"Ciiiiih, kenapa ruangan ini terlalu sempit"
-
Setelah mengambil Obsidian di atas altar dan entah mengapa batu tersebut ada di atas sana, Tania tanpa pikir panjang mengambil dan memasukkan nya ke dalam tas yang dia bawa
-
"Foc, explodat"
Karena merasa yakin, dia kembali mencoba mengganggu kekuatan sihir dari tongkat dari aakman
Belati api mengarah kembali, menargetkan bagian atas tongkat
"Okay, Akan benar-benar ku ledakan mata menjijikan itu"
-
Hanya saja, kini aakman mencoba menyerap sihir api Tania
Belati nya kini lenyap, ledakan mulai tidak mempan seakan mereka mencoba menghisap itu
"Tidak, mereka mahluk yang sedikit berpikir. Apa yang harus ku lakukan!"
• Di sisi lain
"Tania, jika kau mendengar ku, cepat lah kembali! Kami membutuhkan sihir mu"
"Zee, terus lakukan itu. Aku akan membantu mu untuk mengalihkan mereka, terus lah mencoba berkomunikasi dengan Tania"
"Tentu Max!"
-
Ruangan bawah tanah tidak cukup luas bagi Tania, bertarung jarak dekat bukan keuntungan bagi nya karena dia menggunakan belati untuk dilemparkan seperti sedang menembak ke setiap musuh
Dan berbeda dengan Zee, akurasi Tania tidak begitu baik meskipun sedikit banyaknya mendekati
"Zjarrfikës"
Karena sadar akan hal itu, Tania mencoba menggunakan sedikit trik untuk melukai mereka
Belati api dilepaskan, bergerak cepat melewati mereka dan lalu kembali mengenai tubuh belakang aakman kemudian meledak
"Yes, ternyata hal itu benar-benar layak di coba!"
Bagian punggung aakman mulai terluka, teriakan mereka kini terdengar
Suara gemeretak menakutkan, terlihat jelas mereka tampak marah
"Oh, No ..."
Dengan cepat, mereka memberikan serangan balik dari segala arah
• Dodge skill, active
Mengetahui hal itu, Tania mencoba menghindari dengan gaya
"Move speed, dodge enhance"
Bergerak cepat, menghindari dan karena dia tahu jika dia sedang sendirian, Tania berpikir dengan keras menganggap ini menjadi latihan bagi nya sekaligus
"Seperti nya, Aku harus keluar dari ruangan ini"
Melihat sekeliling, Tangga!
"Oh, Damn it, kenapa tidak dari tadi!"
Aakman yang mengetahui niat nya, kembali mengarahkan tongkat ke arah nya, serangan kali ini tidak begitu kuat lantaran bola mata dari ujung tongkat sebelum nya menyala ledakan kecil
"Again! Kalian, hei Aku sendirian. Bagaimana bisa kalian begitu kejam terhadap ku!"
Tapi, Tania tidak boleh terkecoh dan harus mengambil kesempatan sekecil apapun itu
"Qethje zjarri, levizje e shpejte"
Aakman yang terus-menerus memojokkan Tania di ruangan sempit, yang dia pikirkan kini hanya satu, meninggalkan tempat itu untuk wilayah bertarung lebih luas. Dia membuat seluruh tubuhnya berkobar seperti terbakar api, bergerak cepat
Tentu saja ini perlu dia coba, elemen api bisa bergerak cepat di manapun seperti elemen lain nya yang layak dia coba
Bergerak cepat melewati mereka, mengarah kembali ke arah tangga, dan .....
Ledakan terjadi, salah satu pertokoan meledak karena ulah Tania
-
"Taniaaaaaa!"
"Zeeeee, Maaax!"
"Orang gila, apa yang kau pikirkan? Meledakkan pertokoan bukan dari rencana kita!"
"Dan itu harus ku lakukan karena....! Hei, mereka lagi!"
"Fulgi de zapada" mematikan api, Tania
"Thank, Zee"
"Sorry, lupa hahaha"
"Kau ingin membakar kami rupanya!"
-
Aakman dari bawah tanah sebelum nya mengikuti dari belakang setelah ledakan
"Oh, Tidak. Mereka mengikuti ku"
"Haaa, di bawah sana?"
"Seperti yang kau lihat, Max"
"Fokus"
"Yes, Sir!"
-
Akhirnya, Tania sudah berada di dekat kami. Dan kali ini, Aku rasa akan seimbang dengan mereka
Aakman masih pada posisi kombinasi sihir, bola api terlihat kembali seperti sebelumnya yang akan melayang ke udara menjadi gelap dan menghujani kami seperti air hujan berwarna hitam
Tania, kembali membuat kaki nya terbakar
"Kalian butuh Aku?"
"Apa?" Tanya ku pada Tania
"Dan itu tentu saja, cepat Tania!" Max mendesak
"Flacari" sambil mengarahkan tangan nya ke arah kaki ku dan Max
"Hei, ini keren dan ouhh ouhh, panas"
"Max, ayolah"
"Hahaha, Aku becanda"
Duri cahaya sebelumnya sudah tidak begitu efektif melihat aakman terus melancarkan aksi nya untuk menutupi cahaya di tanah
Dengan bantuan Tania, kini kami tidak perlu khawatir dengan hal itu dimana bayangan yang mencoba menjerat tidak bisa menggapai kami bertiga
-
"Spini usori"
"Foc"
"Fryma e AAL"
Mencoba untuk kompak, duri cahaya menyebar bergandengan dengan api dari sihir Tania, begitu juga pedang Shamshir milik Max menambahkan kecepatan untuk bersentuhan dengan musuh. Gesekan udara terjadi menciptakan percikan api tambahan dari itu
"Hei, jangan menggunakan sihir api?"
"What? Kenapa tidak?"
"Itu tidak akan berguna!"
"Max, perhatikan!"
Tania menggerakkan penggabungan sihir kami, memutar dari jarak jauh dengan gaya, dan kemudian ...
"Hei, bagaimana bisa itu terjadi?" Tanya Max pada Tania
"Aku menyadari nya saat berada di bawah tanah untuk mengambil benda yang kau rasakan sebelumnya, Max"
"Oh, benar kah!"
•••••