•• Chaos : Bagian IV ••

-

Ketika segerombolan dwarf fish jatuh ke dalam gerbang neraka, salah satu nya melarikan diri ke arah pusaran (portal)

"Zee, salah nya melarikan diri"

"Spini usori, inghetat"

Sial, gerakan nya begitu cepat

"Tania, arahkan handphone nya ke arah pusaran air"

"Yes, Sir"

Ini kesempatan kami untuk mendeteksi apa di balik pusaran air tersebut

Beberapa kali kami menggunakan sihir, tapi sihir yang kami gunakan tidak berhasil, seakan monster-monster itu immune

-

"Zee"

"Bagaimana, kau menemukan sesuatu?"

• New Boss detected, QOOBE

Sesaat kemudian

"Got damn it!"

"Zee, QOOBE"

-

Dari pusaran terlihat Boss dari monster sebelumnya, dwarf fish

"Jadi, selama ini kau yang meregenerasi mereka"

"Move speed, enhance"

"Tania, awaaaas"

-

Celaka, Tania terlalu ceroboh. Dia mendekati Boss dengan cepat

"Foc, poarta iadului"

"Se deplacer"

Sepertinya Tania tidak sabar untuk menyerang, sihir api dan gerbang neraka begitu cepat dia buka saat Qoobe bergerak ke darat

Mahluk seperti ikan lele berukuran besar dengan kedua tangan nya mengeluarkan racun mulai bergerak mendekati kami

Dengan sigap, lagi-lagi Aku berpindah untuk menyelamatkan Tania

"Se deplacer"

"Ha, dimana kita?"

"Aku rasa kita berada di jembatan"

-

Jembatan dengan cat berwarna merah menjulang tinggi, sebelumnya Aku mengira kami kembali ke London. Tapi kali ini ketika Aku mencari nama

"Eagle eye, enhance"

Terlihat tulisan cukup besar

"AMPERA"

"Apa?"

"Kita tidak jauh dari lapangan sebelumnya"

-

"Raspandire"

Seketika monster yang kini tidak jauh dari hadapan kami, Qoobe. Seperti memerintahkan sesuatu!

"Apaaa, berbicara!?" Aku dan Tania kali ini tidak percaya dengan apa yang kami dengar

-

Dari kedua tangan Boss monster, terlihat dwarf fish muncul yang mulai menyebar mengelilingi kami berdua

"Damn, tidak ada habisnya"

"Kali ini apa rencana mu, Zee!"

"Kita coba cara sebelumnya"

"Okaaaaay"

"Foc"

"Spini usori"

"Poarta iadului"

"Explozie pneumatica, scattering darkness, inghetat"

-

Serangan beruntun kami lancarkan, sihir api, gerbang neraka, belati yang berputar dan menghujani dwarf fish kemudian Aku kembali membekukan mereka, namun ...

"Apa? Berbuah menjadi telur!" Dan kembali ke wujud semula

Saat mulai membeku, Qoobe terlihat menyalurkan sihir racun yang dapat mencairkan es ku

Seandainya di sini ada James, mungkin dia dapat membantu mengikat Boss

Haaa, mengikat! Teringat apa yang sebelumnya James lakukan saat berada di kota suci

"Magia artificiala, Tania cepat lemparkan belati mu ke udara!"

"Move speed, foc"

"Cravata, inghetat"

"Zjarri"

-

Belati yang melesat bak busur panah mengelilingi qoobe, mengikat tubuh besar nya, tak cukup sampai di situ, Aku pun langsung membekukan nya dengan tambahan ledakan dari belati yang kami gunakan

Tapi harapan besar yang kami inginkan, kembali sia-sia

"Tidak"

"Zee, dia masuk ke dalam air"

-

Bagaimana mungkin di atas jembatan ini dia dapat masuk ke dalam air

"Sungai!"

"Apa?"

"Ini karena ada sumber air di dekat kita"

"Jadi, bagaimana cara mengalahkan nya?"

-

"Tania, berikan belati mu!"

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Menutup portal nya"

"Baiklaaaaaaah, Aku kembali bersemangat" Tania mengepalkan tangannya

-

"Magia artificiala, foc, caj"

Tania yang berada di belakang ku pun menyalurkan sihir api nya

"Spini usori, inghetat"

Langkah yang ku ambil kali ini merubah belati Tania menjadi dua buah pedang yang berbalut api

Saat mendekati Qoobe, sedikit mengindar dan menjatuhkan duri cahaya yang mengenai setiap genangan air di atas jembatan, membeku

-

"Berhasiiiiil!"

Kembali, kali ini ku pinta Tania untuk membuka gerbang neraka

"Tania, gerbang nya"

"Yokaaaay"

-

Sebelum gerbang neraka terbuka, Aku berpikir ini kesempatan untuk mempersempit ruang

"Ajakilp, inghetat, cravata, explozie usoara"

"Poarta iadului"

-

Monster yang ada di hadapan kami mulai mengeluarkan racun dan beberapa dwarf fish, tapi dengan cepat setelah merapal mantra, perisai waktu terbentuk dari sisi kanan dan kiri jembatan saat ini

Qoobe dan dwarf fish seketika membeku. Dengan tehnik sihir yang Aku tiru dari sihir James saat berada di kota suci, semua dwarf fish mulai terikat dengan Boss mereka

Ledakan cahaya pun terjadi, hingga akhirnya tiap bagian tubuh monster yang ada di hadapan kami terjatuh ke dalam gerbang neraka

-

"Zeeee, kita berhasil, yosh, huhu"

"Akhirnya"

-

Sayap Pardalote pada bahu kami pun menghilang sebelum berpendar dan menjadi bunga api

"Zee"

Jembatan dan dimensi mulai runtuh, sungai yang ada di bawah kami pun mulai berombak, bulan yang tadi nya terlihat sempurna mulai kelihatan semakin mencekam seolah bersiap jatuh

"Tania, realm nya mulai hancur"

"Iya, Aku tahu. Tapi lihat!" Sambil menunjuk sesuatu

• New Item, Emerald Stone

"Se deplacer"

Ku tangkap batu emerald dari monster yang baru saja kami kalahkan

"Absorb"

"Zee"

"Iya, Aku tahu"

Dimensi ruang dan waktu kota salinan pun mulai hancur

Portal mulai terbentuk di bawah kaki kami, dan ...

•••••