Setelah mengetahui cara untuk memperlemah kekuatan mereka, Tania melancarkan aksi nya, kembali menargetkan bola mata di ujung tongkat setiap musuh
"Kau lihat Max!"
"Waaah, terbaik. Aku tidak menyangka hal itu bisa terjadi!"
"Huh, kau saja yang bodoh"
"Hei, ayolah"
-
Aakman guardian tampak begitu marah, memanggil kawanan lebih banyak lagi
Segerombolan besar mahluk itu terus muncul dari portal, tentu saja dengan tongkat yang masih utuh
-
"Dan kau membuat mereka marah"
"Oops, Sorry"
"Tapi tenang, kekuatan kita bertambah" Max dengan semangat
"Dan tentu saja karena ada Aku!"
"Tania, jangan terlalu percaya diri dulu, kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?"
"Yes, Sir"
-
Aakman guardian kembali berkumpul, memback-up kombinasi sebelum nya. Tongkat mata yang sudah terluka kini hanya bisa memanggil api yang tidak begitu kuat
Tapi mereka yang baru muncul membuat kombinasi sihir tidak sama seperti sebelumnya
Mereka membuat barisan sejajar, sedikit jongkok dan sebagain berdiri sambil mengarahkan tongkat nya ke arah kami
Bola mata berputar-putar dan kemudian melihat kami bertiga
-
"Tidak, apa yang sedang mereka rencanakan?"
Cahaya kemerahan dari bola mata mulai nampak, dan ...
"Oh, tidak mereka melakukannya lagi" ujar Tania
"Apa!"
"Flacari"
Tania mencoba memperkuat kobaran api dikaki kami
"Shpejtoni levizjen"
Begitu juga dengan ku yang menambahkan kecepatan gerakan kami bertiga
Tania bergerak seperti api yang menyembur, Max bergerak bercampur pasir, dan begitu juga dengan ku yang ikut andil untuk membantu teman-teman ku
Hanya saja, gerakan tembakan dari bola mata tersebut mencoba mengimbangi gerakan kami bertiga
• Dodge skill, active
Setidaknya dengan tambahan sihir api, tidak begitu sulit untuk menghindari itu
Melihat dan mengangguk bersamaan, kami mencoba untuk membalas serangan
"Zee, duri cahaya mu, kali ini kau lempar ke atas, Aku butuh itu!"
"Haaa, baik Tania"
"Max, lemparkan senjata mu!"
"Okay, Shamshir terbang lah"
"Spini usori"
Max melempar senjata nya ke udara, dengan cepat ku tambah kan duri cahaya ke udara, membalut senjata milik Max. Tania bergerak sangat cepat, belati yang dia pegang kini bersatu dengan senjata milik Max dimana kini terang benderang
"Okay, Akan ku coba hancurkan tongkat menyebalkan itu" Tania dengan semangat
"Timp inghetat"
Mengambil kesempatan, membekukan waktu untuk Tania bergerak dengan apa yang akan dia coba!
"Zjarr i ndezur"
"Waaaah, kau hebat Tania" ujar Max
Tania bergerak cepat dimana tubuh nya penuh dengan selubung api, memegang senjata Max dari kedua sisi tangannya, duri cahaya melebur menjadi partikel cahaya, kini Tania menjadi gasing api
Bergerak sangat cepat, mengarah pada kombinasi sihir aakman dan mematahkan semua ujung tongkat tersebut dengan gila
"Berhasil" berucap dengan kompak
Hal itu pun membuahkan hasil, serangan musuh berhenti seketika
"Kau lihat, jika bertemu dengan mereka, ledakan bola mata itu dan patahkan tongkatnya seperti tadi" dengan sedikit sombong
"Waaaaah, hebat-hebat" Max memberikan tepukan
"Jadi, bukan hanya Aku yang suka pamer?"
"Hahaha, sorry"
Tanpa tongkat, kekuatan aakman guardian melemah
Dan sekarang mereka mencoba bergerak tanpa itu sambil mengarahkan tangan mereka ke arah kami
-
"Apalagi yang akan mereka coba?"
"Zee, sedari tadi mereka terus bermunculan?" Tanya Tania
"Ya, dan mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkan sesuatu dari kita!"
"Dan kau bisa menghanguskan mereka semua?"
"Itu akan menghabiskan mana ku dengan cepat!"
"Tapi itu jalan satu-satunya"
"Apa yang kau pikirkan?"
"Seperti biasa, tanpa tongkat dan sebelum aakman kembali muncul terus menerus dari portal itu, mari ledakan mereka sekaligus!"
"Hei, tanpa Aku?"
"Tentu dengan tambahan kekuatan mu, Max"
"Baiklah, Aku pun punya rencana"
-
Bayangan dari tanah sudah tidak ada, kombinasi sihir yang mereka lakukan sebelumnya sudah bisa kami atasi dengan baik
Ya, akhirnya kami mengetahui kelemahan mereka!
Yang harus kami pikirkan hanya satu, menutup portal di ujung sana
"Max, kau bisa mengumpulkan mereka di satu titik?"
"Bisa!"
"Tania, saat max mengumpulkan mereka di satu tempat, ikat mereka dengan sihir api mu"
"Siap"
"Okaaay, Aku yakin kali ini kita bisa menghentikan mereka secara keseluruhan!"
-
Aakman kembali merapal tidak jelas. Hujan api jatuh dengan derasnya
"Oohh, bagus ini yang ku tunggu" Tania dengan senyum sinis nya
-
"Thith forcën, foc, zjarri I ndezur"
"Ha, Max sekarang badai pasir mu!" Teriak ku pada Max
"Okaaaaay, Tania. Habisi mereka!" Teriak Max
"Timp inghetat"
"Fryma e AAL"
-
Kali ini, kami kembali menyatukan kekuatan bersamaan dan memfokuskan pada Tania
Tania menghisap kekuatan api karena dia membutuhkan kekuatan mana lebih banyak. Api berkobar sangat panas, tubuh nya diselimuti kekuatan sihir menjadi gasing api seperti sebelumnya. Ku coba hentikan waktu bercampur kekuatan badai pasir milik Max, mengumpulkan mereka di satu titik.
Tania melesat dengan cepat melibas mereka tanpa ampun
-
"Portal nya! Max, ulangi badai pasir mu!"
"Apa yang ingin kau lakukan?"
"Menutup, kalau bisa menghancurkan portal itu!"
"Siaaaaaaaaaaaap!"
"Fryma e AAL"
"Spini usori, inghetat"
Tania menyadari apa yang ingin ku lakukan
"Poarta iadului"
-
Badai pasir terbentuk kembali lebih besar, duri cahaya melesat ke dalam badai tersebut mengarah ke arah portal dan es menjadi lebih padat karena bantuan pasir Max
Tak hanya itu, yang kami tunggu dari awal, gerbang neraka
Tania menambahkan gerbang neraka di bawah portal
"Inghetat, shtyrje"
"Zeeee" teriak Tania ke arah ku
-
Portal membeku, ku dorong portal itu ke arah gerbang neraka
"Taniaaaaa!"
"Inchideti portalul"
Tania menutup gerbang neraka setelah portal masuk ke dalam nya
• Di sisi lain tanpa sepengatahuan kami ...
"Ooooh, kekuatan sihir kalian mulai meningkat!"
Ternyata Camellya memperhatikan kami dari awal, dan kemudian meninggalkan kami begitu saja
-
"Yeeeeey, akhirnya selesai!"
"Kau hebat, Tania" Max dengan bangga
"Thanks, Tania" ucap ku
•••••