TERLIHAT OLEH MUSUH

Malam ini terlihat beberapa dari anggota geng gagak sedang mondar-mandir di area rumah sakit, mereka sedang menjalankan misi untuk menjaga ketua geng tersebut yaitu Anggoro yang berada di dalam rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anggun, karena dengan setatus mereka semua saat ini buron dari anggota kepolisian dan antar geng mafia lainya, membuat geng gagak menjadi incaran oleh beberapa dari rival gengnya, karena keganasan dari geng gagak bersama sang pemimpin Anggoro geng gagak berhasil menyingkirkan dua geng mafia lainya dalam kurun waktu yang begitu cepat, mereka juga berhasil mengalahkan beberapa anggota kepolisian saat bertugas dalam misi pengepungan di kediaman Anggoro, dari kejadian itulah seluruh media memberitakan tentang keganasan geng gagak, beberapa pemimpin geng mafia yang melihat tentang pemberitaan di televisi membuat mereka harus berjaga-jaga dan memperkuat geng beserta anggota dari setiap masing-masing geng, beberapa dari geng lain sekarang menganggap geng gagak sudah menjadi suatu ancaman besar, bahkan pihak kepolisian yang dipimpin oleh Tejo masih berfikir panjang untuk menyerang langsung ke markas geng gagak, dengan persenjataan yang sangat lengkap membuat geng gagak menjadi sangat kuat, Tejo sangat mengkhawatirkan seluruh anggotanya bilamana ia nekat menyerang ke markas geng gagak, karena hal tersebut akan menimbulkan korban jiwa lebih banyak lagi dari kedua belah pihak.

Tejo yang mempunyai rencana licik yaitu dengan membentuk aliansi dengan geng mafia lainnya untuk menyerang geng gagak dalam pikiran Tejo setelah ia berhasil menghancurkan geng gagak bersama aliansi yang ia bentuk, Tejo juga berencana membereskan salah satu geng dalam aliansinya itu tetapi rencana licik Tejo di bocorkan oleh anak buahnya sendiri, Anggoro yang mengetahui hal tersebut segera menyusun rencana bagaimana geng gagak yang lebih dulu menyerang, Anggoro yang melihat kesempatan ini langsung mengumpulkan beberapa dari anggotanya dalam misi penyerangan itu, karena ulah Anggoro itulah membuat Ruben bersama Tejo menjadi salah paham dan saling menyerang dari kedua kelompok yang berbeda, kini Ruben sudah mengetahui siapa dalang dari penyerangan markasnya adalah anggota dari geng gagak atas perintah dari anggoro.

Hal tersebut membuat Ruben mencoba menjelaskan kepada Tejo kalau penyerangan yang ia lakukan terhadap beberapa anggotanya yang dalam perjalanan ke markas Ruben itu adalah salah paham, Ruben juga meminta maaf kepada Tejo dan berencana membentuk aliansinya kembali, karena mempunyai misi yang sama Tejo menyepakati pembentukan aliansi kembali, Tejo dan Ruben juga sudah merencanakan pertemuan tersembunyi hanya melibatkan para pemimpin saja.

Roy dan anggota geng gagak yang sedang berjaga di area rumah sakit mereka semua berpencar di setiap sudut rumah sakit agar setiap areanya terpantau dengan baik, karena sedikit lengah saja nyawa mereka semua menjadi taruhan, Roy yang memegang rokok di jarinya menikmati asap yang keluar perlahan-lahan dari mulutnya ia tidak menyadari kalau Dudi salah satu dari anggota geng Jeruji berada di dalam rumah sakit itu, Dudi bersama sang istri yang sedang berjalan masuk kedalam rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan dari istrinya, Dudi yang melihat ada seseorang di dalam pandangan matanya itu sontak membuat ia sangat terkejut karena di rumah sakit yang sama Dudi melihat Roy sedang berdiri menikmati sebatang rokok, karena Dudi melihat salah satu dari geng gagak berada di tempat yang sama Dudi langsung mengambil masker dari dalam tas istrinya untuk menutupi identitasnya, bersama sang Istri Dudi mempercepat langkah untuk masuk kedalam rumah sakit, melihat si suami tiba-tiba bertingkah aneh istri Dudi langsung menanyakan ke pada dirinya, papah ada apa si ko jadi buru-buru gini "ucap istri Dudi".

