PERSIAPAN PESTA

LIMA TAHUN KEMUDIAN.

Hari-hari Anggoro sudah ia lalui dan bertahan di tempat persembunyiannya ini selama lima tahun lebih, Anggoro sudah menghabiskan waktu bersama Anggun ia hari demi hari perilaku dan sikap Anggoro kini telah berubah semenjak kehadiran Anggun, Anggoro yang sedang membaca koran melihat Anggun yang sudah tumbuh menjadi anak-anak sedang beramian bersama Rara di halaman rumahnya, hari ini usia Anggun genap memasuki lima tahun Anggoro sudah mempersiapkan pesta untuk merayakan ulang tahun Anggun ia juga sudah menghubungi beberapa anggota dari geng gagak untuk ikut serta dalam perayaan ini.

Plak... Plak... "suara langkah kaki" mendengar suara langkah kaki seperti ada yang datang Anggoro segera menoleh ke arah depan ia ingin memastikan siapa yang telah datang ke kediamannya, dari pelataran rumah Anggoro ternyata Albert yang di dampingi beberapa anggota dari geng gagak menghampiri Anggoro yang sedang membaca koran.

Albert : Selamat pagi bos?

Anggoro : "dalam posisi fokus membaca koran" Iya bagaimana Albert?

Albert : Kami sudah membeli beberapa persiapan menghiasi ruangan untuk acara ulang tahun Anggun hari ini bos.

Anggoro : Baik Albert perintahkan yang lain untuk menghiasi ruangan dimana malam ini kita akan berpesata.

Albert : Baik bos.

Mendengar perintah dari Anggoro, Albert segera memerintahkan beberapa Anggota dari geng gagak untuk menghiasi ruangan yang nantinya akan di pakai untuk acara pesta ulang tahun Anggun malam ini, satu persatu anggota dari geng gagak mempersiapkan peralatan yang sudah ia pesan dan bergegas untuk menempel beberapa hiasan di setiap sudut ruangan.

Albert : Tidak terasa Anggun kini sudah bertumbuh semakin besar ya bos?

Anggoro : Ya seperti apa yang kamu lihat Albert.

Albert : Anda juga bos sudah terlihat seperti sosok ayah dimatanya.

Anggoro : "hanya tersenyum dan membakar rokok".

Albert : Anda ingin di buatkan minum apa bos?

Anggoro : Tidak usah Albert biarkan Rara yang membuatkan sehabis ia bermain bersama Anggun.

Anggun yang berlari menghampiri Anggoro sambil berteriak Ayah... aku mau main di taman sama

mba Rara "ucap Anggun sambil berteriak" mendengar ucapan dari Anggun tersebut Albert yang sedang menemani Anggoro di halaman rumah menjawab ucapan dari Anggun, Anggun kamu bermain sama om saja yuk biarkan mba Rara menyiapkan sarapan untuk ayah, dengan senang hati Anggun langsung menggandeng tangan Albert dan menariknya ke arah taman.

Rara : Maaf tuan anda mau di buatkan x6sarapan apa?

Anggoro : Seperti biasa saja nasi goreng dengan jus jeruk.

Rara : Baik tuan.

Dari kejauhan Anggoro yang melihat Albert bermain dengan Anggun di taman ia senyam senyum sendiri di balik koran yang ia baca, Rara yang sedang membuat Anggoro sarapan melihat tuanya itu tersenyum ia juga ikut tersenyum sambil memasak tak lama berselang sarapan yang di buatkan oleh Rara pun sudah siap untuk di sajikan.

Rara : Maaf tuan untuk sarapannya sudah siap di meja makan.

Anggoro : Terima kasih Rara tolong di bawakan kesini saja saya ingin sarapan sambil melihat Anggun bermain bersama Albert.

Rara : "masuk pergi ke dalam untuk membawakan Anggoro sarapan" Silahkan tuan.

Anggoro : Terima kasih.

Rara : Tidak terasa ya tuan Anggun sekrang sudah tumbuh dewasa, saya ingat sekali pertama kali ia datang bersama tuan sangat masih kecil sekali kini Anggun sudah sebesar ini.

