•• Magical Essence : Bagian VIII ••

Ketika ular milik Max berhasil menjerat salah satu Ghoul, tebasan sihir angin Kelvin berhasil mengenai salah satu kaki Ghoul itu

Dengan cepat karena aba-aba Kelvin, Tania membakar bagian anggota tubuh Ghoul tersebut agar tidak bisa regenerasi

Menyadari itu, Aku pun mengambil inisiatif

"Inghetat, spini usori"

Membekukan bagian tubuh Ghoul, dan meledak kan nya dengan duri cahaya

Ghoul itu merintih kesakitan, dan jelas saja dia tidak bisa berbuat apa-apa

-

Ghoul dengan cambuk di tangan nya mulai membalas serangan kami, dia melancarkan aksi nya

"Cambuk neraka, serang!"

Cambuk dengan api hitam memanjang tanpa batas mengarah ke arah kami

"Poarta iadului"

Melihat aksi Ghoul tersebut, Tania membuka gerbang neraka milik nya, dengan waktu yang tepat cambuk tersebut terjebak di dalam nya dan kemudian

"Foc"

Mengambil kesempatan itu, Tania memutus cambuk Ghoul

"Pemukul baseball, serang!"

Pimpinan kelompok tak membiarkan kami bergerak bebas, dia memerintahkan pemukul baseball nya menghantam ke arah kami

"Se deplacer"

Ku arahkan tangan kiri ku ke arah Tania untuk memindahkan nya di samping ku

"Thanks, Sir"

"Kau harus melihat balasan musuh dengan teliti, mereka tidak membiarkan kita menyerang dengan bebas!"

"Baik"

-

Di saat bersamaan realm dimana kami berada bergerak tidak normal, semua bangunan mirror, bergerak-gerak sendiri, bahkan aspal dimana kami berdiri pun bergelombang membuat posisi kami terbalik seperti kepala di kaki, kaki di kepala

"Zee, bagaimana ini?" Teriak Max

"Anti gravity, active!"

Menyadari hal itu, dengan cekatan ku aktifkan anti gravity agar kami pun bisa mengimbangi pergerakan realm

-

"Ini baru pertama kali nya!" Bisik Tania

"Iya, Aku tahu. Mereka musuh yang kuat, berhati-hati lah!"

-

"Rising storm"

Kelvin kembali memberikan serangan, tebasan pedang nya menyisakan angin biru

Berhubung realm saat ini tidak normal, angin tersebut menyerang secara acak ke sana kemari

Melihat itu, sebagai anak Avalon ku gerakan sihir milik Kelvin dimana kami sebagai anak Avalon memiliki akurasi yang tinggi

"Spini Usori"

Ku tambahkan duri cahaya di dalam nya, angin milik Kelvin bercampur dengan kekuatan dari sihir ku mendekati musuh

-

"Fryma e AAL"

Mengambil kesempatan, Max menghalangi pandangan ghoul tersebut dengan angin pasir milik nya

Sihir Kelvin berhasil mengenai salah satu Ghoul, melukai tubuh Ghoul tersebut hingga bagian tubuh nya bercerai berai

"Tania ..." Teriak ku

Tania dengan cepat bergerak, melempar belati api nya tanpa henti

"Foc"

Belati api milik Tania ikut membakar bagian tubuh yang terlepas, menghanguskan nya

-

Hanya saja, mungkin karena merasa terpojok ketiga Ghoul itu saling berdekatan satu sama lain, dan kemudian ...

"Apa, mereka menyatu?" Teriak Tania di dekat ku

Bagian tubuh mereka yang sebelumnya terluka kini mereka menyatu dengan satu bagian tubuh utuh, namun memiliki tiga kepala

-

"Tidak, mereka seperti monster anjing berkepala tiga!" Max sedikit panik

"Zee, apa yang harus kita lakukan!"

"Mengepung!"

"Mengepung, maksud mu mencoba kembali memojokkan mereka?"

"Iya, itu maksud ku!"

-

"Bagus lah, dengan begitu kita bisa mengalahkan mereka secara langsung tanpa mesti mengalahkan satu persatu!"

"Wah, ide bagus! Kau pintar Kelvin!"

"Dan hanya kau yang bodoh, Max" balas Tania

-

Mengetahui Ghoul menjadi satu, ku gunakan komunikasi telepati pada tiga teman ku di sini

"Max, Tania, Kelvin! Aku akan meletakkan duri cahaya ku di beberapa titik tanpa sepengetahuan mereka, dan ketika mereka terjebak di dalam nya, gunakan sihir kalian! Dan Tania, buka gerbang neraka ketika Aku memberi aba-aba!"

"Yes, Baby! Siap!" Tania menjawab komunikasi ku

-

Tidak tahu seperti apa kekuatan mereka yang kini menyatu, namun ini menjadi kesempatan besar dimana bisa mengalahkan mereka sekaligus

-

"Black saw, pemukul baseball, cambuk neraka!"

"What the f**! Mereka menggunakan ketiga senjata secara bersamaan?"

"Max, lilit senjata mereka dengan ular mu"

"Yokaaay"

-

Kami berempat bergerak bersamaan dengan cara mengelilingi Ghoul tersebut

Walaupun realm sedikit menyusahkan kami yang selalu bergerak secara acak, tapi setidaknya kami tetap bisa berada di satu titik

Hanya bagian bawah kaki saja bergerak, namun dengan api Tania yang sudah berkobar di sepatu kami berempat, kami dapat mengimbangi pergerakan tanpa merasa terganggu akan itu

-

Senjata mereka masuk ke bawah kaki mereka

"Hati-hati, kita tidak tahu senjata mereka akan muncul dimana?"

"Yes, Sir!"

-

Aku mencari petunjuk untuk itu, pandangan ku berkelana ke sana kemari untuk melihat semua pergerakan senjata musuh

"Eagle eye!"

Beruntung sebagai anak Avalon, penyihir cahaya dan es, kami harus bisa menggunakan pengelihatan untuk melakukan tembakan secara akurat dan lain nya

Masih dalam komunikasi telepati, Aku mendapati pergerakan senjata musuh

-

"Tania, Max, Kelvin senjata mereka menargetkan kaki kita, berhati-hati lah!"

•••••