Dudi yang bersama sang istri dengan tangan menggandengnya berjalan cepat menuju ke bagian pendaftaran, dimana Dudi yang sedang mendaftarkan istrinya itu sambil menjawab beberapa pertanyaan dari petugas rumah sakit untuk kedua kalinya ia di kejutkan kembali, seketika raut wajah Dudi menjadi sangat panik dan ketakutan melihat sikap Dudi menjadi aneh istrinya pun menanyakan hal yang sama kepada Dudi, ia juga menjadi tidak fokus menjawab pertanyaan dari petugas rumah sakit, karena melihat Anggoro dari pemimpin geng gagak keluar dari dalam ruangan dokter Rania hal tersebut lah yang membuat Dudi seketika panik dan ketakutan, Dudi tidak mau melewatkan momen yang sangat langkah dengan cepat ia beranjak dari tempat duduk pendaftaran dan meninggalkan sang istri disana karena tingkahnya itu istri Dudi menjadi sangat marah.

Dari dalam saku celana Dudi mengeluarkan ponsel miliknya itu mencoba menghubungi Ruben pemimpin geng Jeruji, sambil menunggu telepon nya di angkat oleh Ruben mata Dudi tidak henti-henti untuk melirik ke kanan dan ke kiri mengawasi pergerakan dari Anggoro, kring... kring... "nada ponsel Ruben" Ruben yang baru saja selesai mandi karena malam ini Ruben dan Tejo akan bertemu diam-diam, melihat dari anak buahnya menghubungi Ruben segera mengangkat telepon dari Dudi.

Dudi : Halo!!! Halo!!! Bos!!! Bos!!! "dengan nada panik dan terburu-buru".

Ruben : Aduh!!! kamu bicara apa si, aku tidak mengerti "Ruben dengan nada yang sedikit marah".

Dudi : "Berbicara masi dengan nada yang sama".

Ruben : "Nada sangat marah" Sekali lagi kamu berbicara seperti ini akan aku tembak kamu.

Dudi : "Mengatur nafasnya" Bos aku sekarang berada di rumah sakit bersama istri ku untuk mengecek kandungannya.

Ruben : Terus hal seperti ini saja kamu laporan.

Dudi : Bukan disitu permasalahanya.

Ruben : Terus apa? cepat bicara aku tidak ada waktu membahas hal yang tidak penting.

Dudi : Disini aku melihat Anggoro keluar dari ruangan dokter Rania sambil menggendong bayi perempuan.

Ruben : "memasang raut wajah yang tidak yakin" Aduh kamu lebih baik beristirahat saja, sepertinya kamu kurang beristirahat.

Dudi : Saya berani bersumpah bos disini juga aku melihat Roy sedang berjaga di depan rumah sakit.

Ruben : "masih tidak percaya" Seorang Anggoro dengan julukan setan dari kegelapan mana mungkin ia disana apalagi untu mengantarkan bayi perempuan itu sangat mustahil, Anggoro itu sudah tidak punya hati nurani sejak ia masi bergabung di geng mafia terbesar piringan hitam (nama sebuah geng).

Dudi : Saya berani melakukan apa saja bilamana saya berbohong bos.

Ruben "mulai sedikit percaya" Oke baik kalau memang itu adalah Anggoro, aku akan segera kesana bersama pasukan awasi dia kemana pun dia melangkah, awas saja kamu kalau sampai berbohong kamu akan menerima akibatnya.

Mendengar informasi dari Dudi bahwa saat ini Anggoro sedang berada di rumah sakit, Ruben yang masih kebingungan dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang di lakukan Anggoro di rumah sakit itu bahkan mendengar pengakuan dari salah satu anak buahnya itu seperti hal yang sangat mustahil seorang pemimpin geng gagak Anggoro dengan julukan setan dari kegelapan melakukan hal itu, karena di dalam kalangan pem bisnis pasar gelap Anggoro di nilai sudah tidak mempunyai hati nurani setiap pem bisnis pasar gelap selalu berjaga-jaga kalau sudah berurusan dengan pemimpin geng gagak yang buas itu ANGGORO.

