak muda mampu mengalahkan tiga petarung terbaik kita… tanpa terluka?"
Seorang penasihat di sampingnya mengangguk. "Kami menduga dia bukan petarung biasa, Yang Mulia. Dia memiliki pemahaman yang belum pernah kita lihat sebelumnya."
Sang raja mengetuk jari di lengan singgasananya. "Menarik… Kirim orang yang lebih kuat. Jika dia benar-benar ancaman, maka kita harus menghancurkannya sebelum dia menjadi lebih berbahaya."
---