Kendaraan Ruben yang melaju dengan cepat menyalip beberapa kendaraan yang ada di depan bila ada yang menghalangi kendaraan miliknya, ia ingin mengejar mobil yang di kendarai geng gagak tersebut, Ruben menyangka kalau mobil yang di kendarai geng gagak itu Anggoro yang berada di dalam nya, Roy yang berada di dalam kendaraan bersama anggota geng gagak lainya melajukan mobilnya dengan begitu cepat dan mengalihkan laju kendaraanya dari Ruben agar Ruben beserta geng jeruji lainya mengikuti laju dari mobil yang di kendarai oleh Roy, karena Ruben beranggapan yang berada di dalam mobil tersebut adalah Anggoro.
Tejo sangat kebingungan melihat map yang dikirimkan oleh Ruben karena posisi Ruben saat ini selalu berubah-ubah, Tejo yang berkali-kali mencoba menghubungi Ruben tetapi Ruben yang fokus dalam pengejaran mobil Anggoro tidak menghiraukan ponsel miliknya itu yang terus-menerus berdering, dalam kendaraan Tejo bersama beberapa anggota kepolisian dengan misi yang sama seperti kelompok geng jeruji Tejo terlihat sangat kesal, salah satu dari anggota Tejo mencoba bertanya kepada pemimpin mereka, ada apa pak sepertinya anda terlihat begitu kesal "ucap salah satu anggota dari Tejo" dengan kesal Tejo menjawab sialan kau memang Ruben apa sebenarnya yang kamu rencanakan, awas sajak kalau sampai mempermainkan kita kamu akan tanggung akibatnya Ruben "ucap Tejo dengan sedikit nada kesal".
Anggoro yang mengkhawatirkan keadaan Roy mencoba mengkonfirmasi ke Albert dan ia menanyakan ke Albert tiba-tiba terbesit dalam hati Anggoro untuk menolong salah satu dari anak buah kepercayaannya itu.
Anggoro : Albert apa tidak sebaiknya kita membantu Roy yang dalam pengejaran oleh mobil Ruben?
Albert : "dalam hati sedikit bingung mengapa Anggoro kini lebih punya perasaan peduli" tidak usah bos Roy adalah petarung yang tangguh tidak mungkin hal sekecil ini ia bisa mati terbunuh dengan mudah.
Anggoro : Infokan anggota yang lain untuk membantu Roy.
Albert : Baik bos.
Anggoro : Bilang sama Roy untuk menggiring Ruben beserta dengan kelompoknya ke per pertigaan di ujung jalan sana.
Albert : Baik bos.
Anggoro : Perintahkan anggota yang lain untuk berjaga disana.
Dimana mobil Ruben hampir berdekatan dengan mobil yang di kendarai oleh Roy aksi tembak-menembak pun tidak bisa di hindari lagi dor... dor... "suara tembakan" berulang kali suara tembakan terdengar begitu kencang dan mengenai body dari ke dua masing-masing mobil yang mereka kendarai.
Kring... Kring... "nada telepon dari ponsel Roy".
Roy : Kenapa Albert aku lagi sibuk sempat-sempatnya lagi kamu menelepon.
Albert : Perintah dari bos Anggoro untuk menggiring mobil dari kelompok Ruben ke pertigaan di ujung jalan.
Roy : Baik kalau ini perintah dari bos pasti akan ada kejutan, Dor... "suara tembakan dari kelompok Ruben", sialan bikin aku kaget saja.
Jarot : Kamu fokus mengemudi saja Roy, biar mereka menjadi urusan ku saja.
Roy : Yasudah Jarot kamu cepat bereskan mereka semua.
Albert : Oke Roy selamat berjuang aku tidak bisa membantu mu kali ini.
Roy : Kamu tunggu aku di kediaman bos Anggoro dalam 30 menit aku akan menyusul kalian.
Albert : Janji kamu jangan mati terbunuh.
Roy : Berisik nut... nut..." nada telepon di matikan".
