•• Chaos : Bagian V ••

Setelah berhasil mengalahkan Qoobe, Realm yang ku salin dari kota sebenarnya mulai hancur

Portal kembali terbentuk di bawah kaki kami

Di saat bersamaan, Aku dan Tania tidak bisa berpindah tempat dengan membuat portal lainnya

-

Tapi beruntung, batu Emerald sudah ada di tangan ku

"Tania"

"Yes, Sir"

"Mengikat, jangan sampai terpisah"

"Yokaaaay"

-

Tania sedari dulu menjadi teman ku sejak kecil, dimana Aku bertemu dengan nya saat berlatih menggunakan sihir di hutan

Carlotta yang juga menjadi guru bagi kami waktu itu, meminta agar kami berdua bahkan tanpa terkecuali James, Max dan Kelvin untuk selalu bersama

Ya, jelas saja. Kami menjadi murid terbaik bagi Carlotta untuk membantu menjaga kota suci Einzbern

Kota yang sejak ribuan tahun sebelumnya sudah ada dimana para penyihir agung tinggal dengan para elf dan yang lain nya

Einzbern menjadi kewajiban bagi Carlotta, tugas yang dia emban begitu besar dalam kurun beberapa ribu tahun ini

Rival abadi nya tak lain Camellya dan beberapa orang lain nya

Hanya saja, Camellya begitu sering muncul seakan menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan kota suci

Beruntung para penyihir yang lain selalu berhasil mengalahkan nya, ya setidaknya sampai hari ini

-

Sejak terkena sihir hitam, pedang ku hancur lebur menjadi abu. Yang bisa ku lakukan hanyalah menggerakkan dan menyalin senjata milik Tania untuk menyerang musuh

Tapi tidak begitu efektif mengingat kekuatan kami menjadi lemah karena pedang ku yang hancur

-

Entah bagaimana dan dimana item yang ku butuhkan untuk membuat pedang baru

Kini kami pun harus berjuang untuk itu, setidaknya bersama Tania

-

Portal semakin jelas terbentuk, lingkaran biru gelap terlihat di bawah kami

"Tania, jangan sampai terlepas dari ikatan sihir"

"Baaaaiiik"

Aku tidak mau berpisah dari Tania, dan kami pun tersedot ke dalam realm yang mulai terbentuk

• New Realm, Deep Sea

"Dimana kita?" Tanya Tania dengan bingung

"Entah lah"

"Zee, lihat!"

Kami pun melihat ke atas, jembatan dan kota sebelumnya terlihat dimana retakan terus berlanjut perlahan

Di bawah kota tersebut seperti terhalang dengan sihir yang tak lain selubung sihir (air) sedikit berombak

Di sekeliling kami terlihat begitu banyak ikan yang berenang secara acak seakan siap menunggu perintah untuk menyerang kami

Tapi bukan itu yang membuat kami takut, hanya saja apa yang ada di hadapan kami sekarang

• Monster detected, Dart Frog

"Zee"

"Ha, kodok beracun"

Puluhan manusia kodok terlihat jelas, corak di badannya berwarna biru dan hitam

"Tania"

"Belati mu"

"Siap"

Beberapa dart frog mulai menyerang, mereka mengeluarkan racun ke arah kami, dari tiap racun nya mengeluarkan bau yang menyengat

"Voal aer, enhance"

Tak tahan dengan bau racun, dengan cepat ku perintahkan sihir selubung udara untuk bernapas

"Kau tidak apa-apa?"

"Thanks, Sir"

Realm kali ini terbentuk dengan sendirinya, yang Aku rasa ini terjadi dari Boss sebelumnya

-

"Tania, Aku akan mempersempit ruang, gunakan belati mu tepat mengenai mereka dan di bawah kaki mereka"

"Got it"

"Timp inghetat, cravata"

"Poarta iadului"

-

Waktu terhenti beberapa detik dengan mengikat dart frog. Tania yang selalu membuka gerbang neraka, musuh dihadapan kami terjatuh tanpa berbuat apa-apa

Tapi sebelum gerbang neraka tertutup ...

• New Boss detected, Titium

"Haaah" Aku tersentak ke belakang beberapa meter

"Zee"

"Boss nya"

Salah satu dart frog menunggangi sesuatu yang berukuran besar dengan bentuk kodok beracun lain nya, hanya saja kali ini wajah nya tertutup dengan topeng dengan tongkat sihir dari pengendali itu sendiri

Genangan air dimana kami berpijak mulai beriak dengan cepat

Terlihat cahaya dari genangan air

"Apaaa, gelembung!?" Tersentak melihat sekeliling

"Tania, awas"

-

Selubung realm di atas kami terlihat berlubang

"Pardalote"

"Baiklah, iraha aktive"

"Okaaaaay"

Tanpa mau membuang waktu dimana musuh terus menerus muncul, setidaknya ini menjadi latihan bagi kami berdua untuk mempelajari dan cara mengalahkan musuh

Namun ...

"Aaaaargh"

"Taniaaa"

-

Di saat melesat dengan satu sayap yang keluar dari bahu kami, Tania terjebak di salah satu gelembung yang terbentuk dari genangan air

• Item, active

Emerald stone yang kami dapat keluar dari badan ku, berpindah ke arah Tania

Seketika, racun dari gelembung air kali ini seakan tidak melukai Tania sama sekali

"Haaaa, ternyata batu perisai racun! Tania gunakan batu itu sementara pada dirimu"

"Bagaimana dengan mu?"

"Lakukan hal yang sama, lemparkan setiap kali salah satu kita mulai terkena gelembung racun"

"Yokaaaay, noted Sir!"

"Yoooosh, kali ini Aku dan Tania tidak perlu takut dengan racun dari kalian"

"Foc, aprindere. Zee duri cahaya!"

"Okay, spini usori, cravata, inghetat"

"Pumnal a explodat"

-

Dengan pengalaman sebelumnya, Tania menyalurkan sihir api nya pada belati yang meledak

Seketika dari ledakan belati, ku gerakan percikan nya menjadi duri cahaya yang membekukan musuh dimana sebelumnya tiap dart frog yang terikat agar tidak dapat bergerak, tanpa ampun Tania kembali merapal hingga belati nya meledak kembali

•••••