"Max, apa yang kau lakukan?"
"Tidak ada, hanya memperhatikan beberapa orang yang ada di bawah sana"
"Dasar cabul!"
"Tania, Tania, Tania ...!"
"Hayooo, kalian mulai lagi?"
-
Ketika berada di sini, kami kembali berpenampilan seperti manusia normal
Hanya saja, kali ini Jepang benar-benar berbeda, jika saat berada di Suzhou, China. Di sana banyak orang-orang yang menurut ku cukup sopan, melihat dari atas tower ini menggunakan mata elang, Aku juga merasakan hal yang sama, tapi ...!
Seperti apa yang dikatakan Tania, Aku pun merasakan aura nya bercampur dengan sesuatu yang tidak bagus!
-
"Max, kau melihat atau merasakan sesuatu yang sedikit berbeda di sini?"
"Bagaimana cara menjelaskan nya, hanya saja, Aku mencium bau darah!"
"Jadi benar ini bukan hanya perasaanku saja"
-
Tania mendekati ku
"Zee, mau mencoba untuk mencari spot crafting weapon?"
"Baiklah, mari kita lihat melalui handphone!"
-
Aku pun menggunakan handphone, di Tokyo ternyata bisa mengunjungi Samurai museum di distrik Kabukicho, Shinjuku
"Tania, Max kita akan berpindah ke Samurai museum Kabukicho, Shinjuku"
"Museum? Apa yang harus kita lakukan di sana?"
"Hal pertama yang akan ku lakukan di sana, mencoba crafting senjata, sepertinya kali ini Aku memilih Katana!" Sambil memperlihatkan gambar melalui website pada Tania juga Max
"Wow, ini berbeda dengan gaya mu sebelumnya? Kau yakin memilih Katana ketimbang pedang seperti penciptaan Carlotta saat berada di hutan kota suci Einzbern?"
"Seperti yang kau lihat dari gambar. Aku pun menginginkan hal baru dalam bertarung!"
-
Obsidian, gulungan kertas! Kali ini harapan ku bisa menggunakan senjata dengan gaya ku sendiri!
"Mau bergerak sekarang?" Tanya Tania seperti tidak sabar
"Jika kalian tidak keberatan?"
"Aku baik-baik saja, sebelumnya saat berada di jet pribadi penciptaan mu, kita punya cukup waktu untuk istirahat, kita juga sejak pagi setelah terlepas dari domain Qiulong Juë tidak melakukan apa-apa?"
"Bagaimana dengan mu, Max?"
"Aku siap!"
"Okay, kalau begitu kita akan bergerak 15 menit dari sekarang?"
"Yes, Sir!"
Butuh sedikit waktu untuk menyalin dimensi sebelum berpindah ke Kabukicho
Selain itu, karena bau darah yang aku rasakan meskipun kami berada di real zone, ini benar-benar membuatku tidak nyaman
"Baru kali ini, dari beberapa tempat Aku tidak pernah merasakan bau darah yang begitu menganggu!"
"Begitu juga dengan ku!" Max menjawab Tania
"Kita akan cari tahu apa penyebabnya, namun yang pertama harus kita lakukan, sebelum monster muncul di sini, Aku harus menciptakan senjata ku!"
-
Setelah beberapa detik berbicara seperti itu, Pardalote muncul dari portal kecil
"Long time no see, Pardalote" Tania menyapa burung kecil itu
Pardalote pun terbang seakan meminta kami untuk mengikuti nya
Percikan garis sihir terlihat sekilas sebelum kemudian menghilang
"Kalian siap?"
"Baik!"
"Dimensiunile sunt deschis!"
Dengan cepat menyalin dimensi bertepatan manusia dibawah tower sedang tidak terlihat
Kami bertiga terbang mengikuti Pardalote, dia menuntun kami untuk menuju ke arah titik sihir
"Mungkinkah tujuan kita sama dengan burung ini?"
"Sepertinya begitu, ikuti saja"
Menggunakan sayap Pardalote untuk terbang, Max ikut menggunakan sihir nya untuk menutupi keberadaan kami, sihir kamuflase yang selalu dia gunakan contohnya saat berada di Maroko
Setelah menyalin dimensi, bau darah semakin menyengat sangat kuat
"What the hell, can you see that?" Tania menunjuk ke arah bawah jalanan
Terlihat banyak jejak merah percikan darah di beberapa titik jalan
"Mungkinkah banyak terjadi pembunuhan?"
"Bisa jadi, tapi apakah itu darah manusia atau lain nya?"
"Kau ingin Aku mengecek langsung ke sana?"
"Tidak perlu, jangan berpisah Max"
"Baiklah jika itu mau mu"
-
Untuk sementara, Ku abaikan apa yang kami lihat. Fokus pada satu hal sebelum kami mencari tahu secara detail dengan apa yang terjadi!
Melihat keadaan sekeliling, terlihat bangunan besar, samurai museum Kabukicho, Shinjuku
"Se deplacer"
Dengan keadaan semua akses untuk masuk tertutup, di dalam dimensi salinan tanpa ragu ku gunakan sihir ku
Berpindah dari luar menuju ke dalam bangunan dengan cepat
-
"Wah, begitu banyak armor set di dalam sini"
"Tentunya berbeda dengan Jirah yang biasa kita pakai saat berada di kota suci Einzbern ataupun di dalam hutan"
"Dan ini sebagai bukti sejarah peradaban -+700 tahun yang lalu"
"Hm, akhir-akhir ini kau suka membaca!"
"Setidaknya Aku harus tahu asal usul atau hal lain nya, Tania"
"Ya, seandainya satu orang di antara kita pun melakukan hal yang sama"
"Maksudmu, Aku?" Max menunjuk dirinya setelah mendengar ucapan Tania
"Kau merasa? Kalau begitu bagus lah"
"Jika kau bukan teman ku, sudah ku pukul kau Tania"
"Silakan saja kalau bisa!"
-
Pardalote mendekati ku, berputar satu kali dan meminta ku mengikuti nya kembali!
Terlihat sebuah senjata, Honjo Masamune, Katana terkuat yang pernah dibuat
Apakah Aku harus menyatukan obsidian dan gulungan kertas dari Suzhou pada benda yang ada di depan ku ini?
Jika itu harus, Aku rasa kekuatan sihir akan benar-benar kuat pada senjata tersebut!
•••••