Malam ini terlihat beberapa dari anggota geng gagak mondar-mandir di area rumah sakit mereka sedang menjalankan misi untuk menjaga ketua geng tersebut yaitu Anggoro yang berada di dalam rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan Anggun, karena dengan setatus mereka semua saat ini buron dari anggota kepolisian dan antar geng mafia lainya, membuat geng gagak menjadi incaran oleh beberapa dari rival gengnya, karena keganasan gagak gagak bersama sang pemimpin Anggoro geng gagak berhasil menyingkirkan dua geng mafia lainya dalam kurun waktu yang begitu cepat mereka juga berhasil mengalahkan beberapa anggota kepolisian saat bertugas dalam misi pengepungan di kediaman Anggoro, dari kejadian itulah seluruh media memberitakan tentang keganasan geng gagak, beberapa pemimpin geng mafia yang melihat tentang pemberitaan di televisi membuat mereka harus memperkuat geng dan anggota dari masing-masing geng, mereka sekarang menggap geng gagak sudah menjadi ancaman besar, bahkan pihak kepolisian yang dipimpin oleh Tejo masih berfikir panjang untuk menyerang langsung ke markas geng gagak, dengan persenjataan yang sangat lengkap membuat geng gagak menjadi sangat kuat, Tejo sangat mengkhawtirkan seluruh anggotanya bilamana ia nekat menyerang markas geng gagak hal tersebut akan menimbulkan korban jiwa lebih banyak lagi.

Tejo mempunyai rencana licik yaitu dengan membentuk aliansi dengan geng mafia lainnya untuk menyerang geng gagak dalam pikiran Tejo setelah ia berhasil menghancurkan geng gagak bersama aliansi yang ia bentuk, Tejo juga berencana membereskan salah satu geng dalam aliansinya tetapi rencana licik Tejo di bocorkan oleh anak buahnya sendiri, Anggoro yang mengetahui hal tersebut segera menyusun rencana bagaimana geng gagak yang lebih dulu menyerang, Anggoro yang melihat kesempatan ini langsung mengumpulkan beberapa dari anggotanya dalam misi penyerangan itu, karena ulah Anggoro itulah membuat Ruben bersama Tejo menjadi salah paham dan saling menyerang dari kelompok yang berbeda itu, kini Ruben sudah mengetahui siapa dalang dari penyerangan markasnya itu adalah anggota dari geng gagak atas perintah dari anggoro.

Hal tersebut membuat Ruben mencoba menjelaskan kepada Tejo kalau penyerangan yang ia lakukan terhadap beberapa anggotanya yang dalam perjalanan ke markas Ruben itu adalah salah paham, Ruben juga meminta maaf kepada Tejo dan berencana membentuk aliansinya kembali, karena mempunyai misi yang sama Tejo menyepakati pembentukan aliansi kemabli Tejo dan Ruben juga sudah merencanakan kembali pertemuan tersembunyi hanya melibatkan para pemimpin saja.

Roy dan anggota geng gagak yang sedang berjaga di area rumah sakit mereka semua berpencar di setiap sudut rumah sakit agar setiap areanya terpantau dengan baik sedikit lengah saja nyawa mereka semua menjadi taruhan, Roy yang memegang rokok di jarinya menikmati asap yang keluar perlahan-lahan dari mulutnya ia tidak menyadari kalau Dudi salah satu dari anggota geng Jeruji berada di dalam rumah sakit itu, Dudi bersama sang istri yang sedang bejalan masuk kedalam rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan dari istrinya itu sontak membuat ia sangat terkejut karena di rumah sakit yang sama Dudi melihat Roy sedang berdiri menikmati rokoknya itu, karena Dudi melihat salah satu dari geng gagak berada di tempat yang sama Dudi langsung mengambil masker dari dalam tas istrinya untuk menutupi identitasnya, bersama sang Istri Dudi mempercepat langkahnya untuk masuk kedalam rumah sakit, melihat si suami tiba-tiba bertingkah aneh istri Dudi langsung menanykan ke pada dirinya, papah ada apa si ko jadi buru-buru gini "ucap istri Dudi".