Kini mobil yang mereka kendarai berdua dalam kondisi yang sejajar satu dengan yang lainya dimana mobil Ruben berada di sebelah Kanan mobil yang di kendarai Roy, dari dalam jendela Jarot mengeluarkan moncong senjata apinya bersiap menembak ke arah mobil Ruben, saat Jarot mulai menembak senjata apinya mobil geng jeruji membanting kan stir ke arah kiri yang membentur mobil milik Roy alhasil tembakan dari Jarot melesat tidak ter arah akibat benturan keras dari mobil geng jeruji, Roy yang kehilangan keseimbangan mencoba untuk menyetabilkan stir yang ia kemudi kini sebaliknya Roy mencoba membanting kan stri ke kanan dan dengan keras membentur mobil milik geng jeruji hingga kehilangan kendali dan menabrak pengendara mobil yang lainya, dalam keadaan tertinggal jauh di belakang Ruben memerintahkan anak buahnya kembali untuk mengejar mobil yang di kendarai Roy, Roy yang melihat dari sepion kendaraan milik geng jeruji tertinggal jauh di belakang ia tersenyum licik, tetapi senyuman Roy itu tidak bertahan lama karena mobil yang di kendarai Roy bersama beberapa anggota geng gagak lainya menerima benturan yang begitu kencang dari belakang hingga mereka tersungkur kedepan.
Roy yang melihat ke belakang ternyata lagi-lagi ulah Ruben bersama rombongan nya dimana Ruben dan Roy sangat sengit dalam peristiwa kejar-kejaran di jalanan berbeda dengan Tejo yang sangat kebingungan melihat map yang dikirim oleh Ruben melalui ponsel miliknya, karena dimana titik ruben berada selalu berpindah-pindah Tejo yang beberapa kali mencoba menghubungi Ruben tetapi ponsel milik Ruben tidak di angkat, Tejo yang merasa di permainkan untuk ke dua kalinya mencoba terus mengikuti dimana titik Ruben berada walau terus berjalan.
Melihat dari ke jauhan Roy yang sambil mengendarai mobil menginjak gas di kakinya dengan kencang hingga mobil yang ia kendarai bersama geng gagak lainya melesat dengan amat cepat, melihat Roy menambah kecepatan laju mobilnya Ruben beserta rombongan tidak mau kalah karena ia berfikir kalau sampai ketinggalan jauh di belakang dari mobil geng gagak ia akan kehilangan jejak dari mereka, karena kesempatan ini sudah ada di depan mata jadi Ruben tidak mau meninggalkan momen tersebut, Roy yang mengendarai mobil geng gagak dengan cepat dengan sangat lihai meliuk liuk menghindari halangan yang ada di depan tidak kalah juga dengan mobil milik geng jeruji ia juga sangat mahir menghindari beberapa halangan yang ada di depan, kini jarak mobil di antara mereka hanya berjarak beberapa meter saja sebelum sampai pertigaan di ujung jalan kalau dari keduanya tidak mengurangi kecepatan kendaraan mereka mobil-mobil tersebut akan menabrak pembatas jalan dan bisa terjatuh kedalam sungai yang lumayan aliran dari sungai tersebut cukup deras.
Roy yang sudah mempersiapkan ini semua mengintruksikan ke anggota geng gagak lainya dalam hitungan ke tiga mereka semua segera keluar dan loncat dari dalam mobil yang mereka kendarai hingga mobil tersebut meluncur dan terjun ke dalam sungai.
Roy : Hai teman-teman bagaimana kalian sudah siap untuk loncat dari mobil ini.
Jarot : Kamu yakin Roy dengan hal ini.
Roy : Amat sangat yakin, apa kamu takut dengan kematian Jarot.
Jarot : Baiklah kalau begitu.
Sebelum anggota geng gagak yang lain tiba dalam hitungan mundur Roy berteriak Klik "masing-masing anggota melepaskan sabuk pengaman" TIGA... DUA... SATU... SEKARANG!!! BRUK!!! Roy beserta anggota geng gagak lainya terhempas keluar dan berguling-guling di jalan hingga tubuh mereka membentur benda-benda di sekitar, sambil dalam keadaan berguling Roy menyaksikan mobil yang ia kendarai melesat dan menabrak pembatas jalan hingga terjun ke sungai yang cukup deras alirannya, tak lama berselang kemudian di susul oleh mobil kelompok Ruben terjun kedalam sungai berserta dengan Ruben dan beberapa anggotanya, melihat kejadian itu Roy tersenyum licik dengan tangan sedikit terkilir dan anggota yang lain juga banyak luka-luka gesekan aspal jalanan mereka saling membantu untuk membangunkan satu dengan yang lainya, tak lama dari beberapa meter saja mereka berjalan anggota geng gagak yang lainya tiba di lokasi untuk menjemput mereka akhirnya dengan rasa sangat puas Roy bersama anggota yang lainya naik kedalam mobil dan berjalan menuju ke kediaman ANGGORO.