Kael dan Putri Eldoria akhirnya tiba di perbatasan Kota Rahasia Xenthar, sebuah tempat yang tidak muncul di peta kerajaan mana pun. Konon, kota ini dihuni oleh orang-orang yang mencari pemahaman sejati tentang hukum dunia.
Namun, saat mereka berdiri di depan gerbang batu raksasa yang tertutup rapat, sesuatu terasa aneh. Tidak ada penjaga. Tidak ada suara. Kota ini… seolah-olah telah ditinggalkan.
Eldoria menggenggam lengan Kael. "Kael… kenapa terasa begitu sunyi?"
Kael menyipitkan mata, merasakan getaran di udara. Hukum di tempat ini berbeda.
"Ini bukan kota biasa," gumamnya. "Ada sesuatu yang terjadi di sini."
Mereka melangkah masuk, menembus kabut tipis yang menyelimuti jalanan berbatu kota tersebut. Bangunan-bangunan besar berdiri kokoh, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Namun, semakin dalam mereka berjalan, Kael mulai menyadari sesuatu yang mencengangkan—bayangan mereka tidak mengikuti gerakan mereka.
---
Misteri Kota Xenthar
Mereka berhenti di tengah alun-alun kota. Sebuah menara besar menjulang di depan mereka, dihiasi dengan simbol kuno yang tidak pernah Kael lihat sebelumnya.
Namun sebelum mereka bisa mendekat, suara langkah terdengar.
Seseorang muncul dari dalam bayangan—seorang pria tua dengan jubah hitam, matanya bersinar keemasan.
"Kalian telah datang… lebih cepat dari yang kuduga."
Kael langsung waspada. "Siapa kau?"
Pria itu tersenyum tipis. "Aku adalah Zelphyr, penjaga terakhir Kota Xenthar."
Eldoria bertanya dengan suara ragu, "Apa yang terjadi di sini? Di mana semua orang?"
Zelphyr menghela napas panjang. "Mereka semua… menghilang. Atau lebih tepatnya, mereka terserap ke dalam ruang di antara hukum."
Kael mengerutkan kening. "Ruang di antara hukum?"
Zelphyr menatapnya dengan penuh penilaian. "Kau memahami hukum dunia, bukan? Maka kau pasti tahu… hukum itu tidak selalu sejalan dengan keinginan manusia. Xenthar adalah tempat di mana hukum dunia bertabrakan, menciptakan celah di mana realitas bisa runtuh."
Kael mulai mengerti. Kota ini bukan hanya sekadar tempat biasa—ini adalah lokasi di mana hukum dunia tidak stabil.
Namun sebelum dia bisa bertanya lebih lanjut, Zelphyr menatapnya dengan ekspresi serius.
"Aku tahu mengapa kau datang ke sini, Kael. Tapi kau tidak akan menemukan jawaban yang kau cari… setidaknya, tidak di dunia ini."
Kael membeku. Dunia ini?
Sebuah pertanyaan besar muncul dalam pikirannya.
"Apa yang dia maksud dengan itu?"
---
Zelphyr melangkah mendekati mereka. "Kau mencari pemahaman tentang hukum, bukan? Kau ingin tahu asal-usul kekuatanmu?"
Kael mengangguk.
Zelphyr menghela napas. "Maka kau harus tahu… hukum dunia ini bukanlah hukum pertama yang pernah ada."
Kael dan Eldoria terdiam.
Zelphyr melanjutkan, "Dunia ini bukan dunia asli. Ini hanyalah salah satu dari banyak realitas yang diciptakan setelah kehancuran dunia yang pertama."
Kael merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Dunia ini… bukan yang pertama?
Zelphyr menatapnya dalam-dalam. "Dan kekuatan yang kau cari… bukan berasal dari dunia ini. Pemahamanmu berkembang bukan karena dunia ini mengizinkanmu, tetapi karena kau… tidak berasal dari sini."
Kael merasakan hawa dingin menjalar ke tubuhnya.
Eldoria menatapnya dengan mata membesar. "Kael… apa maksudnya?"
Namun, sebelum mereka bisa menggali lebih jauh, tanah tiba-tiba mulai bergetar.
Zelphyr mengerutkan kening. "Sepertinya kita tidak punya waktu banyak."
Dari langit yang tadinya cerah, sebuah retakan muncul—seperti kaca yang pecah di udara.
Dari dalamnya, sesosok bayangan besar perlahan keluar.
Zelphyr berbisik, "Mereka telah menemukan kita."
Dan dengan itu, misteri baru pun dimulai.