Waktu malam masih berlalu, sejak kejadian dimana kami terpental ke kota London, Inggris
Petualangan terus berlanjut hingga saat ini, pencarian batu sihir, diharuskan untuk membuat senjata dan memperkuat senjata itu sendiri
Bertemu dengan Qiulong Juë ketika berada di Suzhou, kedua senjata milik teman ku akhirnya mendapatkan BUFF dan sihir Tania juga Max sedikit banyaknya mendapatkan modifikasi
•• Saat ini
Memonitor Shinjuku, Tokyo dan juga mencari batu cyanite untuk penguatan sihir es pada Shiroi Yuki, membuat ku penasaran
Melihat lacak dengan cara menyambungkan koneksi melalui satelit, batu tersebut tidak terlihat yang Aku pikir mungkin saja berada di suatu tempat seperti toko waktu di Suzhou untuk mendapatkan abundant fragments
-
"Zee, mungkin kah batu tersebut berada di bawah tanah seperti obsidian saat kita berada di Maroko?"
"Hm, besar kemungkinan seperti itu! Atau batu tersebut terlindungi oleh kekuatan sihir bahkan bisa saja berada di suatu tempat dimana kita harus menembus nya!"
-
"Kalian sedang membicarakan apa?" Kelvin terbangun dari tidur nya
"Cyanite"
"Kau masih mencari nya? Dan benda apa yang ada dihadapan ku ini?"
"Monitor"
"Monitor? Ya, Aku mencoba memantau keadaan karena musuh yang kita temui sebelumnya, Aku takut akan ada korban lain nya!"
"Dan, kenapa kau tidak menggunakan sihir es mu untuk membentuk beberapa hewan untuk melacak di titik buta?"
"Titik buta?"
"Ya, ku lihat layar ini tidak sepenuhnya memperlihatkan keadaan sekitar!"
"Wah, kau pintar Kelvin! Berbeda dengan Max"
"Hahaha, jangan kau bandingkan Aku dengan nya"
"Tapi, itu faktanya!"
-
"Kelvin, Tania! Ketika fajar menyingsing, kita akan kembali bergerak untuk berbaur dengan penduduk sekitar sambil mencari informasi!"
"Baik, Aku akan membantu mu"
"Thanks, Kelvin"
-
"Hei, kalian membicarakan sesuatu tanpa melibatkan ku?" Max ikut terbangun karena mungkin terganggu dengan obrolan kami bertiga
"Max, saat pagi hari! Tugas mu seperti yang kau lakukan sebelumnya saat berada di Suzhou"
"Maksud mu, mencari info tentang sesuatu? Dan apa yang ingin kau cari?"
"Hei, bodoh! Tentu saja mencari batu Cyanite"
"Oh, sorry Aku lupa"
"Haaaa, benar-benar tidak berguna"
"Tania, jika saja kau musuh ku, sudah lama ku kalahkan!"
"Benar kah? Mau mencoba bertarung dengan ku?"
"Hei, hei, jika kalian benar mau memulai perkelahian, Aku akan membuat arena tanding, bagaimana?"
-
Obrolan mereka bertiga terus berlanjut hingga fajar pun datang
Namun, Aku tidak peduli dengan apa yang mereka bicarakan
-
Saat kami berempat sibuk dengan apa yang kami lakukan setelah nya, Pardalote muncul dari portal kecil mendekati ku
Tania yang melihat kehadiran burung kecil ini, sangat senang. Mungkin karena Tania pengguna sihir api biasa menciptakan burung Phoenix dan feather api untuk menyerang musuh
"Hai, Pardalote!" Tania menyapa
-
Sejak kehadiran Pardalote di persembunyian kami, suasana menjadi sedikit hangat karena burung tersebut milik Carlotta penyihir agung
Pardalote pun mendekati pad milik ku yang sebelumnya sebuah gelang berubah menjadi smartphone dan kini ku upgrade menjadi pad agar lebih leluasa saat di gunakan
Partikel sihir terlihat dari sayap miliknya, melayang di udara dan kemudian masuk ke pad milik ku
Kami berempat melihat apa yang dilakukan nya, hanya terdiam sejenak kemudian takjub
Jika penggunaan konsol atau teknologi lain nya bisa membentuk sebuah hologram, namun penggabungan teknologi dan sihir membuat benda tersebut bisa mendeteksi benda sihir yang kami cari jika benda itu ditutupi dengan kekuatan sihir
Sebelumnya, saat berada di Maroko untuk mendapatkan obsidian, Tania mengetahui benda itu berada di bawah tanah karena kami masuk pada dimensi salinan, obsidian saat itu tidak terlindungi oleh kekuatan sihir yang kuat, hanya tersembunyi dan dilindungi beberapa monster Aakman guardian
-
"Jadi, kau sudah bisa menemukan benda yang kau cari?"
"Salinan dimensi, Temma no Tenjisan!"
"Apa itu?" Tanya Max pada ku
"Kuil, Osaka Temmangu"
"Lebih tepatnya?" Tania ikut bertanya
"Kuil tersebut adalah tempat dimana pelajar ingin lulus ujian"
"Hm, Aku rasa kita akan menghadapi beberapa tes atau jebakan saat berada di sana nanti nya!"
"Aku rasa begitu!"
"Jadi, tidak berbeda saat kita bertiga mengalahkan Qiulong Juë?"
"Bisa jadi, Max! Tapi, dengan group saat ini, Ku rasa kita sedikit lebih mudah melewati nya!"
"Baiklah, setidaknya ini menjadi sesuatu yang baik untuk mengeluarkan (menggunakan) esensial sihir kita berempat!"
"Tentu saja! Tapi, kali ini jangan terlalu jauh dari group atau ceroboh! Aku tidak tahu musuh apa yang akan kita hadapi saat berada di sana untuk mendapatkan batu Cyanite!"
"Baik!"
"Max, berikan senjata mu!"
"Shamshir?"
"Ya, pedang milik mu! Aku akan mencoba untuk menggabungkan sihir pasir dan sihir angin milik ku pada senjata mu!"
-
Max, memberikan senjata milik nya kepada Kelvin
Kelvin kembali membuat senjata milik Max melayang di udara seperti apa yang dia lakukan pada Shiroi Yuki milik ku
Terlihat partikel cahaya biru masuk pada Shamshir milik Max
•••••