•• Chronicles : Bagian V ••

"Baik lah, Aku harus mendapatkan benda yang ada di bawah tanah"

-

Di saat Zee dan Max sedang bergelut dengan aakman guardian, Tania masuk ke dalam salah satu pertokoan Casablanca

Hanya saja, benda itu ada di bawah tanah

-

"Tangga?"

Tania mulai menyelusuri, turun dengan hati-hati. Api menyala dari obor di tiap dinding, menjadi penerang bagi nya

"Okay, meskipun kalian padam, Aku tidak akan khawatir dengan itu"

Tanpa mengetahui apa yang akan dia temui nanti, kemudian Tania turun sedikit lebih cepat

"Zee, Max. Tunggu, Aku akan cepat kembali!"

-

Ujung tangga mulai terlihat, ruangan bawah tanah cukup luas melingkar tanpa apapun, dari tiap dinding diruangan itu nampak ukiran tulisan kuno dengan gambar tidak jelas dan diruangan itu kosong terkecuali satu altar yang ada tepat di tengah ruangan, di atas nya terlihat batu hitam berbentuk bundar melayang naik turun secara perlahan

"Batu?"

• Obsidian, found it

Tania melihat layar handphone yang dia pegang, titik sihir itu tepat ada di depan nya

"Max, ternyata yang kau rasakan adalah batu ini. Tapi untuk apa benda seperti ini ada di sini?"

Tanpa pikir panjang, dia pun mencoba mengambil dan memasukkan ke dalam tas yang dia bawa

Namun sesuatu mulai terjadi saat Tania menyentuh batu itu

"Oh, shit! Gempa?"

Terasa seperti gempa kecil, pasir dari atas langit-langit berjatuhan di atas kepala nya

Ruangan yang sebelumnya redup, kini terang benderang karena semua obor menyala

Desir angin terasa, bau menyengat masuk ke hidungnya tanpa permisi. Gambar pada dinding bergerak, tiap gambar itu kini berdiri di depan Tania

"Oh, ku kira kalian hanyalah lukisan hias, ternyata kalian penjaga tempat ini! Okay-okay" memasang kuda-kuda

Belati di kedua tangan mulai membara, tanpa mengetahui musuh tidak mempan terhadap api, Tania mulai bersiap untuk melawan

Aakman mulai bergerak dengan aneh, memukul-mukul tanah dengan tongkat

Bola api mulai kelihatan dari tongkat mereka, bergerak pelan dan kemudian ...

"Ciiiiih, bola api!"

Bergerak menghindari itu, Tania mulai membalas

"Foc"

Belati berkobar, kedua tangan nya bergerak cepat melempar belati ke arah mereka, tapi ...

"Haaaaa, fu** off, bagaimana mereka! ..."

Salah satu aakman kembali melempar beberapa bola api ke arah Tania

Mencoba menghindari itu, bola tersebut malah meledak seperti bunga api

• Defense active

"Haaaaa?"

Layar handphone memperlihatkan keterangan selubung api aktif, dengan tanda lain nya (obsidian)

"Heeei, jadi Emerald Stone tahan terhadap racun, dan kini obsidian menahan api?"

Menyadari hal itu, Tania mencoba kembali menyerang mereka

"Foc, explodat"

Belati api kembali melesat, bersentuhan, mencoba meledakkan tubuh mereka

Beberapa aakman mengalami sedikit cedera, namun dari percikan api itu, tubuh mereka kembali menyatu seperti semula

"Damn it, Aku benci monster yang regenerasi"

-

Sebelumnya, Max mengatakan untuk tidak menggunakan sihir api karena mereka tahan terhadap itu, tapi seperti yang lain ketahui Max tidak sepenuhnya bisa menjelaskan sesuatu dengan baik

-

"Zee, Max. Hei, halo! Kalian di sana? Apa yang terjadi, kenapa Aku tidak bisa menghubungi mereka?"

Bertarung di ruangan yang sempit seperti ini, tidak memberi keuntungan bagi Tania

-

Aakman kembali bergerak, mengitari Tania sambil mengarahkan tongkat ke arah nya

Dari ujung tongkat, terlihat mata yang kini terbuka

Dengan mantra tidak jelas, mata itu berubah menjadi warna merah. Cahaya kemerahan mirip laser melesat

"Aaargh, kalian. Benar kah?"

Dengan emosional, Tania mencoba kembali membalas

"Bird's of a feather, explodat"

Terang saja, belati menyebar begitu banyak menyentuh ujung tongkat sihir itu kemudian berubah menjadi bulu burung kecil kemerahan, meledak seperti bunga api

Hal yang tidak diketahui oleh Zee dan Max, tiap ujung tongkat terluka parah karena ledakan yang terjadi

Bukan karena tahan terhadap api, tapi rupanya ada yang menahan akan hal itu, ya ujung tongkat dengan satu bola mata

-

"Zee, Max kalian dengar Aku? Jika kalian bisa mendengar ku, gunakan sihir kalian tepat mengenai bola mata dari tiap ujung tongkat yang mereka gunakan untuk menyerang!"

Kembali lagi, tidak ada jawaban dari ujung sana

"Shiiit, komunikasi terhalang"

Ruangan mulai bergemuruh, langit-langit ruangan itu mulai runtuh

Dengan waktu bersamaan, lingkaran hitam terbentuk dibawah kaki Tania

"Haaaaa, domain"

• Enemies power up detected!

"Benar kah? Kalian mencoba menyudutkan ku!"

Bayangan di tanah mulai bergerak, mencoba mengikat bayangan Tania agar terjerat

Namun, sebagaimana penyihir tipe api menjadi kelebihan nya untuk membuat kaki nya ikut berkobar untuk menghalau bayangan tersebut sambil bergerak

"Hei, rupanya kalian mencoba menggunakan trik kotor!"

-

"Zee, Max. Aku yakin kalian benar-benar membutuhkan ku!" Sedikit tersenyum meledek teman nya

•••••