•• Chaos : Bagian III ••

"Zee, mereka membelah diri"

"Iya, Aku melihatnya"

-

Saat ini, Aku dan Tania masih bergelut melawan Dwarf fish yang terus menerus keluar dari pusaran air

Sihir ku tidak berguna setiap kali mengenai mereka, begitu juga dengan belati api Tania

-

"Tania, kau menemukan sesuatu!"

"Not yet, Sir!"

Shiiit, apa yang harus ku lakukan. Pedang yang sudah lama ku pakai kini hancur lebur menjadi debu hitam sejak saat itu

Begitu juga dengan Carlotta yang meminta ku untuk menempa sendiri senjata baru ku ketika dia mendorong kami berdua

Portal yang biasa kami buat pun tidak berhasil, Aku dan Tania terjebak di kota ini

Beruntung, sihir yang biasa kami gunakan tetap berkerja, hanya saja tidak bisa membuat portal untuk berpindah tempat

-

Kota salinan yang ku buat (realm), berbalut kabut dengan campuran sihir dari ku, Tania dan musuh

Seberapa keras kami mencoba menggunakan sihir ke arah musuh, seakan sihir pun tidak mempan

Sesuatu, pasti ada yang meregenerasi mereka, tapi dimana? Apakah ini ulah Camellya?

Seandainya kami bisa berkumpul, James, Max & Kelvin

James, ya dia diminta untuk menjaga Sky City

Max, Kelvin dimana kalian?

"Zee, awas!"

Saat Aku berpikir, gelembung air dari musuh kembali hampir mengenai ku

Untung saja sebelumnya nya Tania hanya terjebak tapi tidak terluka karena racun yang kini mulai terlihat

-

"Tania, lemparkan kembali belati mu ke udara"

"Yokaaaay, Sir. Foc aprindere"

"Scattering darkness, explozie pneumatica"

"Poarta iadului"

Tania pun kembali melempar belati nya ke arah mereka, menduplikasi belati menjadi hujan dan ku gerakan dengan tangan ku dari jarak jauh, bahkan Tania sekali lagi mencoba membuka gerbang neraka

Tapi, berapa kali kami mencoba, genangan air di atas gerbang kembali muncul hingga mereka mampu melewati nya dengan cepat

"Menyebalkan"

"Tidak berhasil"

"Iya, Aku tahu"

"Pardalote, apakah kau masih melihat nya di sekeliling kita?"

"Tidak"

"Bagaimana handphone nya, kau menemukan petunjuk?"

"Belum, Aku kesulitan menggunakan nya karena musuh terus melepaskan gelembung air"

"Belati mu, apakah hanya itu senjata mu, Tania?"

"Ia, hanya ini"

Pikiran ku sedikit kacau dan kami terus menerus bergerak menghindari serangan musuh

Portal dari sungai terus berputar, hanya saja belum terlihat musuh lain atau yang meregenerasi musuh yang ada dihadapan kami

Berpikir, ayo Zee kau bisa melakukan sesuatu, teriak ku dalam hati

"Tania"

"Yes, Sir"

"Arahkan terus menerus belati mu ke arah mereka"

"Baik"

Baiklah, Aku akan mencoba sihir ini

"Timp inghetat"

"Berhasil?"

"Belum"

"Whaaaat, mereka kembali bergerak!"

-

Ku coba memperlambat waktu agar mereka tidak bergerak dengan cepat, tapi lagi-lagi mereka terlepas dari sihir ku

"Zee, lihat"

"Apa?"

"Lihat portal kecil terbentuk"

Cahaya terlihat dari udara, namun kali ini sangat kecil berukuran seperti telapak tangan manusia

"Pardaloteeee!"

Pardalote melesat terbang mendekati ku, dan kemudian mengepak kan sayap nya kearah kami berdua

• New item, unlock

"Haaa, sayaaap!?"

Kami para pengguna sihir tidak terlepas dengan beberapa skill dan item yang muncul secara tiba-tiba

Tentu saja, Sky City of Einzbern adalah kota suci dimana beberapa penyihir menggabungkan pengetahuan canggih

Karena itu Aku pun dapat menggunakan benda-benda yang kami lihat setelah mempelajari nya

Tapi kali ini, sayap Pardalote menjadi ukuran besar berwana putih dengan corak hitam dan emas, hanya saja kami mendapat satu sayap yang terbagi dengan Tania

-

"Zee"

"Okay, kita lihat apa yang bisa kita lakukan sekarang"

"Njohuri, enhanced" merapal bersamaan

"I copetuar, enhanced"

-

Saat meningkatkan pengetahuan bersama, Aku dan Tania melesat dengan tiap-tiap satu sayap yang keluar dari bahu kami

Dengan kekuatan yang seimbang, akhirnya kami dapat bergerak dengan bebas sesuka hati menghindari gelembung air

"Agilitate, enhanced"

"Spini usori, explozie pneumatica"

"Poarta iadului, foc"

"Scattering darkness"

-

Dengan harapan kali ini duri cahaya yang berhamburan di bantu dengan belati berbalut api, Aku pun mencoba menggerakkan belati Tania ke udara untuk menghujani musuh, di tambah dengan gerakan yang kembali kami tingkatkan

-

"Tidak, mereka benar-benar bergerak secara taktis"

"Bagaimana dengan mana mu?"

"Tidak masalah, hanya saja, Aku mulai muak dengan mereka"

-

"Tania, miscare"

Aku menarik Tania dan berpindah tempat dengan cepat

Kali ini Aku mulai mengerti dengan apa yang harus ku lakukan

"Tania, kau ingat saat kita berada di Westfield London?"

"Haaa? Apa maksud mu?"

"Beku kan mereka dan kau buka gerbang neraka"

"Got it, Sir!"

-

"Okay, kita lihat kali ini"

"Foc"

"Scattering darkness, inghetat"

"Poarta iadului"

"Berhasil"

-

Seketika musuh membeku dan terjatuh ke dalam gerbang neraka

Tapi ...

"Zee, salah satu musuh melarikan diri ke arah pusaran air"

•••••

Sa fie continua ..