Dudi bersama sang istri dengan tangan menggandengnya berjalan cepat menuju ke bagian pendaftaran, dimana Dudi yang sedang mendaftarkan istrinya itu sambil menjawab beberapa pertanyaan dari petugas rumah sakit untuk kedua kalinya ia di kejutkan kembali, seketika raut wajah Dudi menjadi sangat panik dan ketakutan melihat sikap Dudi menjadi aneh istrinya pun menanyakan hal yang sama kepada Dudi, ia juga menjadi tidak fokus menjawab pertanyaan dai petugas rumah sakit, karena melihat Anggoro dari pemimpin geng gagak keluar dari dalam ruangan dokter Rania hal tersebut lah yang membuat Dudi seketika panik dan ketakutan, Dudi tidak mau melewatkan momen yang sangat langkah dengan cepat ia beranjak dari tempat duduk pendaftaran dan meninggalkan sang istri disana karena tingkahnya itu istri Dudi menjadi sangat marah.

Dari dalam saku celananya Dudi mengeluarkan ponsel miliknya itu mencoba menghubungi Ruben pemimpin geng Jeruji, sambil menunggu telepon nya di angkat oleh Ruben mata Dudi tidak henti-henti untuk melirik ke kanan dan ke kiri mengawasi pergerakan dari Anggoro, kring... kring... "nada ponsel Ruben" Ruben yang baru saja selesai mandi karena malam ini Ruben dan Tejo akan bertemu diam-diam, melihat dari anak buahnya menghubungi Ruben segera mengangkat telepon dari Dudi.

Dudi : Halo!!! Halo!!! Bos!!! Bos!!! "dengan nada panik dan terburu".

Ruben : Aduh!!! kamu bicara apa si, aku tidak mengerti "Ruben dengan nada yang sedikit marah".

Dudi : "Berbicara masi dengan nada yang sama".

Ruben : "Nada sangat marah" Sekali lagi kamu berbicara seperti ini akan aku tembak kamu.

Dudi : "Mengatur nafasnya" Bos aku sekrang berada di rumah sakit bersama istri ku untu mengecek kandungannya.

Ruben : Terus hal seperti ini saja kamu laporan.

Dudi : Bukan di situ permasalahanya.

Ruben : Terus apa? cepat bicara aku tidak ada waktu membahas hal yang tidak penting.

Dudi : Disini aku melihat Anggoro keluar dari rungan dokter Rania sambil menggendong bayi perempuan.

Ruben : "memasang raut wajah yang tidak yakin" Aduh kamu lebih baik beristirahat saja, sepertinya kamu kurang beristirahat.

Dudi : Saya berani bersumpah bos disini juga aku melihat Roy sedang berjaga di depan rumah sakit.

Ruben : "masih tidak percaya" Seorang Anggoro dengan julukan setan dari kegelapan mana mungkin ia disana apalagi untu mengantarkan bayi perempuan itu sangat mustahil, Anggoro itu sudah tidak punya hati nurani sejak ia masi bergabung di geng mafia terbesar piringan hitam (nama sebuah geng).

Dudi : Saya berani melakukan apa saja bilamana saya berbohong bos.

Ruben "mulai sedikit percaya" Oke baik kalau memang itu Anggoro aku akan segera kesana bersama pasukan awasi dia kemana pun dia melangkah, awas saja kamu kalau sampai berbohong kamu akan menerima akibatnya.

Mendengar informasi dari Dudi bahwa saat ini Anggoro sedang berada di rumah sakit, Ruben yang masih kebingungan dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang di lakukan Anggoro di dalam rumah sakit, bahkan mendengar pengakuan dari salah satu anak buah Ruben seperti hal yang sangat mustahil sekali, seorang pemimpin geng gagak Anggoro dengan julukan setan dari kegelapan melakukan hal tersebut, karena di dalam kalangan pem bisnis pasar gelap Anggoro di nilai sudah tidak mempunyai hati nurani, di setiap pem bisnis pasar gelap selalu berjaga-jaga kalau sudah berurusan dengan pemimpin geng gagak yang sangat buas itu ialah ANGGORO.