Langit malam di Era Nirwana dipenuhi awan gelap, hanya diterangi oleh bulan pucat yang menggantung di cakrawala. Angin dingin berembus melewati reruntuhan kota, membawa aroma darah dan kematian yang telah menjadi bagian dari dunia ini.
Di antara bayangan-bayangan bangunan yang hancur, seorang pemuda bergerak dengan gesit, nyaris tak terlihat.
Gu Chen.
Meskipun tubuhnya masih lemah dibandingkan para prajurit yang telah menjalani pelatihan ketat, dengan Void Shadow Step, dia mampu melintasi medan berbahaya tanpa menarik perhatian. Gerakannya cepat dan ringan, seperti bayangan yang menyatu dengan kegelapan.
Tujuannya jelas: Distrik 12.
Dari ingatan kehidupan sebelumnya, dia tahu tempat itu adalah salah satu zona terlarang yang bahkan para pemburu monster jarang masuki. Populasi monster di sana sangat tinggi, terutama spesies yang telah berkembang lebih kuat dibandingkan makhluk biasa di luar zona tersebut.
Namun, jika sistem memberinya peta menuju senjata alien di sana, berarti risikonya sepadan.
Gu Chen berhenti di tepi sebuah jalan yang dipenuhi kendaraan yang telah lama ditinggalkan. Beberapa di antaranya masih menunjukkan bekas pertempuran, dengan kaca pecah dan jejak cakar di permukaannya.
Dia berjongkok, mendengarkan dengan saksama.
Di Era Nirwana, kesalahan sekecil apa pun bisa berarti kematian.
Tiba-tiba—
"Grraakkkh…!"
Suara berat dan menyeramkan menggema di udara. Gu Chen melirik ke kiri, tepat saat sebuah makhluk besar keluar dari balik reruntuhan.
Seekor Serangga Pemangsa LV.4.
Tinggi hampir dua meter, tubuhnya dilapisi eksoskeleton hitam mengkilap, dengan rahang besar yang meneteskan cairan hijau beracun.
Monster ini bukan sesuatu yang bisa dia lawan secara langsung saat ini.
Gu Chen menahan napas, mengerahkan Void Shadow Step secara maksimal.
Dalam sekejap, tubuhnya menghilang ke dalam bayangan, bergerak ke samping dengan langkah ringan.
Serangga itu menggerakkan kepala tajamnya, matanya yang kecil mencoba mencari sumber suara tadi. Namun, tanpa pergerakan yang jelas, ia tampak kebingungan.
Gu Chen diam di tempatnya, menempel di balik dinding retak sebuah bangunan.
Dia harus menunggu.
Serangga itu mengendus udara beberapa kali sebelum akhirnya bergerak ke arah lain, menghilang ke dalam kegelapan.
Baru setelah beberapa menit berlalu, Gu Chen menghela napas pelan.
"Kecepatan dan stealth… itu satu-satunya cara bagiku untuk bertahan di tahap ini."
Tanpa membuang waktu lagi, dia melanjutkan perjalanan menuju jantung Distrik 12.
Reruntuhan Bawah Tanah
Setelah satu jam menyusup melalui lorong-lorong kota yang hancur, Gu Chen akhirnya tiba di titik yang ditunjukkan oleh peta sistem.
Sebuah lubang besar menganga di tanah, menuju ke bawah tanah.
Dari ingatan masa lalunya, ini adalah fasilitas bawah tanah tua yang pernah digunakan oleh pemerintah sebelum runtuhnya peradaban.
Namun, sekarang tempat ini dipenuhi monster.
Gu Chen menajamkan matanya. Jika peta sistem tidak salah, senjata alien yang dia cari ada di dalam sana.
Dia melompat turun ke dalam lubang dengan hati-hati. Begitu kakinya mendarat di lantai beton berdebu, suasana berubah drastis.
Tempat ini gelap dan sunyi, dengan hanya suara tetesan air yang jatuh dari langit-langit.
Dia tidak sendiri.
Gu Chen segera merasakan sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan instingnya berteriak bahwa ada sesuatu yang mengawasi.
Tanpa ragu, dia mengaktifkan Void Shadow Step lagi, bergerak ke samping dan bersembunyi di balik dinding.
Beberapa detik kemudian—
"Klik… klik… klik…"
Sebuah suara aneh terdengar, disertai pergerakan samar di kegelapan.
Makhluk lain ada di sini.
Gu Chen mengerutkan kening.
Di masa lalu, tempat ini hanya disebut sebagai reruntuhan bawah tanah biasa, tetapi tampaknya ada sesuatu yang lebih berbahaya di dalamnya.
Dia menahan napas, menunggu dengan sabar.
Dan kemudian—mata merah muncul dari kegelapan.
Monster Humanoid.
Makhluk ini tidak seperti Serangga Pemangsa yang dia lihat sebelumnya. Bentuknya menyerupai manusia, tetapi dengan tubuh kurus kering yang ditutupi kulit abu-abu. Matanya bersinar merah, dan kuku-kukunya panjang serta tajam seperti belati.
Gu Chen mengenal spesies ini.
"Ghoul Mutasi LV.5… Sial."
Makhluk ini lebih cepat, lebih kuat, dan lebih berbahaya dibandingkan monster tingkat rendah di permukaan.
Jika dia ketahuan, pertarungan akan sulit dihindari.
Namun, daripada takut, Gu Chen justru tersenyum tipis.
"Ini kesempatan bagus untuk menguji kemampuanku."
Dia mengencangkan otot-ototnya, bersiap untuk menghadapi bahaya yang akan datang.
BERSAMBUNG
Bagaimana?