Bab 40: Langkah di Luar Waktu

Kael berdiri di tempat yang berbeda dari sebelumnya. Tidak ada batasan, tidak ada arah, hanya kehampaan yang berputar dalam siklus yang aneh. Namun, kali ini, ia merasakannya dengan cara yang berbeda.

Sebelumnya, waktu hanyalah sesuatu yang mengalir di sekelilingnya, tetapi sekarang, ia menyadari bahwa waktu bukan sekadar arus yang harus ia lalui—ia bisa mengubahnya.

Ia mengangkat tangannya dan merasakan denyutan halus dari hukum yang baru saja ia kuasai. Setiap gerakan jarinya menggetarkan realitas di sekitarnya, menciptakan percikan energi yang berpendar seperti serpihan kaca yang melayang dalam kehampaan.

"Sekarang aku bisa..."

Ia melangkah ke depan—dan dalam sekejap, ia melihat dirinya sendiri melangkah ke belakang. Namun, berbeda dari sebelumnya, kali ini ia tidak hanya melihat bayangan masa lalu atau masa depan. Ia adalah pusat dari aliran itu.

Ia berhenti dan berpikir.

Apakah ini yang dimaksud dengan memahami waktu?

Tiba-tiba, ruang di sekelilingnya bergetar. Sosok yang selama ini mengujinya muncul kembali, namun kali ini dengan ekspresi yang lebih serius.

"Kau telah melewati ujian," kata sosok itu. "Namun, pemahamanmu masih dangkal."

Kael menatapnya tajam. "Aku sudah memahami bahwa waktu bukanlah sesuatu yang linier, tetapi sesuatu yang bisa dibentuk. Apa lagi yang perlu kupelajari?"

Sosok itu tidak menjawab dengan kata-kata. Sebagai gantinya, ia mengangkat tangannya dan dengan satu gerakan, dunia di sekitar mereka hancur dan terbentuk kembali dalam sekejap.

Kael tersentak.

Bukan hanya ruang yang berubah, tetapi juga sejarahnya. Apa yang sebelumnya ada, kini menghilang, dan sesuatu yang baru muncul menggantikannya.

Kau bisa mengubah masa lalu...?!

Kael menatap sosok itu dengan keterkejutan. Jika ia baru saja memahami bagaimana waktu bekerja, maka entitas di depannya telah mencapai tingkat di mana waktu bukan lagi sekadar sesuatu yang bisa dimanipulasi—tetapi sesuatu yang bisa ditulis ulang sepenuhnya.

"Ini adalah perbedaan antara pemahaman dan penguasaan," kata sosok itu. "Kau baru mulai memahami, tetapi aku telah menjadi bagian dari hukum itu sendiri."

Kael mengepalkan tangannya.

"Jika kau bisa melakukannya," katanya, "maka aku juga bisa."

Sosok itu tersenyum samar. "Mungkin suatu hari nanti, tetapi tidak hari ini."

Seketika, dunia kembali berubah. Kael merasakan gravitasi waktu menariknya kembali ke realitas asalnya. Ia menutup matanya sesaat, membiarkan pemahaman yang ia peroleh meresap ke dalam kesadarannya.

Saat ia membuka matanya, ia sudah kembali.

Namun, sesuatu telah berubah.

---

Ranah yang Dicapai: Reality Shifter (Pengubah Realitas) → Domain Sovereign (Penguasa Domain) (Awal Pemahaman)

Perubahan pada Kael:

1. Pemahaman terhadap Waktu – Kael kini tidak hanya mampu merasakan waktu, tetapi juga mulai mempengaruhinya dalam skala kecil.

2. Manipulasi Temporal – Ia dapat mempercepat atau memperlambat aliran waktu di area tertentu, meskipun belum bisa menghentikannya sepenuhnya.

3. Eksistensi dalam Banyak Waktu – Ia dapat mengalami masa lalu, sekarang, dan masa depan secara bersamaan dalam tingkat terbatas, memungkinkan wawasan yang lebih dalam terhadap aliran realitas.

4. Fondasi Domain Waktu – Dengan pemahamannya yang berkembang, ia mulai menyusun dasar dari domainnya sendiri yang berhubungan dengan hukum waktu.

Kael belum mencapai tingkat penguasa waktu sepenuhnya, tetapi jalannya sudah terbuka.

Dan kini, ia tahu...

Bahwa batasan bukanlah sesuatu yang ada di luar dirinya, melainkan sesuatu yang harus ia pecahkan sendiri.