BERSIAP BERPERANG

Brum... Brum... "Suara kenalpot mobil" malam ini Ruben yang mengetahui dari salah satu anak buahnya kalau Anggoro sekarang berada di rumah sakit, ia segera mengumpul kan beberapa dari anggota dari geng jeruji dan bersiap untuk melakukan penyerangan ke pada pemimpin geng gagak itu Anggoro.

Kring... Kring... "nada telepon Tejo".

Tejo : Halo ada apa Ruben ia saya tahu hari ini kita akan ada pertemuan tidak usah cerewet seperti perempuan deh.

Ruben : Penantian mu selama ini akan terkabul Tejo.

Tejo : Maksud mu apa Ruben?

Ruben : Hari ini bila kamu ikut bersama ku, kamu akan menemukan dimana Anggoro berada.

Tejo : Cepat jelaskan dimana dia berada tidak usah bertele-tele.

Ruben : Aku kan share lokasi perjalanan ku, kamu ikuti saja kemana aku berjalan.

Tejo : Oke cepat kamu lakukan.

Mendengar informasi dari Ruben barusan dimana Anggoro berada Tejo langsung bersiap mengumpulkan beberapa anggota dari kepolisian untuk melakukan penyerang kepada Anggoro bersama dengan kelompok Ruben, dalam perjalanan pemimpin geng jeruji Ruben sudah tidak sabar untuk menembaki Anggoro, Ruben menyimpan dendam kepada Anggoro karena markas gengnya itu di buat porak-poranda olehnya, begitu pun dengan Tejo sambil melihat map yang dikirim oleh Ruben ia mengikuti kemana titik Ruben berada, Tejo sama seperti halnya dengan Ruben ia juga menyimpan dendam ke pada Anggoro karena beberapa anak buah Tejo gugur dalam misi yang ia tugaskan.

Dari dalam rumah sakit Anggoro sambil menggendong Anggun menunggu untuk menebus obat yang sudah di buat resep oleh dokter Rania, tak lama dari ia menunggu nama Anggun di panggil oleh petugas rumah sakit untuk mengambil obat, Anggoro hanya melirik ke Rara dan sedikit memainkan kepalanya itu Rara pun segera berdiri ia paham apa maksud dari isyarat dari tuanya, setelah sudah beres Anggoro bersama Rara dan Albert meninggalkan rumah sakit, Dudi yang sedang di dalam ruangan bersama dokter kandungan menemani sang istri ia terlihat begitu gelisah karena ia mendapatkan tugas dari Ruben untuk mengawasi pergerakan Anggoro, Dudi juga sempat meminta pemeriksaan kandungan dari istrinya itu di percepat, dari awal datang hingga saat ini istri Dudi melihat suaminya itu berkali-kali bersikap aneh akhirnya istri Dudi kali ini ia benar-benar marah kepada dirinya.

Dimana Anggoro dan Rara sedang menunggu Albert yang sedang mengambil mobil di parkiran rumah sakit, sebelum Albert menghidupkan mobil dan berjalan menjemput bosnya itu ia menyempatkan untuk mengabari Roy dan beberapa anggota geng gagak yang lain.

Albert : "mengirim pesan singkat ke Roy", Roy aku dan bos Anggoro sudah selesai, kami segera bergegas untuk pulang.

Roy : Baik Albert aku kan memberi tahu yang lain.

Albert : Tolong kawal kami sampai dengan baik ke tempat bos Anggoro.

Roy : Hal seperti ini kamu tidak usah mengingatkan aku, aku sudah paham bagaimana dengan tugas ku.

Albert : Baik Terima kasih, kamu memang yang terbaik Roy.

Setelah Albert menghubungi Roy ia segera menghidupkan mobil dan berjalan menjemput Anggoro dan Rara yang sedang menunggunya di dalam lobby rumah sakit, Tin... Tin... "suara klakson mobil Albert" menandakan ia sudah berada di depan lobby rumah sakit tersebut, Anggoro dan Rara yang mendengar suara klakson mobil yang di kendarai Albert segera berjalan masuk kedalam mobil, Roy yang sudah mengabari seluruh anggota geng gagak dan berkumpul untuk mengawasi mobil yang dikendarai Albert.