Anggoro : "menaruh koran yang ia baca" Ya seperti itulah aku juga selama lima tahun ini bersama Anggun merasa seperti sosok seorang ayah.

Rara : "memasang muka heran ke arah Anggoro" memangnya tuan tidak ada rencana ingin mencari untuk mamahnya Anggun.

Anggoro : "batuk saat sedang minum" uhuk... uhuk... aduh ngomong apa sih kamu, sudah masuk kedalam lagi sana.

Rara : Maaf-maaf tuan kalau dari omongan saya menyinggung tuan.

Anggoro : "melanjutkan makannya" Tidak masalh ko.

Sambil berjalan masuk kedalam Rara merasa tidak enak akibat ucapan ia barusan yang dki lontarkan kepada Anggoro apakah aku salah bicara kepada tua Anggoro "ucap Rara dalam hati", beberapa sudut ruangan sudah terlihat sangat indah karena telah dihiasi beberapa pernak-pernik oleh sebagian dari anggota geng gagak, salah satu dari anggota geng gagak berucap kepada anggota yang lain apakah bos Anggoro kini sudah berubah? semenjak bocah itu hadir di dalam kehidupan bos Anggoro sikapnya sekrang menjadi sedikit lebih tenang dan tidak kejam "ucap salah satu anggota geng gagak", dari beberapa anggota tersebut mendengar ucapan itu mereka tertawa dengan nada yang sangat amat pelan dan ada juga yang hanya tersenyum saja, karena mereka takut bila perbicangan ini di dengar oleh pemimpin geng gagak bahkan lebih parah lagi kalau mereka semua menertawakannya.

Dua jam sudah berlalu beberapa dari anggota geng gagak datang menghampiri melapor kalau ruangan yang akan di pakai nanti malam untuk pesta ulang tahun Anggun sudah beres di hias, lapor bos untuk semua sudut ruangan sudah beres kami hias dan siap di pakai untuk acara pesta malam ini "ucap dari salah satu anggota geng gagak, mendengar hal tersebut Anggoro menyuruh Anggotanya untuk beristirahat terlebih dahulu, dari taman halaman rumah Anggoro masih terlihat Albert masih sibuk bermain dengan Anggun karena sinar matahari yang begitu terik dan panas Anggoro pun memanggil Albert dan Anggun.

Anggoro : "sambil berteriak" Anggun... cepat masuk hari sudah semakin siang kamu belum mandi.

Dari dalam rumah Anggoro, Rara yang mendengar tuanya berteriak memanggil nama Anggun ia segera berlari ke luar untuk memanggil Anggun.

Rara : Anggun sayang ayo sebentar kita mandi dulu nanti baru main lagi.

Anggun : "dari arah taman berteriak" tidak mau aku maunya berenang sama papa.

Rara : "sambil melirik ke arah Anggoro dan berjalan ke arah Anggun" Ayo sayang kita mandi nanti main lagi, papa Anggoro sedang sibuk.

Anggun : "berlari ke arah Anggoro" Papa aku maunya berenang sama papa, aku tidak mau mandi kalau belum berenang sama papa.

Anggoro : Memangnya kamu tidak capek seharian sudah main di taman bersama om Albert.

Anggun : Pokonya Anggun mau berenang sama papa baru Anggun mau mandi sama bibi Rara TITIK!!!.

Anggoro : Ya sudah kalau begitu ayo kita berenang, Rara tolong siapkan handuk untuk kita ber dua.

Rara : Baik tuan akan segera saya siapkan.

Anggun : "sambil memeluk dan mencium Anggoro yang sedang asik membaca koran" HORE!!! Anggun sayang sekali sama papa.

Karena mendengar permintaan dari Anggun, Anggoro tidak bisa menolak permintaan dari anak angkatnya itu, seketika Rara dan Albert untuk ke sekian kalinya merasa heran kepada sikap Anggoro bagaimana ia memperlakukan Anggun, dalam pikiran mereka semua sama Anggoro kini sudah benar-benar menjadi sosok seorang ayah yang menuruti apa pun permintaan dari seorang anak perempuan.

Apakah sikap Anggoro akan berubah seutuhnya sebagai seorang mafia kejam dengan julukan SETAN DARI KEGELAPAN.