Tejo berserta beberapa anggotanya tiba di kantor kepolisian tempat ia bekerja, Tejo yang sedikit kesal bertanya ke pada Robi salah satu anggota kepolisian yang hari ini ikut bersama Tejo ke markas geng Jeruji, dengan isi kepala yang membingungkan mengapa geng jeruji tiba-tiba menyerang Tejo bersama rombongannya bukan kah mereka berdua sudah menyepakati untuk pembentukan aliansi dan bersama-sama untuk menghancurkan geng gagak beserta dengan pemimpinnya yaitu Anggoro.
Tejo : Robi mengapa tiba-tiba Ruben menyerang kita?
Robi : Kami belum menyelidiki lebih lanjut lagi pak.
Tejo : Markas mereka pun terlihat seperti ada yang menyerang semalam.
Robi : Apa mungkin ini ulah dari geng gagak pak?
Tejo : Apa mungkin misi kita untuk pembentukan aliansi sudah di ketahui oleh dia.
Robi : Tetapi bagaimana Anggoro bisa mengetahui rencana yang nantinya akan kita buat pak?
Tejo : Rencana ini pasti sudah ada yang membocorkan entah dari pihak kita atau dari kelompok Ruben.
Robi : Lalu bagaimana rencana kita selanjutnya pak ?
Tejo : Aku masih mencari cara bagaimana untuk menghancurkan geng gagak beserta dengan Anggoro.
Karena rencana Tejo sudah berantakan, aliansi yang mereka buat bersama dengan Ruben pemimpin geng jeruji tidak berjalan seperti apa yang ia harapkan, kini antara Ruben dan Tejo terlibat perseteruan, rencana yang sudah ia susun telah di hancurkan oleh Anggoro, Ruben menganggap markas geng yang ia dirikan ini telah di serang oleh kelompok dari Tejo karena memanfaatkan momen saat lengah, jadi Ruben beranggapan ia sudah dikhianati oleh Tejo beserta anggotanya yang lain dan Tejo berpikir mengapa Ruben dan seluruh anak buahnya telah menyepakati rencana awal kini tiba-tiba berbalik menyerangnya, dalam pikiran Tejo hal ini akibat ulah dari Anggoro, karena ia telah mengetahui pembentukan aliansi ini dengan misi untuk menghancurkan geng gagak dan dirinya.
Sebelum pembentukan aliansi hari itu Tejo menghubungi Ruben ada beberapa hal yang ingin Tejo sampaikan kepada Ruben, perbincangan Tejo dan Ruben melalui telepon selular pun di dengar oleh Rangga yang berada tidak jauh dari Ruben, pada malam itu Rangga kepergok bersama beberapa orang-orangnya sedang berjualan dan mengedarkan di wilayah kekuasan milik geng gagak, kebetulan Roy yang saat itu berpatroli melihat Rangga sedang melakukan transaksi bersama salah satu pengusaha.
Rangga yang tertangkap basah oleh Roy, ia pun bersama orang-orangnya langsung kabur dan pergi dari wilayah tersebut, Rangga tahu apa yang akan terjadi bila ia mencoba untuk menyerang kelompok Roy, karena wilayah tersebut milik kekuasaan geng gagak, Rangga memutuskan lebih baik ia dan kelompoknya melarikan diri daripada nantinya akan terbunuh sia-sia.
Aksi kejar-kejaran pun tidak bisa di hindari antara kelompok Rangga dan kelompok Roy, karena Rangga yang tidak menguasai medan dari wilayah tersebut, ia pun bersama rombongan nya memasuki jalan buntu dalam keadaan terdesak Rangga dan orang-orangnya pasrah dan menyerahkan diri kepada Roy, Sebelum Roy mengarahkan senjata api miliknya ke arah Rangga, Rangga menawarkan info penting kepada Roy yang nantinya akan menyangkut Anggoro dan geng gagak.
Roy berpikir sedikit agak lama untuk mempercayai ucapan dari Rangga, setelah Roy mencoba untuk meyakini ucapan Rangga terjadilah negosiasi di antara kedua kelompok geng yang berbeda itu, karena ini menyangkut pemimpin dan geng gagak kedepannya, Roy pun menyetujui negosiasi yang Rangga tawarkan kepadanya.
Rangga : Roy aku mempunyai info yang sangat penting untuk Anggoro dan geng gagak mu itu.