Dari dalam rumah sakit terlihat Dudi dan sang istri yang terlihat dari raut wajahnya sedikit marah keluar dari dalam ruangan dokter kandungan, baru saja pintu ruangan terbuka dengan langkah terburu-buru Dudi berjalan ke tempat Dimana Anggoro berada, melihat Anggoro yang sudah tidak ada hal tersebut membuat Dudi menjadi panik dan ketakutan aduh tamat lah aku kalau begini di mana kamu Anggoro "gumam Dudi di dalam hati", karena Anggoro sudah tidak ada di tempat dari dalam saku celana Dudi mengeluarkan ponsel miliknya untuk menghubungi Ruben tetapi sialnya Dudi ponsel miliknya itu mati karena kehabisan batre, sambil menggaruk-garuk kepala dan sedikit keringat di dahi Dudi ia ketakutan untuk menjelaskan kepada Ruben karena Anggoro sudah tidak ada di dalam rumah sakit.

Dari arah yang berlawanan mobil yang di kendari Albert dan mobil dimana yang di kendari geng jeruji bersama Ruben melintas, karena sebelum berangkat anggoro memberikan kunci mobil yang berbeda kepada Albert agar tidak ada yang mengenali dari musuh-musuhnya, firasat Anggoro karena bila ia menggunakan kendaraan mobil yang sering dipakai oleh geng gagak akan menimbulkan masalah nantinya, akhirnya ia memutuskan untuk mengganti mobil tersebut untuk Albert kendarai menuju rumah sakit, selang beberapa menit saat mobil yang di kendarai Albert melintas kini mobil yang di kendarai Roy berpapasan bersama kendaraan anggota geng jeruji dengan sang pemimpin, saat kedua mobil tersebut sama-sama melintas dari arah yang berlawanan, dari kursi belakang Ruben melihat mobil itu di kendarai Roy dan dari kursi depan Roy yang sedang mengendarai mobil melihat Ruben yang sedang duduk, dari kedua geng yang berbeda ini mereka berdua bersamaan melihat tajam kearah satu dan yang lainya.

Dengan sigap Roy menginjak gas mobilnya dengan kencang hingga mobil yang di kendarai Roy melaju sangat cepat, Roy juga memerintahkan Jarot untuk menghubungi Albert yang berada di depan mobilnya itu.

Kring.... Kring... "nada telepon Albert".

Albert : Ya rot ada apa menelepon.

Jarot : Dari arah yang berlawanan tadi mobil kami berpapasan dengan mobil Ruben, karena sudah melihat kami mungkin ia akan memutarkan balik mobilnya untuk mengejar kita.

Albert : Oke baik bila mobil yang di kendarai Ruben mengejar tolong alihkan mereka dengan arah yang berbeda.

Jarot : Baik.

Setelah Albert menutup telepon Anggoro yang berada di kursi belakang menanyakan kepada Albert apa yang sebenarnya terjadi, Albert menjelaskan kepada Anggoro sebelum berangkat kerumah sakit dengan status yang buron ia meminta bantuan Roy dan anggota yang lain untuk mengawasi dari kejauhan karena Albert takut tanpa persiapan kendaraan yang ia kendarai mendapat serangan baik dijalan maupun di area rumah sakit, ternyata benar saja prediksi Albert mendengar ucapan dari Albert barusan Anggoro menanggapinya dengan amat sangat tenang ia hanya memerintah kan Albert untuk mempercepat laju mobil tersebut.

PUTAR BALIK!!! "teriakan Ruben dari dalam mobil" mendengar teriakan dari Ruben sontak seluruh anggota geng jeruji yang berada didalam mobil terkejut ada apa sebenarnya pemimpin mereka meminta merubah arah tujuan, salah satu dari anak buah Ruben bertanya kepada dirinya itu bos mengapa kita merubah arah tujuan kita? "ucap dari salah satu anggota Ruben" karena Ruben tidak mau kehilangan jejak dari mobil geng gagak yang ia lihat barusan, sudah jangan banyak bertanya CEPAT PUTAR BALIK!!! "terdengar nyaring teriakan Ruben".