Kael merasakan getaran dalam dirinya yang semakin kuat. Hukum yang mengalir di dalam tubuhnya kini terhubung langsung dengan hukum yang ada di dunia ini. Setiap tarikan napasnya seperti mengandung energi yang mempengaruhi segala sesuatu di sekitarnya. Namun, meski ia telah melangkah lebih jauh dari sebelumnya, rasa takut dan keraguan masih menghantui benaknya. Di balik semua ini, ada sesuatu yang lebih besar dari yang bisa ia pahami.
Eldoria berdiri di sampingnya, cemas. "Kael, kau… kau tidak terlihat seperti dirimu lagi," katanya, suara gemetar karena khawatir.
Kael menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan aliran energi yang membanjiri dirinya. Ia merasakan sebuah kekuatan yang tak terkatakan—sesuatu yang jauh melampaui batas fisik dan mental manusia. Semua hukum yang ia coba pahami kini tampak seperti seutas benang yang saling terkait, membentuk sebuah jaringan yang lebih besar, lebih kompleks, dan lebih dalam dari yang pernah ia bayangkan.
Sosok berjubah itu berbicara lagi, suaranya dalam dan penuh makna. "Hukum dunia ini bukanlah sesuatu yang dapat kau kuasai hanya dengan kehendak. Ia menguji siapa yang berani menantangnya, siapa yang sanggup melewati batas pemahaman dan mencapai pencerahan hakiki. Tetapi ingatlah, setiap pemahaman yang kau capai akan membawa konsekuensi."
Kael menatap sosok berjubah itu dengan tatapan tajam. "Konsekuensi?" tanya Kael, sedikit ragu, tetapi matanya penuh tekad.
Sosok itu mengangguk. "Tentu. Setiap pemahaman yang mendalam akan membuka pintu baru, tetapi juga mengundang bahaya yang lebih besar. Ingat, Kael, kekuatan sejati bukan hanya tentang kemampuan untuk mengendalikan realitas, tetapi juga tentang mengetahui bagaimana cara bertanggung jawab terhadapnya."
Kael menggigit bibirnya, berpikir tentang kata-kata itu. Apa yang dimaksud dengan bertanggung jawab? Kekuatan tanpa batas mungkin dapat memberinya apa pun yang diinginkan, tetapi apakah itu berarti dia akan kehilangan lebih banyak dari dirinya sendiri?
"Saat seseorang benar-benar memahami hukum, mereka akan mampu mengubah dunia, tetapi perubahan itu tidak selalu datang tanpa harga," lanjut sosok berjubah itu. "Aku datang dari zaman yang sangat berbeda, di mana pemahaman ini hanya bisa dicapai oleh mereka yang telah siap untuk menanggung akibatnya. Aku adalah salah satu dari mereka."
Kael tertegun. "Dari zaman yang berbeda? Apa maksudmu?"
Sosok itu mengangkat tangannya, dan seketika langit yang semula terang berubah menjadi gelap. Kilatan cahaya muncul di langit, dan tanah yang mereka pijak perlahan berubah menjadi bayangan, memunculkan peta-peta yang mengalir dari zaman kuno. Kael bisa merasakan energi yang sangat besar bergema di sekelilingnya, seolah dunia itu sendiri membuka sebuah rahasia yang sangat dalam.
"Aku adalah salah satu dari mereka yang terpilih untuk memahami hukum-hukum pertama," kata sosok itu, suara beratnya menggema di udara. "Kami adalah penjaga pengetahuan, yang bertugas menjaga keseimbangan alam semesta dengan menguasai hukum-hukum primordial yang melandasi segala sesuatu."
Kael mengernyitkan dahi, kebingungan. "Penjaga pengetahuan? Primordial?"
Sosok itu mulai bercerita, mengungkapkan kisah panjang yang tersembunyi dalam sejarah yang terlupakan. "Pada zaman dahulu, ada kekuatan yang lebih besar dari yang bisa kau bayangkan, kekuatan yang mengalir melalui alam semesta, mengatur kehidupan dan kematian, cahaya dan kegelapan. Namun, ketika para penjaga ini mencoba menguasai kekuatan itu, mereka kehilangan keseimbangan. Banyak yang jatuh dalam pencarian mereka, tersesat dalam kekuatan yang terlalu besar untuk dikuasai."
Eldoria bertanya dengan suara lembut, "Jadi, apa yang terjadi dengan para penjaga itu?"
Sosok berjubah itu menatap mereka berdua dengan mata yang tampak penuh penyesalan. "Sebagian besar dari kami hancur, korban dari ambisi dan keinginan untuk menguasai hukum. Namun, ada sebagian yang masih bertahan, menjaga keseimbangan, menunggu mereka yang benar-benar siap untuk memahami dan melampaui apa yang telah kami capai."
Kael merasakan beban yang berat di dadanya. Pemahaman yang ia cari bukanlah sekadar untuk kekuatan atau kebijaksanaan semata. Ini adalah jalan yang penuh risiko, dan ia mungkin harus menghadapi bahaya yang tak terbayangkan untuk menguasai hukum sejati.
"Jadi, jika aku ingin mencapai pemahaman hakiki, aku harus siap menghadapi semua itu?" Kael bertanya, matanya kini penuh tekad yang lebih dalam dari sebelumnya.
Sosok berjubah itu mengangguk. "Kau akan menghadapi tantangan yang tak terhitung jumlahnya. Tetapi jika kau bisa bertahan, jika kau mampu mengatasi semua ujian yang datang, maka kekuatan yang kau peroleh akan melampaui segala sesuatu yang pernah ada."
Kael merasakan aliran energi itu kembali mengalir dalam dirinya, semakin kuat, semakin menggetarkan. Ia tahu bahwa jalan yang ia pilih bukanlah jalan yang mudah. Tetapi, jika ia ingin melampaui batas yang mengurungnya, ia harus melangkah lebih jauh, menembus batas pemahamannya sendiri.
"Apakah kau siap untuk melampaui dirimu sendiri?" tanya sosok berjubah itu sekali lagi, suaranya penuh tantangan.
Kael menatap Eldoria sejenak, melihat dukungan yang ada di matanya. Ia mengangguk mantap. "Aku siap."
Dengan keputusan itu, dunia di sekitar mereka bergetar sekali lagi. Sebuah gerbang besar terbuka di depan Kael, membawa mereka ke dalam dimensi lain, di mana ujian sejati akan dimulai.
Di balik gerbang itu, tersembunyi rahasia yang lebih besar dari apa pun yang bisa Kael bayangkan. Pemahaman sejati yang akan mengubah hidupnya selamanya—dan mungkin, dunia ini juga.