Roy : Apa kamu pikir aku dengan mudahnya mempercayai ucapan mu itu.
Rangga : Beberapa hari lalu bukankah kediaman Anggoro di serang oleh pihak kepolisian.
Roy : Dari mana kamu mengetahui hal tersebut.
Rangga : Kemarin malam Tejo mencoba menghubungi pemimpin ku Ruben.
Roy : Apa yang dibicarakan mereka berdua.
Rangga : Ha ha bagaimana kalau kita buat kesepakatan terlebih dahulu.
Roy : Apa?
Rangga : Kamu bebaskan aku dan orang-orang ku dan aku akan memberikan informasi penting ini.
Angga salah satu dari geng gagak menghampiri Roy dan berbisik di telinga Roy, "Roy apa kamu yakin mempercayai musuh begitu saja ucap Angga yang berbisik di telinga Roy".
Roy : Baik lah, aku akan membebaskan kalian semua tetapi kalau kamu mencoba membohongi kami, akan aku hancurkan kamu Rangga dan keluarga mu.
Rangga : Roy kamu tenang saja.
Roy : Katakan informasi apa yang kamu ketahui?
Rangga : Saat Tejo menghubungi pemimpin geng Jeruji Ruben, Tejo mempunyai rencana untuk membentuk aliansi aneh ini, karena Tejo mengetahui beberapa anak buahnya telah terbunuh dalam misi pengepungan di kediaman Anggoro, Tejo tidak mau mengambil resiko dari pihak kepolisian yang nantinya bisa terbunuh lebih banyak lagi dari anggotanya bila mana mereka langsung menyerang ke markas geng gagak, jadi Tejo mengajak kami semua untuk bekerja sama untuk menghancurkan Anggoro dan geng gagaknya.
Roy : Oke silahkan kalian semua pergi.
Rangga : Terima kasih Roy.
Roy : Sampai kalian semua balik lagi kesini, aku tidak segan-segan untuk memecahkan kepala kalian semua.
Rangga pun beserta beberapa orang-orangnya pergi dari wilayah kekuasaan dari geng gagak tersebut, setelah mendapatkan informasi tersebut Roy memutuskan Angga untuk memberi informasi ini kepada Albert atau Anggoro, karena Roy berpikir Anggoro pasti akan marah besar bila ia mengetahui Roy membebaskan anggota geng lain yang sudah berani memasuki wilayah kekuasaannya, setiap wilayah yang di kuasai Anggoro untuk mengambil atau merebut wilayah-wilayah tersebut harus ada pertumpahan darah dulu di antara geng yang menjalani bisnis pasar gelap.
Anggoro yang sedang asik menikmati pemandangan di kediaman miliknya yang lain sekaligus tempat persembunyiannya, sambil membakar roko cerutu dan segelas teh hangat, dalam suasana tenang ini Anggoro juga memikirkan bagaimana ia akan membawa geng gagak kedepan nantinya, dalam lamunan Anggoro sedikit terkejut tiba-tiba Anggun merangkak dan menghampiri Anggoro yang sedang menikmati suasana tenang ini dengan secangkir teh hangat.
Kedatangan Anggun dalam hidup Anggoro membuat sang pemimpin dari geng gagak dengan julukan setan dari kegelapan perlahan-lahan membentuk hati kecil dan rasa kasih sayang kembali lagi dalam dirinya, karena selama ini Anggoro terkenal begitu dingin dan sangat kejam kepada pesaing-pesaingnya dalam perdagangan pasar gelap, Anggoro sangat berambisi ingin menguasai seluruh wilayah dan ingin membawa geng gagak menempati puncak teratas dari semua geng mafia yang ada.
Hari demi hari Anggoro terlihat sedikit ada perubahan dalam dirinya, kini aura dalam diri Anggoro terlihat sedikit berwarna setelah kehadiran Anggun dalam hidupnya, sebelum kedatangan Anggun sosok Anggoro terlihat sangat menakutkan walau berwajah tampan, Anggoro belakangan ini juga sudah mulai tersenyum kembali, apa mungkin bayi yang ia ambil dari rivalnya itu telah merubah sosok Anggoro yang dulunya kejam dan tidak mempunyai hati nurani, begitu pun dengan Anggun ia selalu tertawa bila berada di dekat Anggoro seolah-olah Anggun menganggap Anggoro adalah ayahnya, semakin hari kedekatan Anggoro terlihat seperti anak dan ayah.